Konten dari Pengguna

Profil Orang Sukses: Bos TV yang Gemar Membantu Orang Sakit

13 April 2020 13:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Eddy Kusnadi Sariatmadja, Presiden Komisaris Emtek. Foto: Emtek.co.id
zoom-in-whitePerbesar
Eddy Kusnadi Sariatmadja, Presiden Komisaris Emtek. Foto: Emtek.co.id
ADVERTISEMENT
Beberapa orang yang berada di dalam profil orang sukses bukan hanya membantu orang lain dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Mereka menggunakan dana pribadi yang berlimpah untuk membantu dengan cara membagikannya kepada orang lain.
ADVERTISEMENT
Dunia memiliki nama untuk orang-orang seperti, yakni filantropis. Filantropi berarti, tindakan sukarela personal yang didorong kecenderungan untuk menegakkan kemaslahatan umum (Friedman, 2008). Di Indonesia, terdapat beberapa pengusaha yang juga merupakan seorang filantropis, salah satunya adalah Eddy Sariatmadja.
Tidak aneh jika Eddy Sariaatmadja disebut sebagai seorang filantropis. Pada tahun 2018, nama Eddy tercantum di dalam daftar 40 orang paling dermawan se Asia versi majalah forbes. Sumbangsihnya kepada masyarakat dapat terlihat ketika ia menyumbang alat pemindai canggih bernama “O-arm” kepada Rumah Sakit Royal Perth Australia pada Desember 2017 . Alat tersebut memiliki harga USD 1,3 juta (Rp 1,3 miliar).
Eddy juga diketahui pernah memberikan tanah kepada Rumah Sakit Cipto mangunkusumo (RSCM). Selain itu, ia juga memberikan biaya untuk mendirikan 5 kamar operasi, pengadaan air bersih, dan alat diagnostic Optical Coherence Tomography (OCT) secara Cuma-cuma. Belum lagi kerjasamanya dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam membangun klinik kesehatan berjalan dan pemberian dana yang menyediakan layanan operasi gratis bagi penderita katarak untuk orang-orang kecil.
Eddy Kusnadi Sariatmadja, Presiden Komusaris Emtek. Foto: Emtek.co.id
Adapun Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih (YPP) adalah salah satu yayasan yang iadirikan. YPP bergerak di bidang kemanusiaan, sosial, pendidikan, dan lingkungan/komunitas. Terbaru, YPP membuka penggalangan dana yang akan dialokasikan untuk penanganan pandemic covid 19 atau corona. Penggalangan dana itu dilakukan di bawah naungan stasiun televisi swasta SCTV dan Indosiar milik Eddy.
ADVERTISEMENT
Nama Eddy sampai hari ini masih bertengger pada daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Berada pada urutan ke 41, kekayaan Eddy mencapai USD 780 juta.
Dari bisnis teknologi ke bisnis media
Eddy Kusnadi Sariatmadja lahir di Jakarta pada 11 Desember 1963. Ia lulus dari University of New South Wales, jurusan Civil Engineering pada Tahun 1978. Kemudian, pada 1980 ia mendapatkan gelar master di engineering.
Sepak terjang Eddy di bisnis berawal dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK) pada tahun 1983. Saat itu, EMTEK adalah perusahaan yang memegang hak distribusi komputer Compaq di Indonesia. Lalu pada tahun 1997, nama perusahaan ini berubah menjadi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.
Gedung Surya Cipta Televisi (SCTV). (Foto: Panoramio/Ikung Adiwar ).
Sebagai pebisnis, tentunya Eddy memiliki langkah untuk melebarkan sayap bisnisnya. Ia mengincar bisnis media, yakni saham Surya citra Televisi (SCTV) sebanyak 473 unit pada tahun 2005. Keuntungan bersih dari SCTV saat itu mencapai Rp 1,2 Miliar. Eddy juga menguasai sebagian besar saham SCTV, yakni 78,69 persen.
ADVERTISEMENT
Tidak berhenti di situ, Tahun 2011, pengusaha ini juga berhasil memegang stasiun televisi swasta ternama lainnya, yaitu Indosiar dengan kesepakatan yang berada di atas uang sejumlah Rp 1,6 triliun. Adapun tahun 2012 ia mendirikan PT kreatif Media Karya Online (KMK ONLINE) yang menaungi media daring seperti video.com, bintang.com, dan Liputan6.com. Tahun 2018, KMK Online menggenggam 50 persen saham dari salah satu perusahaan media daring ternama, KapanLagiNetwork di tahun 2018. Beberapa media yang berada di bawah KapanLagiNetwork adalah Brilio, Fimela, Vemale, Merdeka, dan KapanLagi.