Konten dari Pengguna

Profil Ajik, Pendiri Pusat Oleh-oleh Krisna Bali yang Hanya Tamatan SMP

10 Desember 2020 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ajik Krisna. (Foto : Instagram/krisnaoleholehbali)
zoom-in-whitePerbesar
Ajik Krisna. (Foto : Instagram/krisnaoleholehbali)
ADVERTISEMENT
Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Bali, tanpa mampir ke tempat satu ini. Krisna, salah satu pusat oleh-oleh terbesar di Pulau Dewata yang menyediakan berbagai cinderamata hingga jajanan khas Bali yang bisa dijadikan buah tangan yang menarik.
ADVERTISEMENT
Namun, siapa yang mengira jika dibalik suksesnya toko Krisna ini, ternyata pemiliknya hanya lulusan SMP. Gusti Ngurah Anom atau yang akrab disapa Ajik Krisna adalah orang di balik kesuksesan toko oleh-oleh Krisna.
Ajik terlahir sebagai anak bungsu dari 7 bersaudara yang hidup dengan keadaan ekonomi yang rendah. Ajik hidup dan tumbuh di pedesaan dengan ayah yang berprofesi sebagai petani dan ibu sebagai pedagang kue di pasar.
Meskipun tumbuh dari keluarga miskin, pria kelahiran 1971 ini memiliki semangat dan daya juang yang tinggi. Selain turut membantu pekerjaan kedua orang tuanya, ia juga bekerja sebagai buruh angkat kayu di tempat usaha milik kakeknya.
Sibuk bekerja, membuat pendidikan Ajik sedikit terganggu. Dia baru lancar membaca ketika duduk di kelas 4 SD. Ajik tidak suka belajar saat berada di rumah, namun ia selalu beruntung dan naik kelas untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.
ADVERTISEMENT
Harapannya untuk menempuh pendidikan di tingkat SMA pupus, ketika mengetahui ayahnya yang sudah semakin berusia, tidak bisa lagi mencari nafkah atau bekerja.
Meskipun begitu, semangat dalam diri Ajik selalu membara. Ajik memutuskan untuk merantau ke kota Denpasar. Ia memulai perjalanannya dengan menumpang truk hingga terminal Ubung, dan melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki.
Ajik merantau tanpa memiliki cukup bekal dan rencana, ia pun memutuskan untuk menumpang di Pos Satpam Hotel Rani di Sanur. Selama menumpang di pos satpam tersebut, Ajik bekerja sebagai tukang kebun dan bersih-bersih hotel, bahkan menjadi tukang cuci mobil pribadi pemilik hotel tersebut.
Di tahun 1988, Ajik memutuskan untuk mencari pekerjaan baru. Beruntungnya dia ketika diterima bekerja di sebuah konveksi yang bernama Sidharta.
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun kemudian, Ajik memberanikan diri membuka toko bernama “Cok Konfeksi”, dengan bermodal gaji yang ia peroleh selama bekerja di konveksi Sidharta. Bisnis yang dijalaninya tersebut sukses di pasaran. Ajik kembali memikirkan peluang bisnis lain, yang berpotensi laris manis.
Di tahun 2007, lahirlah Krisna Oleh-Oleh Khas Bali. Bisnis oleh-oleh yang muncul dari ide cemerlangnya.
Sejak Saat itu Krisna mulai berkembang menjadi pusat oleh-oleh terbesar di Bali dan merambah ke berbagai macam lini bisnis hingga memiliki 31 outlet. Dikutip dari laman resmi Krisna Bali, jumlah outlet oleh oleh krisna berjumlah 7 outlet besar dan 3 Mini Outlet.
Omzet yang diperoleh Ajik dalam sebulan mencapai Rp 25 miliar. Jumlah yang fantastis dan sepadan dengan perjuangan yang telah dilalui Ajik.
ADVERTISEMENT
Ajik Krisna mampu membuktikan bahwa terlahir dari keluarga miskin bukan menjadi penghalang menuju kesuksesan. Semangat, ketekunan, dan kerja keras merupakan kunci kesuksesan bagi salah satu profil orang sukses di Indonesia, yakni Ajik Krisna.
(AAG)