Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Romesh Wadhwani, Imigran Miskin Sukses Bangun Perusahaan Teknologi di AS
15 Februari 2022 13:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Miliarder India-Amerika, Romesh Wadhwani mengundurkan diri sebagai CEO SymphonyAI pada Januari 2022 lalu dan menyerahkan posisi tersebut untuk Sanjay Dhawan. Meski mundur dari jabatannya, ia kini berstatus 'chairman' di perusahaan teknologi itu.
ADVERTISEMENT
Romesh merupakan sosok dibalik kesuksesan SymphonyAI, perusahaan yang menaungi sembilan lini bisnis di bidang retail, jasa manufacturing, hingga finansial. Di samping itu, ia juga memimpin ConcertAI, perusahaan yang bergerak di jasa kesehatan dengan klien terkenal seperti Pfizer dan Janssen.
Imigran Miskin yang Gemar Belajar
Jauh sebelum kesuksesannya saat ini, Romesh Wadhwani merupakan imigran asal Pakistan yang pindah ke India saat masih bayi. Dulu, ia mengalami fase paling rentan di India hingga terkena penyakit polio di usia 2 tahun. Meski banyak kesulitan yang dialami saat masih kecil, Romesh berhasil bertahan di masa-masa tersebut.
Dengan susah payah ia mengejar pendidikannya hingga SMA, namun ia tidak puas dengan itu. Ia mengejar gelar sarjana di jurusan Teknik Elektro dan terus mengejar gelar hingga mendapat master dan PhD di Universitas Carnegie Mellon.
ADVERTISEMENT
Untuk mengejar S2 nya ia datang ke Amerika dengan mengantongi uang USD 2.50 atau sekitar Rp 35 ribu di sakunya. Namun hal tersebut bukan penghalang baginya.
"Mahasiswa asing sepertiku masih dilihat sebagai sesuatu yang bikin penasaran. (Perjalanan)ku tidak pernah mudah. Aku menempuh ratusan rintangan dalam karier berbisnisku," ujarnya dilansir Forbes.
Mengawali Bisnis dari Perusahaan Software
Berkat pengetahuan yang ia miliki, Romesh memulai kariernya dengan menjual perusahaan software B2B, Aspect Development dalam bentuk saham dan diakuisisi oleh i2 Technologies pada tahun 1999 seharga USD 9,3 miliar.
Di tahun 2002, ia membangun Symphony Technology Group (STG) sebagai Eksekutif dan membawa kesuksesan besar hingga saat ini. Pada bulan April 2015, HARMAN mengakuisisi Symphony Teleca dari STG yang merupakan berita buruk namun STG tetap berkembang pesat hingga kini.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2017 ia membangun SymphonyAI dan pendapatan perusahaannya bahkan mencapai USD 220 juta per tahun. Ia optimis, meski tak lagi menjabat, perusahaan tersebut akan terus memberikan potensi di masa mendatang.
Aktif sebagai Filantropi
Romesh juga aktif sebagai seorang filantropis, ia mendirikan Yayasan Wadhwani terutama untuk fokus mengembangkan ekonomi dengan potensi besar. Minat utamanya adalah di India karena dia menyadari bahwa ketika dia pindah ke AS dan memulai bisnisnya sendiri, budaya startup India tidak berkembang.
Dalam salah satu wawancaranya, mengatakan bahwa tidak mungkin baginya untuk memulai bisnisnya sendiri jika dia berencana melakukannya di India. Jadi, dia sangat fokus pada ekonomi India dan terutama dalam bidang kewirausahaan.
Berdasarkan data dari Forbes, kekayaan bersih Romesh Wadhwani saat ini mencapai USD 3,5 miliar atau sekitar Rp 50 triliun.
ADVERTISEMENT