Konten dari Pengguna

Piawai Lihat Peluang Cerah Bisnis Ponsel, Ini Kisah Sukses Pendiri Erajaya

5 Oktober 2022 6:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang pilih ponsel. Foto: Aditya Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang pilih ponsel. Foto: Aditya Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Ponsel di Indonesia sudah menjadi hal yang dekat dengan masyarakat, baik sejak numerik hingga touchscreen seperti sekarang. Penjualan produk ponsel selalu memiliki pangsa pasarnya sendiri. Tak ayal jika bisnis ponsel selalu hidup di setiap masa.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan pasar ponsel tak lepas dari pihak distribusi yang kerap memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dalam negeri. Salah satu pemain besar di sektor distribusi ponsel ialah Erajaya.
Erajaya didirikan oleh Budiarto Halim dan kakak iparnya, Ardy Hady Wijaya pada 1992. Awal mula kehadiran Erajaya hanyalah sebatas toko berukuran 7 x 5 meter di salah satu ruko di Grogol, Jakarta Barat.
Saat mendirikan Erajaya, Budiarto masih berstatus karyawan di PT Elektrindo Nusantara. Oleh karena itu, ia dapat menjajakan produk ponsel Motorola, Siemens, dan Sony berkat kemitraan tersebut.
Belum puas dengan kerja sama PT Elektrindo Nusantara, ia akhirnya tertarik menjadi distributor ponsel Nokia sekaligus memiliki badan hukum sebagai PT Erajaya Swasembada pada 1996.
ADVERTISEMENT
Sementara toko dikendalikan oleh Ardy, Budiarto masih berkiprah di perusahaan lain dengan menjadi direktur di PT Artha Graha Sentral hingga menjadi CEO PT KIA Mobil Indonesia. Barulah pada tahun 2005, ia berfokus di Erajaya.
Sejak menjadi badan hukum, Erajaya terus memperluas bisnisnya dengan mengakuisisi Teletama Artha Mandiri (TAM) di tahun 2011. Pada tahun yang sama, Erajaya memutuskan untuk melantai di bursa saham (IPO) dan meraup dana sebesar Rp 920 miliar.
Erajaya juga semakin memperluas ranah distributornya dengan berbagai merek ponsel, termasuk mengakuisisi iBox senilai USD 18 juta.
Pada saat pandemi, kebutuhan akan smartphone kian meningkat setelah anjuran work from home dan sekolah daring digaungkan. Terbukti dari pendapatan Erajaya pada 2020 yang tumbuh 3,44 persen menjadi Rp 34,11 triliun. Laba perusahaan ini juga meningkat 107,41 persen menjadi Rp 612 miliar.
ADVERTISEMENT