Profil Florentino Perez, Presiden Real Madrid yang Jadi Inisiator ESL

Konten dari Pengguna
20 April 2021 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi logo European Super League yang jadi kontroversi di dunia sepak bola Eropa. (Foto: Seeklogo).
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo European Super League yang jadi kontroversi di dunia sepak bola Eropa. (Foto: Seeklogo).
ADVERTISEMENT
Bicara sepak bola Eropa, rasanya hampir tidak mungkin seseorang tidak mengetahui Real Madrid. Klub tersebut merupakan klub terbesar dan tersukses sepanjang sejarah si kulit bundar. Banyak pemain bintang yang sudah bermain di sana, mulai dari Alfredo Di Stefano, Zinedine Zidane, hingga Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Klub bertabur bintang tersebut dalam beberapa dekade terakhir ini dipimpin oleh seorang presiden klub kharismatik asal Spanyol, Florentino Perez yang sudah menjabat sejak tahun 2000 silam. Kebetulan, namanya kini sedang jadi perbincangan.
Pasalnya, ia menjadi inisiator wacana kompetisi baru European Super League (ESL) yang dikecam publik sepak bola eropa. Kompetisi ini dianggap hanya berorientasi pada uang dan tidak memikirkan tradisi dan sejarah sepak bola yang sudah berlangsung lama. Meski begitu, Perez pantang mundur, bahkan terkesan kuat dalam melancarkan wacananya ini. Lantas, siapa dia sebenarnya?
Orang yang dijuluki sebagai salah satu orang terkuat di Spanyol ini lahir pada 8 Maret 1947 di Madrid. Ia merupakan lulusan Jurusan Teknik Sipil di Polytechnic University of Madrid. Saat lulus kuliah, Perez mengawali karier dengan bekerja di instansi pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Saat itu, ia hanya memegang jabatan administratif kecil, bahkan dapat dikatakan sangat bergengsi rendah dibandingkan posisinya saat ini. Dulu ia hanya bertugas menjadi pengawas proyek-proyek pembangunan jalanan Madrid. Perez juga sempat menduduki sebuah jabatan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Spanyol.
Merasa kurang puas, ia akhirnya terjun ke politik di Negeri Matador tersebut dan menjadi Sekretaris Jenderal Partai Reformis Demokratik Spanyol (DRP) pada dekade 1980-an. Sayang, kariernya ini tak berlangsung lama karena pada pemilu 1986, partai tersebut kalah telak dan langsung bubar.
Lantaran kecewa, Perez akhirnya banting setir menjadi seorang pebisnis pada dekade 1990-an. Setelah beberapa waktu mulai adaptasi, ia bersama rekannya memulai langkah pertama dengan membeli perusahaan konstruksi kecil bernama Padros yang saat itu hampir bangkrut.
ADVERTISEMENT
Di tangannya, Padros menjadi sumber keuntungan dan jadi cikal bakal kesuksesannya di masa depan. Bahkan menjelang abad 21, Perez menjadi salah satu tokoh kunci dalam perekonomian Spanyol setelah membesarkan Padros pada 1993. Saat itu pula ia mendirikan ACS, salah satu perusahaan bidang konstruksi terbesar di dunia.
Setelah menjadi pemain besar di kancah bisnis infrastruktur internasional, Perez semakin ingin melebaran sayapnya dengan memasuki dunia sepak bola. Ia mengincar posisi presiden di klub kota kelahirannya, Real Madrid.
Awalnya, usaha pertamanya untuk menduduki tampuk kekuasaan klub pada 1995 gagal karena kalah suara dari Presiden saat itu, Ramon Mendoza. Namun, ia tidak menyerah dan menunggu 5 tahun kemudian untuk kembali maju. Akhirnya pada kesempatan tersebut, ia berhasil menduduki jabatan presiden Real Madrid, tepatnya pada tahun 2000.
ADVERTISEMENT
Di tangan pria 74 tahun itu, Real Madrid semakin sukses. Mulai dari era "Galacticos" dimana ia menjadikan Madrid sebagai klub bertabur bintang dengan mendatangkan Luis Figo, David Beckham, hingga Ronaldo Fenomeno. Dilanjutkan dengan "Galacticos jilid II" dengan didatangkannya Kaka, Cristiano Ronaldo, Karim Benzema, hingga Gareth Bale.
Bersamanya, klub Ibu Kota Spanyol tersebut sukses meraih banyak torehan gelar. Puncaknya adalah pada dekade 2010-an, ketika Madrid berhasil memenangkan trofi Liga Champions UEFA (UCL) 3 tahun berturut-turut (2016-2018). Sebelumnya selama ia menjabat, Madrid berhasil menjadi juara UCL pada tahun 2002, dan 2014.
Berkat kesuksesannya memimpin Madrid, Perez bahkan dipilih 6 kali menjadi Presiden klub berjuluk Los Blancos dengan 5 di antaranya diraih dalam 5 prosesi pemilihan beruntun. Paling baru adalah terpilihnya Perez pada 13 Maret lalu. Bersamanya, total Madrid sudah mengoleksi 5 titel UCL, 5 Club World Cup, 5 La Liga, 5 Piala Super Spanyol, 4 Piala Super UEFA, dan 2 Copa del Rey.
ADVERTISEMENT
Kini Perez sudah menjadi salah satu orang paling kaya dan paling berpengaruh di Spanyol, bahkan Eropa. Dilansir Forbes, kekayaannya saat ini mencapai USD 2,3 miliar atau setara dengan Rp 33,3 triliun, hasil dari menjadi CEO di perusahaannya Grupo ACS sejak 1997, serta sebagai presiden Real Madrid sejak 2000.