Konten dari Pengguna

Pernah Jadi Kuli Bangunan, Kini Sanawi Sukses Jualan Es Krim Beromzet Miliaran

16 Juni 2020 11:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi es krim. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi es krim. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kesuksesan acapkali jadi incaran banyak orang. Namun, ada beberapa dari mereka yang hanya merutuk lalu tak melakukan apapun, dan Sanawi sama sekali tak termasuk dalam golongan itu.
ADVERTISEMENT
Lelaki asal Blora, Jawa Tengah, yang tak lulus SD itu dari dulu telah mendapati hidup serba sulit. Lahir dari keluarga miskin, ia tak punya bayangan muluk tentang cita-cita.
Lantaran kekurangan ekonomi, biaya untuk bersekolah pun termasuk yang membebaninya. Maka dilatarbelakangi kondisi itu, Sanawi hanya bersekolah hingga kelas 1 SD, keluar, lalu menjalani hidupnya yang begitu-begitu saja.
Tak punya latar belakang pendidikan untuk mendapat pekerjaan layak, Sanawi remaja yang saat itu masih berumur 16 tahun mencoba peruntungannya di Jakarta. Dari hasil penjualan ketela Rp 7.500 saat itu, ia bertolak ke sana, mencari pekerjaan.
Di ibukota, Sanawi bekerja sebagai kuli bangunan. Kalau sedang tidak ada proyek, ia menawarkan jasa pengecatan ke perumahan-perumahan pribadi, rongcet-rongcet, hingga borong cat.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2006, Sanawi lalu pergi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bersama teman proyeknya. Di sana, ia masih menjadi kuli bangunan. Maka karena sadar tak mendapat kenaikan penghasilan sama sekali, saat itu Sanawi berpikir untuk mendapat penghasilan tambahan dengan berjualan es krim. Dengan pinjaman uang Rp 60 ribu dari temannya, ia lalu mengeksekusi niatnya itu.
Setiap hari, Sanawi berkeliling menggunakan sepeda di Banjarmasin, memasarkan salah satu produsen es krim ternama seharga Rp 1.000 setiap cone. Walaupun kerap diusir oleh orang tua yang tak mau anaknya membeli es krim, berkat kerja kerasnya, dalam sehari Sanawi bisa mendapat Rp 150 ribu dari jualan itu.
Sanawi yang kini jadi juragan es krim "Vanesa". Foto: temanbisnisapp.com
Namun, hasil itu belum cukup memuaskan geliatnya dalam berbisnis yang menggebu-gebu. Tak perlu lama-lama keliling berjualan es krim, Sanawi lalu memberanikan diri untuk mengajukan pinjaman bank guna memulai petualangan baru: ia ingin menjadi distributor dengan membuat es krimnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Diajaknya teman-temannya di proyek untuk bergabung dalam bisnis itu. Adapun es krim buatannya itu ia namai “Vanesa”, diambil dari nama anaknya “Vane” dan “Sa” dari singkatan namanya.
Maka, tak disangka, bisnis itu ternyata moncer. Selama tiga tahun menjadi distributor es krim, di tahun 2010, Sanawi memiliki 400 pengecer yang disebutnya mitra. Di tahun 2017, ia memiliki 700 mitra yang dilayani 27 distributor es krim miliknya yang tersebar di Kalimantan, Makassar, Manado, Batam, hingga Jakarta.
Kini, lelaki kelahiran 10 Oktober 1974 itu memiliki pabrik es krim di Kudus, Jawa Tengah. Setiap harinya, pabrik itu memproduksi 40.000 cone es krim. Tak kurang dari 9000 ember es krim beromzet miliaran rupiah berhasil dijualnya dalam sebulan.
ADVERTISEMENT