Konten dari Pengguna

Profil Moeldoko, Anak Petani yang Jadi Panglima TNI

6 Maret 2021 11:18 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko melambaikan tangan usai memberi keterangan pers di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko melambaikan tangan usai memberi keterangan pers di kediamannya kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2). Foto: M Risyal Hidayat/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak mengenal mantan panglima TNI Moeldoko? Baru-baru ini berita mengenai Moeldoko memang cukup mencuat di khalayak publik terkait dengan pemberitaan kudeta partai Demokrat. Kariernya yang sukses cemerlang hingga menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) tentu saja memiliki kisah perjalanannya terdahulu.
ADVERTISEMENT
Moeldoko, pria kelahiran Kediri 8 Juli 1957 merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara pasangan Moestaman dan Masfuah. Siapa sangka, masa kecilnya cukup pas-pasan. Ini karena orang tuanya semasa kecilnya sangat serba kekurangan dan pas-pasan.
Bapaknya dahulu merupakan seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Bahkan sedari kecil, Moeldoko sering membantu bapaknya untuk ke sawah. Setiap pagi mulai jam 5 setelah usai salat subuh ia dan bapaknya bergegas membantu ke sawah.
Kehidupan masa kecilnya terbilang cukup penuh perjuangan. Karena orang tuanya yang pas-pasan seringkali ia tak bisa makan nasi dan hanya mengkonsumsi jagung dan ubi-ubian. Masa kecilnya juga sering dihabiskan dengan tidur di surau. Ia juga merupakan anak yang cekatan dan pekerja keras terbukti ia juga pernah bekerja sebagai pengangkut batu dan pasir dari setiap kali pulang sekolah.
ADVERTISEMENT
Masa SD hingga SMP ia habiskan di daerah kota asalnya Kediri sedangkan Sekolah Menengah Atasnya berada di Jombang. Lulus SMA Moeldoko pun masuk pada Akademi Militer (Akmil) di Magelang. Masa-masa awal sekolah militernya pun dimulai.
Masuk sekolah militer merupakan hal yang sangat baru baginya, ini tentu karena keluarganya bukan dari latar belakang militer. Ia cukup kaget dengan berbagai pelajaran di dalamnya. Tapi Moeldoko merupakan seorang yang cekatan dan mau belajar sehingga segala hal yang dilaluinya saat sekolah militer ia selalu nikmati dan memberikan yang terbaik.
Bertahun-tahun sekolah militer, ia pun menyelesaikannya dengan baik dan menjadi lulusan terbaik pada tahun 1981 dan dianugerahi Bintang Adimakayasa. Ini karena kerja kerasnya saat pendidikan, ia selalu berprinsip selalu berusaha terbaik di segala situasi.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengawali karirnya sebagai Komandan Pleton di Yonif Linud 700 Kodam VII/Wirabuana. Ia menjalani tugas dengan terbaik dan disiplin. Ia pun ditugaskan di berbagai Negara seperti di Singapura, Irak-Kuwait, Jepang, Amerika, dan Kanada.
Lulusan terbaik Akmil ini memiliki karier yang meroket, ia pernah menjabat sebagai Kasdam Jaya Tahun 2008 dan 2010-2011 hingga mengalami tiga kali rotasi jabatan dan kenaikan pangkat. Hingga Moeldoko menjadi Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Hingga pada tanggal 22 Mei 2013, ia menduduki jabatan sebagai Wakil Kepala Staf AD hingga menjadi Kepala Staf TNI AD (KSAD). Puncak keemasannya karirnya justru saat ia berusia 56 Tahun, ia ditetapkan sebagai Panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Moeldoko/Instagram/@dr_moeldoko
Walaupun karier militernya cemerlang, ia tidak melupakan pendidikan. Pada usia 57 tahun, Moeldoko berhasil mendapatkan gelar doktor Ilmu Administrasi Negara di Universitas Indonesia dengan nilai memuaskan.
ADVERTISEMENT
Pada puncak kejayaannya saat ini, setelah pensiun dari tugas kemiliterannya pada tahun 2018 jenderal bintang empat ini diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). Mencapai segala kesuksesannya tentu tak lepas dari perjalanan panjang terdahulu.
Ia juga dikenal sebagai seorang yang terbiasa tirakat seperti berpuasa, salat malam, dan salat dhuha. Moeldoko mengungkapkan bahwa kesuksesannya mungkin tak lepas dari tirakatnya tersebut. Hal tersebut diungkapkannya pada salah satu acara di stasiun televisi bertajuk iTalk pada tahun 2018.
Hingga pada puncaknya saat ini tercatat Moeldoko memiliki harta kekayaan yang cukup fantastis. Berdasarkan LHKPN terakhir yang dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019. Harta kekayaan Moeldoko tercatat mencapai Rp 46 Miliar.