Sempat Gagal di Awal, Kelvin Subowo Kini Sukses Bisnis Kuliner Lewat Dailybox

Makanan halal Dailybox di cabang terbaru di Singapura. Foto: Dok. Dailybox

Di era yang serba kreatif, industri kuliner juga turut menghadirkan kreasi-kreasi baru yang segar dan menjanjikan. Kondisi tersebut dapat menjadi sebuah peluang bisnis yang cukup menjanjikan.

Peluang tersebut ditangkap salah satunya oleh Kelvin Subowo yang melihat berbagai restoran khususnya di Jakarta, yang seringkali menghadirkan menu makanan junk food. Melihat adanya peluang di sana, Kelvin menghadirkan sebuah inovasi masakan ala rumahan yang dikemas dan dipasarkan dengan gaya yang jauh lebih modern dan praktis.

Kelvin Subowo adalah seorang Co-Founder dan CEO PT Sendok Garpu Internasional, sebuah perusahaan yang menaungi berbagai usaha food and beverages di dalam sebuah grup bernama Dailybox Group.

Kelvin merupakan lulusan dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya jurusan Teknik Mesin pada 2010. Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2-nya di Universitas Tarumanegara jurusan Finance dengan gelar Master of Business Administration dan lulus pada 2012.

Kelvin tumbuh di lingkungan yang menggeluti usaha kuliner. Sejak kecil, ia sering melihat ibunya membuka usaha katering rumahan sehingga memunculkan minatnya di bidang kuliner.

Pada 2011, Kelvin mencoba peruntungan dengan mendirikan usaha keripik kentang, Kresley Indonesia. Namun, usaha tersebut tak bertahan lama.

Kesalahannya di pengalaman pertama dijadikan bahan evaluasi baginya. Sehingga ia mulai memantapkan diri lagi untuk berusaha di bidang kuliner pada 2018.

Ia menyadari delegasi dan kolaborasi diperlukan dalam membangun sebuah usaha yang berkelanjutan. Dibutuhkan adanya bantuan di bidang produksi, distribusi hingga komunikasi untuk dapat menjalankan usaha dengan baik.

Kelvin mendirikan Dailybox pada 2018, sebuah bisnis makanan yang diinisiasi dari ide para rekan kerjanya terkait bisnis makanan pesan antar. Ia pun memulai usahanya di sebuah restoran berukuran 200 meter di Pluit, Jakarta Utara.

Mulanya, bisnis Dailybox hanya melayani makan di tempat, namun beberapa waktu kemudian, Dailybox mulai bekerja sama untuk menerima pesanan via ojek online.

Kelvin menginisiasi masakan rumahan pada bisnisnya di Dailybox lantaran sulitnya menemukan masakan rumahan yang nyaman, serta banyaknya restoran fast food yang umumnya menyajikan menu junk food yang tidak sehat. Oleh karena itu, Kelvin mencoba menghadirkan masakan rumahan dalam bentuk ricebox yang praktis dan juga cocok dengan selera masyarakat Indonesia.

Filosofi nama "Daily" juga berarti bahwa akan ada pemesanan yang berlanjut sehingga tidak hanya berkunjung atau memesan sekali atau dua kali saja. Mengusung tema masakan rumahan, Dailybox tidak menyajikan menu yang terbilang 'aneh-aneh', usaha kuliner yang satu ini hanya memperbanyak variasi makanan rumahan sebagai strateginya meramaikan daftar menu mereka.

Kelvin sangat terbuka dengan peluang kolaborasi yang kemudian dimanfaatkan oleh Chef Juna Rorimpandey untuk menghadirkan sebuah menu khusus buatan Chef Juna yakni ayam woku. Selain itu, Dailybox juga sering melakukan kolaborasi lainnya seperti dengan Chef Renatta hingga RANS.

Pada 2019, Dailybox mulai membuka cloud kitchen dengan ukuran 10 meter persegi, dengan tujuan untuk memenuhi permintaan makanan cepat saji yang kian berkembang pesat. Di 2020 merupakan tahun tertinggi antusiasme pelanggan dari cloud kitchen tersebut.

Dailybox berhasil bertumbuh hingga 300 persen pada 2020 serta penghasilan kotornya tumbuh 700 persen secara tahun ke tahun. Pandemi memberikan berkah bagi Kelvin karena yang tadinya hanya berada di 15 titik di Jakarta, kini telah hadir di 120 lokasi di 10 kota, termasuk di Sumatera dan Kalimantan.

Setelah keberhasilan Dailybox memuncak, kini berkembang menjadi sebuah grup bisnis FnB yang menaungi berbagai merek, seperti Shirato, Dailymeals dan juga BreadLife. Adapun BreadLife secara resmi diakuisisi oleh Dailybox pada 2021 silam.