Konten dari Pengguna

Rusman Maamoer, Pemilik Swalayan TipTop yang Adaptasi Cara Islam Berdagang

17 Desember 2022 12:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana Belanja di Tip Top Rawamangun, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Belanja di Tip Top Rawamangun, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Rusman Maamoer adalah seorang pengusaha asal Minang yang miliki toko swalayan TipTop. Lahir dan besar di lingkungan pedagang serta didikan ajaran Islam yang ketat, membuatnya sukses menjadi pengusaha yang mampu adaptasi cara berdagang yang islami.
ADVERTISEMENT
Rusman Maamoer lahir di Padang, 3 November 1933. Ia tumbuh dan besar di lingkungan adat Minang yang menjunjung tinggi ajaran Islam dalam kebudayaannya.
Sejak kecil, Rusman telah diajarkan bagaimana caranya berdagang ala Islam oleh ayahnya, mengingat ayahnya juga seorang pedagang. Baginya, akhlak berdagang merupakan hal yang penting yang harus tertanam dalam hati nurani.
Pada usianya yang menginjak 11 tahun, Rusman kecil sudah mulai berdagang kelapa. Ia berinisiatif untuk menjual kelapa menggunakan gerobak dengan membeli kelapa di rumah penduduk dan menjualnya di pasar dengan jarak tempuh sekitar 10 km.
Seringkali Rusman melaporkan hasil dagangannya kepada ayahnya. Beruntung ayahnya juga mendukung apa yang dilakukan oleh Rusman.
Suasana Belanja di Tip Top Rawamangun, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Namun, bukan berarti pendidikan adalah hal yang kurang penting, ayahnya juga sering mengingatkan bahwa jangan pernah tinggalkan sekolah. Selepas lulus SMA, Rusman melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selesai dari UI, Rusman mulai bekerja di Bank Pembangunan Daerah (BPD). Rusman sempat menduduki jabatan direktur di tempat kerjanya, namun karena tekadnya untuk memiliki usaha sendiri, ia pun berhenti dari pekerjaannya setelah 7 tahun lamanya ia bekerja.
Mulai dari tahun 1967, Rusman mencoba berbagai bidang usaha, tetapi seringkali ia menemui kebuntuan. Lalu pada 1978, Rusman memutuskan untuk pergi ke Eropa dan mencari tahu usaha apa yang cocok dengan dirinya.
Setahun kemudian, ia mencoba untuk membuka sebuah toko kecil bernama TIP TOP di Rawamangun. Berdiri di atas tanah seluas 400 meter persegi, Rusman mencoba merintis usahanya dari nol.
Suasana Belanja di Tip Top Rawamangun, Jakarta. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Selain membuka usaha minimarket, ia juga menerapkan sistem prinsip islami dalam prosesnya berdagang. Ia lebih memilih untuk memperdagangkan barang-barang yang jelas asal usulnya dan tidak hanya sekadar melarang penjualan daging babi dan minuman keras.
ADVERTISEMENT
Rusman juga mengadaptasi cara Nabi Muhammad berdagang, yakni mengambil keuntungan yang secukupnya. Berkat skema penjualan yang islami tersebut, ternyata mendatangkan berkah dan sambutan positif dari masyarakat sehingga meningkatkan perkembangan usahanya lebih cepat.
Pada tahun 1985, TIP TOP berevolusi menjadi pasar swalayan, dengan luas 3.000 meter persegi. Namun, musibah menimpa Rusman dengan insiden kebakaran besar yang melanda tokonya pada Juni 1991.
Rusman pasrah dan kemudian memohon pertolongan kala ia beribadah. Seperti didengar oleh Tuhan, Rusman mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah serta pinjaman dengan jumlah yang sangat besar.
Pada tahun 1992, TIP TOP berhasil membuka cabang di Ciputat, Tangerang. Hingga kini, sudah ada delapan outlet yang tersebar di Jabodetabek.
Rusman Maamoer meninggal pada 26 Desember 2007 di Singapura. Ia menghembuskan nafasnya di usianya yang ke-74 tahun.
ADVERTISEMENT