Profil Jack Ma, Orang Terkaya yang Hilang Misterius Usai Kritik Pemerintah China

Konten dari Pengguna
6 Januari 2021 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jack Ma di acara ulang tahun Alibaba ke-20 di Hangzhou stadium, China, Selasa (10/9) Foto: Stringer/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Jack Ma di acara ulang tahun Alibaba ke-20 di Hangzhou stadium, China, Selasa (10/9) Foto: Stringer/Reuters
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak mengenal Jack Ma? Pendiri perusahaan e-commerce terbesar asal Tiongkok, Alibaba Group. Saat ini banyak orang di dunia mencari Jack Ma, karena dikabarkan telah menghilang secara misterius selama lebih dari dua bulan. Kabar itu santer terdengar beberapa hari terakhir setelah ramai diberitakan media internasional.
ADVERTISEMENT
Namun tahukah kalian, jika Jack Ma merupakan salah satu pengusaha yang memiliki cerita inspiratif di balik kesuksesannya? Berikut profil lengkap Jack Ma.

Perjuangan Jack Ma

Jack Ma atau yang akrab disapa Ma ini, lahir di Hangzhou pada 10 September 1964. Ma terlahir dari keluarga miskin dengan Ayah yang berprofesi sebagai pemusik dan Ibu sebagai pendongeng.
Keluarga kecilnya ini merupakan korban dari revolusi kultural di China, karena saat itu China baru membuka diri terhadap bangsa barat. Namun hal ini kemudian menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan Jack Ma.
Unit Apartemen tempat kelahiran Alibaba, Foto : Sayid Mulki Rasqa/kumparan
Meskipun terlahir dari keluarga kurang mampu, Ma memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk belajar dan meraih kesuksesannya. Terbukti ketika Ma berusia 12 tahun, ketidaklancaran bahasa Inggris malah membawanya berani belajar berbahasa asing sebagai pemandu wisata selama delapan tahun.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemandu wisata yang tidak dibayar, ia rela bangun pagi menuju hotel di dekat Distrik West Lake Hangzhou, dengan jarak 40 menit menggunakan sepedanya. Para wisatawan juga mengajari Ma berbahasa Inggris. Dengan caranya ini, ia berhasil menguasai bahasa Inggris dengan mudah lewat keberaniannya.
Banyak bergaul dengan turis asing ini membuat cara hidup Jack Ma tidak seperti anak-anak seumurannya. Turis-turis asing itu mengajari banyak hal yang ia tidak temukan di sekolah. Ia memiliki pikiran global yang saat itu jarang dimiliki kebanyakan anak di China.
Ketika tiba saatnya Ma mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, ia sama seperti remaja lainnya yang ingin berkuliah di kampus prestius dunia, Harvard University. Ia mencoba 10 kali mendaftar ke Harvard,namun yang ia terima hanyalah surat penolakan bukan penerimaan.
ADVERTISEMENT
Akibat dari penolakan ini, Ma akhirnya masuk ke universitas yang kurang ternama di salah satu kota Hangzhou, China. Ia menyelesaikan pendidikan dari institut keguruan dan menjadi seorang guru bahasa Inggris dengan penghasilan USD 10 per bulan atau setara dengan Rp 139.000 (Kurs Rp 13.900).
Sebelum menjadi guru, ia sempat mendaftar ke-30 perusahaan namun semua institusi itu menolak lamarannya. Bahkan, ketika ia melamar ke KFC, dari 24 orang yang melamar kerja di sana hanya 23 yang diterima. Ia satu-satunya orang yang ditolak bekerja di sana.
Meski dirinya merupakan salah satu orang terkaya di dunia dari teknologi, namun ia mulanya sama sekali tak mengenal teknologi. Pada pengalaman pertamanya menggunakan komputer dan internet, ia mencoba mencari soal China tapi tak ada yang ia temukan. Pada saat itulah ia memiliki ide memanfaatkan internet untuk bisnis.
ADVERTISEMENT
Ide mengembangkan pasar onlinenya ini ditertawakan. Tak ada satu orang yang percaya ia dapat berhasil. Teman-temannya menyebutnya sebagai ide bodoh. Ia dicibir lantaran mereka tak pernah mendengar tentang internet, Jack Ma pun tak mengerti apapun tentang komputer. Namun ia tak menyerah.
Meski ia tak memiliki pengetahuan di bidang teknologi dan komputer, ia mulai menciptakan website jasa terjemahan bahasa China dengan temannya. Ide bisnisnya kemudian berkembang hingga ia mampu menciptakan bisnis retail terbesar kedua di dunia, Alibaba Group. Dikutip dari laman Forbes kekayaannya kini mencapai USD 59,5 miliar atau setara dengan 828 triliun rupiah dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Gemar Berderma

Memiliki pundi-pundi uang yang banyak tak membuat Jack Ma lupa diri. Ketika dunia sedang dilanda virus COVID-19, Ma sibuk menggelontorkan dana demi membantu dunia melawan penyebaran virus mematikan ini.
ADVERTISEMENT
Melalui Jack Ma Foundation dan Alibaba Foundation, pengusaha ini menyumbangkan perlengkapan medis ke 4 negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Donasi yang ia berikan berupa 2 juta masker, 150.000 test kit, 20.000 baju pelindung, dan 20.000 pelindung wajah ke Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Selanjutnya, akan diikuti dengan bantuan untuk negara-negara Asia lainnya.
Sebelumnya, Jack Ma juga menyumbang sejumlah alat test kits dan marker untuk melawan penyakit COVID-19 ke Amerika Serikat (AS). Ia mengirimkan 500.000 test kits untuk deteksi virus corona COVID-19 dan 1 juta masker ke AS.

Menghilang Secara Misterius

Jack Ma dikabarkan tak muncul lagi di publik setelah mengkritik Partai Komunis China yang dipimpin Presiden Xi Jinping pada 24 Oktober 2020. Jejak keberadaanya kini sulit ditemukan.
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai dirinya yang hilang menguat ketika Jack Ma tidak tampil sebagai juri di acara TV, "Africa's Business Heroes" yang ia gagas untuk mencari pengusaha sukses di Afrika.
Tak hanya hilang di acara reality show, Jack Ma juga terpantau vakum di akun Twitter-nya sejak 10 Oktober 2020.
Jack Ma mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap menghambat inovasi bisnis dan menyerukan reformasi sistem keuangan. Ia menyamakan peraturan perbankan yang diterapkan China saat ini sebagai "klub orang tua".
Pidato itu membuat marah pemerintah China. Kritiknya itu dianggap menyerang otoritas Partai Komunis. Dampaknya adalah tindakan yang keras terhadap bisnis Fintech milik Alibaba, Ant Group.
Berbagai spekulasi muncul mulai dari dirinya yang di tahan, di bunuh, atau sekadar menyembunyikan diri dari publik. Tentunya ini masih menjadi spekulasi, tunggu kabar terbaru mengenai Jack Ma di Kumparan.
ADVERTISEMENT
(AAG)