Profil Orang Sukses: Mereka yang Jadi CEO di Usia 20-an

Konten dari Pengguna
5 Maret 2020 6:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi orang sukses. Foto: Indotrading
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang sukses. Foto: Indotrading
ADVERTISEMENT
Menjadi kaya dan sukses di usia muda adalah impian banyak orang. Kadangkala kesuksesan sangat sulit untuk diraih, perlu adanya usaha, perjuangan dan sikap pantang menyerah. Rata-rata tingkat kesuksesan seseorang di dunia kerja umumnya akan diraih jika sudah berada di rentan usia antara 40 hingga 50 tahun lebih.
ADVERTISEMENT
Tetapi kenyataannya, ada juga orang-orang sukses berada di kisaran usia 20 tahun. Kebanyakan dari mereka adalah pengusaha yang tidak takut dalam memulai bisnis dan mengambil risiko. Lantas siapa saja profil orang sukses di usia 20 an, berikut ulasannya:

1. Fransiska Hadiwidjana

Fransiska Hadiwidjana. Foto: smangap.com
Wanita kelahiran Surabaya, 13 April 1990 ini merupakan pendiri sekaligus CEO Prelo, sebuah aplikasi jual beli online yang fokus pada perdagangan barang-barang bekas yang orisinil dan berkualitas. Sarjana lulusan IT Institut Teknlogi Bandung ini menghapus pemahaman bahwa usaha pengcodingan hanya berlaku untuk laki-laki.
Fransiska membuktikan dengan banyaknya kompetisi coding dan pemograman yang dimenangkan, salah satunya dipercaya untuk masuk dalam program tahunan Singularity University Graduate Studies Program 2012, yaitu sebuah institut pendidikan interdisipliner yang berlokasi di NASA Ames Research Park. Lewat perusahaan Prelo, pada 2019 lalu namanya tercatat sebagai kandidat 30 under 30 majalah Forbes.
ADVERTISEMENT

2. Benny Fajarai

Benny Fajarai. Foto: binus.ac.id
Pendiri sekaligus CEO Kreavi,com yang namanya sempat tercatat sebagai pemuda 30 Under 30 Asia versi majalah Forbes. Kariernya bermula saat kuliah di bidang IT Bina Nusantara Jakarta, ia kemudian memilih menjadi enterpreneur di bidang teknologi.
Kreavi sendiri merupakan jejaring sosial untuk desainer Indonesia, tercatat sudah 30 ribu lebih desainer yang berkumpul di aplikasi tersebut. Namun, pada pertengahan 2015 ia menjual kreavi.com untuk mencapai bisni yang lebih besar di dunia kerajinan tangan Indonesia. Ini dilakukannya dengan harapan bisa berkontribusi kepada pengrajin dan produk lokal agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat lokal maupun luar negeri lewat qlapa.com. Usaha ini pun sukses hingga sekarang.

3. Reynold Wijaya

Reynold Wijaya. Foto: Modalku
Di balik kesuksesan modalku, sebuah perusahaan peminjaman terbesar di Indonesia adalah sosok Reynold Wijaya. Perusahaan ini sudah beroperasi di Indonesia, Singapura, Malaysia dan sudah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 1 triliun di tahun 2017 silam. Reynold Wijaya sendiri merupakan pengusaha yang menyandang gelar sarjana di bidang teknik industri University of Michigan dan gelar master di bidang bisnis dan administrasi Harvard Business School.
ADVERTISEMENT

4. Ferry Unardy

Ferry Unardi. Foto: kinibisa.com
Siapa yang tidak mengenal aplikasi penyedia layanan pemesanan tiket pesawat, hotel dan berbagai fasilitas menarik lainnya. Ternyata di balik nama besar yang dimiliki ada sosok Ferry Unardy sang CEO dan pendiri Traveloka.
Awal mulanya mendirikan startup berawal dari Ferry yang kesulitan untuk saat memesan tiket ke Amerika, selanjutnya ia berusaha memecahkan permasalahan tersebut. Dilansir dari Moneysmart.id, perusahaan Traveloka yang didirikan oleh Ferry Unardi (CEO) bersama rekan-rekannya Derianto Kusuma (CTO) dan Albert Zhang (Head of Design) berhasil menyandang predikat startup Unicorn.
Dengan jumlah karyawan mencapai 1.200 orang, Traveloka juga disebut-sebut telah mendapat kucuran dana dari sejumlah perusahaan asing hingga total investasinya mencapai Rp6,7 triliun.

5. Rorian Pratyaksa

Rorian Pratyaksa. Foto: Linkedin.com
CEO muda pertama ialah Rorian Pratyaksa, salah satu pendiri PayAccess, sebuah startup pembayaran seluler berlisensi. Platform ini menyediakan transaksi melalui smartphone untuk “pembayaran online ke offline” atau menarik pelanggan dari saluran online untuk melakukan pembelian di toko fisik, pedagang kaki lima, restoran serta pembayaran digital dalam aplikasi.
ADVERTISEMENT
Dia juga salah satu pendiri dan direktur Woobiz, sebuah bisnis yang memberdayakan perempuan yang umumnya memiliki akses terbatas ke pembiayaan dan modal bisnis di Indonesia.