Profil Orang Sukses: Arif Susanto, Pebisnis Kardus yang Masuk 30 Under 30 Forbes

Konten dari Pengguna
27 Februari 2020 12:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arif Susanto. Foto: Instagram Forbes Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Arif Susanto. Foto: Instagram Forbes Indonesia
ADVERTISEMENT
Siapa yang sering menumpuk kardus di rumah atau membuangnya ketika sudah dipakai? Jangan lagi deh, karena dari kardus tersebut dapat jadi bisnis yang mejanjikan. Salah satu orang yang mempunyai ide kreatif untuk memulai bisnis ini adalah Muhammad Arif Susanto. 
ADVERTISEMENT
Awal idenya ketika Arif Susanto dan Angger Diri Wiranata ditugaskan dari kampus untuk mata kuliah Desain Dasar di ITS, Surabaya. Tak disangka dari tugas tersebut ia menemukan bahwa kardus yang disusun menjadi rangkaian kertas tebal dapat menahan beban sehingga bisa digunakan untuk material furnitur.
Akhirnya mereka berdua sepakat untuk mematen karyanya dengan sebutan “Dus Duk Duk” atau singkatan dari kardus untuk duduk. Berikut fakta singkat perjalanan karier Muhammad Arif Susanto:

1. Awal Mula Meroketnya Nama Dus Duk Duk

Produk ini mulai mencuri perhatian Konsul Jenderal (Konjen) RI di Penang. Akhirnya Arif diundang untuk mengikuti pameran di ajang tahunan Festival George Town pada 29-31 Juli 2016. 
Sebelumnya ia hanya memasarkan produk lewat internet dan masih banyak yang menyatakan keraguan, bagaimana kardus bisa dijadikan kursi yang mampu menahan beban hingga 160 kilogram. 
ADVERTISEMENT
Apalagi pembuatan kursi tersebut sama sekali tidak menggunakan lem perekat dan hanya mengandalkan teknik kait seperti halnya pembuatan permainan puzzle. 
Kuris dan meja produk Dus Duk Duk. Foto: Instagram @dusdukduk

2. Produk Dus Duk Duk Jadi Perhatian Mancanegara

Saat mengikuti pameran Festival George Town, produk karya Arif ini jadi perhatian banyak pengunjung karena terkesima dengan olahan kardus bisa dijadikan barang furnitur. Bahkan pujian juga datang dari Duta Besar RI untuk Malaysia saat itu, Herman Prayitno. 
Diketahui Dus Duk Duk bisa mencapai penjualan Rp 60 juta per bulannya dari pesanan online. Produk yang selama ini hanya fokus pada kursi sebagai andalan, ditingkatkan menjadi produk boneka berbentuk binatang, bingkai foto, meja serta lemari untuk etalase toko. 
Produk khas furnitur yang dijual Dus Duk Duk dihargai mulai dari Rp 375.000, sementara untuk bingkai foto mulai dari Rp 115.000. Kini bisnis tersebut melebarkan sayapnya hingga ke manca negara, diantaranya Australia, Perancis dan Malaysia.
Salh satu karya Dus Duk Duk. Foto: Instagram @dusdukduk

3. Masuk 30 Under 30 Forbes Indonesia

Tahun ini, nama Arif Susanto masuk kedalam 30 under 30 majalah Forbes untuk bidang Business and Entrepreneur. Ia dinilai sebagai sosok anak muda yang sukses sebelum usi 30 tahun dan menjadi inspirasi bagi milenial. Sampai saat ini diketahui produk Dus Duk Duk telah berkolaborasi dengan brand papan atas seperti H&M, MRT BNI, pameran Bride Story dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, nama Arif Susanto akan dinominasikan dalam 30 Under 30 Forbes Asia.