Perjalanan Uya Kuya Menjadi Miliarder, Pernah Jadi Pemain Badut

Uya Kuya. Foto: Instagram/king_uyakuya

Nama Uya Kuya sedang menjadi sorotan publik, lantaran berhasil berjuang melawan virus corona yang sempat menggerogoti tubuhnya.

Pria yang memiliki nama asli Surya Utama ini merupakan salah satu pesohor tanah air. Wajahnya kerap wara-wiri di TV Indonesia, tak salah jika pundi-pundi uang yang ia kantongi berlimpah.

Namun siapa yang menyangka jika Ayah dari Cinta Kuya ini pernah hidup susah? Berikut kumparan rangkum kisah Uya Kuya pemain badut keliling, yang bermetamorfosa menjadi salah satu profil orang sukses Indonesia.

Perjalanan Karier Uya Kuya

Pria kelahiran Bandung, 4 April 1975 ini merupakan alumni Fisip Universitas Indonesia. Ketika sedang berkuliah Uya sempat berprofesi sebagai pemain badut keliling, hal ini diketahui melalui postingan Instagramnya @king_uyakuya.

"Masa waktu kuliah dimana kita berdua keliling jadi badut Ulang tahun anak2 , dimana ada anak2 yg malah nangis saat kita nongol😂, masa disaat orang berpikir kita berdua adalah cowo lenje😂 @anancmb," tulis Uya dalam keterangan postingan tersebut.

Uya Kuya menapaki panggung hiburan sejak tahun 1999 dengan bergabung di grup vokal Tofu. Empat tahun berkarir, Uya Kuya memutuskan hengkang dari Tofu untuk memulai karier solonya.

Debut solo pertamanya adalah album soundtrack film "Cinta 24 Karat". Selain menjadi penyanyi, Uya juga menjadi produser dan pencipta lagu untuk album tersebut.

Perjalanan karier Uya ketika solo, tak semulus perjalanan kariernya di grup vokal Tofu. Tawaran job tak sebanyak dulu.

Dalam kondisi perekonomian yang tidak baik ini, Uya memutuskan untuk meminang Astrid Khairunisha yang saat itu berprofesi sebagai model. Uya yakin menikah akan membuka pintu rezeki.

Usai menggelar acara pernikahan, Uya memboyong Astrid untuk tinggal bersamanya di sebuah rumah kontarakan. Saat itu, mereka tak memiliki kasur untuk tidur, lantaran sepinya job yang membuat keluarga kecil ini terkendala secara finansial.

Dua tahun berselang, Uya Kuya kembali tampil dalam film Bad Wolves bersama aktor Sultan Djorghi dan Ferry Maryadi. Uya Kuya juga merambah dunia presenter dan realty show. Uya dipercaya memandu berbagai acara seperti Playboy Kabel, Ketok Pintu, Hari yang Aneh.

Namanya mulai bersinar ketika ia menjadi presenter di acara reality show Uya Emang Kuya. Bahkan acar tersebut berhasil menyabet penghargaan Panasonic Gobel Award dua kali berturut-turut pada 2011 dan 2012.

Pada 2017 Uya Kuya juga meraih Panasonic Gobel Award sebagai Program Talkshow Terfavorit lewat acara yang dipandunya Rumah Uya.

Kariernya terus meroket seiring dengan berjalannya waktu. Bahkan dia adalah presenter dengan bayaran mahal.

"Dari dulu, aku memang yakin, semua rezeki sudah diatur oleh Allah. Dan yang saya suka dari Uya, dia memang cinta sekali sama keluarga," kata Astrid.

Bakatnya di dunia hiburan, dia turunkan kepada dua anaknya, Cinta Rahmania Putri Khairunisha atau lebih dikenal dengan Cinta Kuya dan Sydney Agusto Putra Utama atau yang dikenal dengan Nino Kuya.

Hampir Meninggal karena Corona

Uya Kuya sempat positif COVID-19. Hal ini ia sampaikan dalam video berjudul UJIAN TERBERAT DALAM HIDUP UYA KUYA FAMILY , TARUHANNYA NYAWA... yang tayang di kanal YouTube Uya Kuya Tv, Minggu (14/2).

Pada 10 Januari lalu, ia mengalami demam dan merasa tak enak badan. Entah kenapa, saat itu Uya pun sudah yakin bahwa dirinya terpapar virus corona.

Dari situ, Uya memutuskan untuk tidak melakukan syuting dan memutuskan Swab. Setelah hasil keluar, Uya dan Astrid dinyatakan positif COVID-19. Uya pun langsung berangkat ke RS untuk melakukan CT Scan dan kontrol ke dokter spesialis Paru.

"Terus periksa darah. CT scan saya, paru-parunya aman saat itu. Akhirnya kita putuskan pindah ke apartemen unit lain untuk isolasi mandiri. Tapi demam saya terus naik, dari 37, 38, 39, lalu 40," ungkap Kuya.

Saat panas tinggi, Uya Kuya sempat mengalami kejadian yang membuat sang istri panik. Tiba-tiba, tanpa disadari Uya terjatuh. Astrid yang berlari keluar dari kamar mandi langsung memegang Uya.

"Tiba-tiba kayak matanya ke atas, mukanya pucat, bibirnya pucat, terus dia jatuh. Aku sampai ya Allah bangun yang, bangun. Aku cek badannya sudah 39 lebih. Aku langsung hubungi dokter," kata Astrid.

Setelah esoknya mendapat perawatan dokter di apartemen, ternyata kadar oksigen dalam darah Uya terus menurun. Dokter memutuskan untuk Uya segera dibawa ke rumah sakit.

"Itu kita telepon ke semua rumah sakit. Bahkan yang sampai kenal saja, kita enggak bisa masuk. Bingung enggak dapat, sampai akhirnya ada salah satu teman kita menolong, hingga gue bisa dapat kamar. Gue sudah enggak ingat lagi, tuh, pas sadar banget ternyata sudah 5 hari gue dirawat," bebernya.

Selama dirawat, Uya berada dalam pantauan ketat tim medis lantaran kadar oksigennya di bawah 90. Ditambah Uya tak bisa makan karena penyakit maag-nya. Mau tak mau, dokter memasukkan obat melalui infus supaya kondisi Uya lebih baik.

"Masuk obat dalam darah dan itu sakit banget. Tiap hari gue nangis, karena perih banget. Ini penyakit yang kejam dan enggak seperti orang bilang biasa-biasa. Buat yang OTG juga hati-hati, karena paru-paru bisa berpengaruh," bebernya.

Secara mental, kondisi Uya cukup drop saat mengetahui beberapa orang asisten rumah tangganya juga dinyatakan positif. Tak hanya itu, anak kedua Uya dan Astrid, Nino, juga positif hingga akhirnya harus isolasi mandiri.

Mau tak mau, anak pertama Uya, Cinta Kuya, harus hidup sendiri. Hal ini membuat Uya semakin khawatir, apalagi saat tahu Cinta menelepon sang ibu dan menangis karena ketakutan.

Perjuangannya tak sia-sia, Uya dinyatakan sembuh total setelah satu bulan lamanya ia berjuang. Uya Kuya merupakan salah satu profil orang sukses indonesia yang sangat menginspirasi. Kerja keras dan semangat, merupakan bagian dari kisah sukses yang telah Uya lakukan.

(AAG)