Profil Orang Sukses: Jendi Pangabean, Atlet Difabel yang Koleksi Puluhan Emas

Konten dari Pengguna
27 Februari 2020 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Atlet para renang Indonesia, Jendi Pangabean. (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
zoom-in-whitePerbesar
Atlet para renang Indonesia, Jendi Pangabean. (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
ADVERTISEMENT
Profil orang sukses kali ini akan membahas Jendi Pangabean. Memiliki nama lengkap Jendi Pangabean Akmal adalah atlet renang difabel asal Indonesia. ia menorehkan banyak sekali prestasi untuk tanah air. Sejak 2012, ia sudah mengoleksi 13 medali emas, 4 medali perak, dan 3 medali perunggu. Dalam pesta olahraga Asian Para Games, ia berhasil memberikan 1 medali emas untuk renang 100 meter gaya punggung S9, dan 1 medali perunggu untuk renang 100 meter gaya bebas s9.
ADVERTISEMENT
Beragam prestasi serta kesuksesannya sebagai atlet membuktikan bahwa Jendi adalah sosok yang kuat. Bukan hanya dalam hal berlatih, ia juga kuat dalam melewati tragedi yang ia alami. Pria kelahiran tahun 1991 ini berasal dari Desa Sugih Waras, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. ketertarikannya terhadap olahraga renang berasal dari kegemarannya bermain di sungai semasa kecil.
Jendi sangat ingin membahagiakan kedua orang tuanya, namun keinginan itu redup ketika ia harus kehilangan kaki kirinya pada tahun 2003, saat umurnya masih 12 tahun. Jendi yang dibonceng kawannya menggunakan sepeda motor mengalami kecelakaan, dan mengharuskan kaki kirinya untuk diamputasi.
Kesedihan yang menerpa Jendi setelahnya bukan hanya datang dari belum adanya penerimaan terhadap kenyataan yang menimpa dirinya. Jendi merasa terpukul melihat orang tuanya yang bersedih atas apa yang terjadi pada Jendi.
ADVERTISEMENT
Berlatih dengan non-difabel
Atlet renang Indonesia Jendi Pangabean. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Jendi kemudian pergi merantau untuk menganyam pendidikan SMA ke Ibu Kota Provinsi Sumatera selatan, yakni Palembang. Palembang adalah tempat ia bertemu dengan
Pelatih yang sedang mencari calon-calon atlit difabel.
Jendi tertartik dengan kesempatan tersebut, mengingat pula bahwa berenang adalah salah satu kegemarannya saat kecil. Jendi bergabung dengan klub renang dan memulai karirnya sebagai atlet.
Tekad keras yang dimiliki jendi sudah terlihat ketika mengawali karirnya sebagai atlet. Jendi menolak untuk diberikan porsi latihan yang berbeda, mengingat bahwa dirinya adalah difabel. Ia memilih untuk mengikuti sesi latihan yang sama dengan kawan-kawannya yang non-difabel.
Meski melelahkan, Jendi tetap melakukan latihan tersebut. hal tersebut ia lakukan karena ia ingin menantang dirinya sendiri demi mencapai target waktu, dan kecepatan perenang-perenang non-difabel.
ADVERTISEMENT
Kegigihan dan keberanian membawa hasil yang baik untuk Jendi. Tahun 2012, Jendi berhasil Jendi kemudian mendapat medali 2 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu di ajang Pekan Paralimpik Nasional tahun 2012. Hingga hari ini, Jendi masih menjadi salah satu atlet renang terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.