Pernah Dililit Kemiskinan, Pria Ini Berhasil Membuka Bisnis Olahan Ikan

Konten dari Pengguna
30 Maret 2020 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aang Permana. Foto: twitter.com/@aangp.
zoom-in-whitePerbesar
Aang Permana. Foto: twitter.com/@aangp.
ADVERTISEMENT
Orang-orang di dalam profil orang sukses bukan hanya mampu untuk mengangkat dirinya sendiri keluar dari jurang bernama keterbatasan. Mereka juga berhasil membantu orang-orang lain yang bernasib serupa agar mendapatkan kesempatan mengubah hidup menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Upaya tersebut dilakukan dengan cara membuka lapangan pekerjaan. Peningkatan sebuah perusahaan atau UMKM juga dipengaruhi oleh tenaga kerja yang berkualitas dan mencukupi, maka dari itu upaya membangun sebuah usaha adalah sebuah perjuangan untuk membuka ladang penghidupan orang lain pula.
Itulah yang dilakukan oleh Aang Permana, pendiri dan CEO dari Ikanovasi Daya Lokal, sebuah perusahaan yang memproduksi Crispy Ikan Sipetek. Crispy Ikan Sipetek adalah produk makanan yang diolah dari ikan petek (Parambassis ranga). Berkat bisnis ini, Aaang bisa memberikan lapangan pekerjaan untuk perempuan-perempuan yang sudah tua dan juga nelayan.
Berkat kerja keras, produk Crispy Ikan Sipetek telah tersebar dari Sabang hingga Papua melalui reseller.Bukan hanya itu, produk buatan Aaang ini juga sudah melanglang buana hingga luar negeri seperti Taiwan, Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Ikan-ikan goreng berukuran kecil ini mampu memberikan sebuah hasil yang besa bagi Aaang dan pekerja-pekerjanya. Untuk sampai pada titik ini, Aaang juga harus mengambil sebuah langkah besar dengan resiko yang besar pula.
Hidup dalam keterbatasan
Pria kelahiran Subang, Jawa Barat Tahun 1990 ini memiliki datang dari keluarga yang terbilang kurang mampu. Aaang terlunta-lunta untuk bisa mendapatkan pendidikan. Ia haru mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu sebagai penyangga pendidikannya. Fasilitas pun tidak bisa ia miliki, bahkan untuk buku. Aaang harus meminjam buku dari kawannya untuk bisa mengerjakan tugas.
Berkat kemampuannya dalam mengerjakan tes dan bantuan dari beasiswa, Aaang berhasil menganyam pendidikan di jurusan Manajemen Sumber Daya Perikanan pada Tahun 2008. Jurusan ini berada di bawah naungan Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB).
ADVERTISEMENT
Setelah lulus dari IPB pada tahun 2012, Aang mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan migas. Berprofesi sebagai Staff Environmental Enginer, tugas yang dipegang oleh Aaang mengharuskannya untuk mendatangi pantai-pantai yang ada di Indonesia untuk kebutuhan survei.
Pengalaman ini membuatnya berpikir bahwa potensi pengembangan di bidang perikanan pada tiap daerah itu bervariasi, termasuk rumahnya sendiri, Cianjur. Aang mengetahui bahwa Cianjur memiliki waduk Cirata. Di Waduk tersebut, terdapat ikan sipetek yang pada saat itu hanya diolah untuk menjadi pakan ternak.
Banyaknya ikan petek di waduk Cirata ia pandang sebagai peluang bisnis. Aang berniat untuk mengolah ikan petek menjadi sajian nikmat karena pada saat itu orang-orang enggan mengonsumsi ikan petek yang kerap kali dibuang oleh nelayan.
ADVERTISEMENT
Peluang tersebut tentu saja ia sambar. Bermodalkan ilmu dan uang tabungannya sebesar Rp 500 ribu, Aaang dan beberapa kawannya mencoba melakukan penelitian di IPB untuk mencari cara mengolah ikan petek sehingga bisa diterima oleh lidah masyarakat. Upaya tersebut menghasilkan produk ikan petek goreng yang renyah.
Bertaruh
Produk Crispy Ikan Sipetek. Foto: twitter.com/@aangp
Tak disangka, produk yang ia buat bersama kawan-kawannya mual digemari. Kesempatan tersebut tidak ingin disia-siakan oleh Aang. Ia memutuskan untuk melepas karirnya di perusahaan migas yang telah ia jalani selama 2 tahun. Keputusannya ini mendapatkan pertentangan dari orang tuanya yang khawatir dengan resiko di pundak Aang.
Meski begitu, Aang tetap terjun ke dunia bisnis. Alasannya untuk mengorbankan sebuah pekerjaan dengan penghasilan tetap adalah karena yakin bahwa bisnis ini akan menjadikannya sebagai sosok yang berguna bagi banyak orang. Selain itu, Aang juga memberi andil atas upaya memajukan Indonesia melalui sektor kelautan.
ADVERTISEMENT
Setelah keluar dari perusahaannya pada tahun 2014, Aang memulai karirnya sebagai pengusaha. Setelah sekian lama berproses, waktu membuktikan bahwa apa yang dipertaruhkan oleh Aang adalah setimpal. Produk olahan ikan yang tinggi protein dan kalsium ini menerima banyak pesanan.
Dimulai dengan modal yang tidak seberapa, pada tahun 2016 Aang berhasil meraup omzet hingga Rp 500 juta per bulan. Karena memiliki sistem penjualan yang memerlukan reseller, Aang pada tahun yang sama memiliki 400 agen yang tersebar di dalam dan luar negeri.
Pencapaian yang didapat oleh Aang tidak hanya dari segi materi saja. berkat Crispy Ikan Sipetek, Aang menorehkan prestasi dan mendapatkan penghargaan. Tahun 2017 Aang menggaet juara pertama untuk lomba Wirausaha Muda Berprestasi yang diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Di tahun yang sama ia juga mendapatkan penghargaan Kick Andy Young Hero.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan yang dimiliki oleh Aang tidak bisa didapat dengan cara yang mudah. Bukan hanya langkah besar saja yang menjadi alasan dari kemajuan bisnisnya, tapi juga kebesaran hati.