Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Peter Sondakh, Pengusaha yang Awali Kesuksesannya Berkat Bisnis di Bidang Media
11 Oktober 2022 6:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Peter Sondakh merupakan seorang konglomerat yang lahir dari keluarga pengusaha. Pria kelahiran tahun 1953 ini adalah anak dari seorang pengusaha pembuat minyak kelapa dan pengekspor kayu.
ADVERTISEMENT
Insting bisnis Peter terlatih sejak menginjak usia 20 tahun tepatnya saat ayahnya meninggal dunia. Peter dituntut untuk menjadi kepala keluarga dari ibu dan adik-adiknya untuk tetap menafkahi keluarganya.
Awal mula jejaring bisnis Peter dimulai sejak tahun 1984 saat mendirikan PT Rajawali Wira Bhakti Utama, yang dianggap sebagai embrio dari perusahaan Rajawali Group. Pada tahun 1987, Peter mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media bernama PT Rajawali Citra Televisi Indonesia, melalui perusahaan ini Peter Sondakh bersama Bambang Trihatmodjo mendirikan sebuah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia yang bernama RCTI.
Meskipun mayoritas saham dipegang oleh Bambang melalui perusahaannya PT Bimantara Citra, namun ide dari pembuatan stasiun televisi tersebut berasal dari pemikiran Peter Sondakh.
ADVERTISEMENT
Di tahun 1989, Rajawali Group mendirikan Lombok Tourism Development Corp serta Express Group yang bergerak di bidang transportasi umum berupa taksi. Kelanjutan ekspansi bisnis yang dilakukan oleh Peter bersama Rajawali Group terus berlanjut, seperti mendirikan hotel berbintang, yakni Sheraton, Novotel dan The Laguna, lalu mengakuisisi perusahaan rokok Bentoel Group hingga mendirikan PT Excelcomindo Pratama (XL) sebagai provider jaringan GSM swasta pertama di Indonesia.
Kepemilikan Rajawali Group pada stasiun televisi RCTI dilepas pada tahun 2003 ke PT Bukit Cahaya Makmur sebelum akhirnya dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo melalui perusahaannya, Media Nusantara Citra (MNC). Peter kemudian mendirikan kembali sebuah stasiun televisi bernama B-Channel pada 1 November 2009 sebelum akhirnya berganti nama menjadi Rajawali TV (RTV) pada tahun 2014.
ADVERTISEMENT
Berkat diversifikasi bisnis di portofolionya, Peter memiliki kekayaan bersih sejumlah USD 1,9 miliar serta masuk ke dalam jajaran 50 Orang Terkaya di Indonesia versi Forbes pada tahun 2021.