Sempat Tak Lulus SMA, Kini Reza Sukses Jualan Keripik Beromzet Puluhan Miliar

Konten dari Pengguna
19 Mei 2020 14:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto: biografiku.com
zoom-in-whitePerbesar
foto: biografiku.com
ADVERTISEMENT
Reza Nurhilman, pemuda asal Bandung berumur 23 tahun, membuktikan bahwa semua orang bisa meraih apapun, dan kalau mereka mau, di umur berapapun. Sebelum menjadi CEO Keripik Singkong “Setan” Maicih seperti sekarang, ia bukanlah siapa-siapa. Hidupnya penuh kesederhanaan. Demi menyambung hidup di umur yang tergolong muda, ia sempat bekerja serabutan.
ADVERTISEMENT
Menjelang dewasa, orang memang seringkali bingung. Mereka tak tahu hendak melakukan pekerjaan apa di masa mendatang. Hal itu, tak terkecuali, juga dirasakan Reza. Di umurnya yang menjelang 20 tahun, ia sempat kelimpungan mencari cara untuk menemukan pekerjaan tetap. Ketimbang berkuliah dan melamar pekerjaan, di masa muda, Reza menghabiskan waktu untuk menghadiri seminar-seminar motivasi tentang sumber daya manusia.
Di sisi lain, Reza—lagipula—juga tak mengenyam perkuliahan. Sesaat setelah lulus SMA, ia memutuskan untuk mencoba merintis banyak macam usaha. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia sempat berjualan pupuk hingga barang elektronik yang ia geluti selama 4 tahun, dari 2005 hingga 2009.
Adapun sikap mandiri Reza memang telah terasah oleh waktu. Hidup di Bandung, ia telah merasakan keadaan broken home sejak kecil. Di umur yang masih belia, ayah dan ibunya bercerai. Jadilah Reza dirawat oleh kedua orang tua asuhnya. Dari situ, ia menjadi terbiasa menuntaskan banyak hal sendirian.
ADVERTISEMENT
Tumbuh dewasa, keadaan membuatnya terampil bertahan hidup. Ia mau dan tak gengsi melakukan apapun asal dapat menghidupi dirinya sendiri. Alhasil, kerja serabutan jadi pilihan terbaik. Selama bertahun-tahun, jatuh bangun Reza membangun berbagai jenis bisnis, dan itu membuatnya belajar melihat peluang.
Sebelum hidup mengantarnya pada kondisi sukses seperti sekarang, kisah Reza berawal dari satu cerita sederhana. Pada tahun 2008, saat masih bekerja serabutan, bersama temannya Reza bertamasya ke Cimahi. Di sana, ia menemui seorang nenek yang membuat keripik pedas hanya pada saat tertentu dan menawarkannya ke pembeli yang serba terbatas. Melihatnya, Reza lantas berinisiatif merasakan keripik itu, dan ternyata, rasanya sungguh enak.
Lantaran hal itu, Reza lalu menanyakan secara rinci resep keripik pada si nenek. Nenek tak keberatan memberikannya. Dari situ, Reza lalu menemukan ide baru untuk menghidupi dirinya sendiri: berjualan keripik. Ia menamai usahanya itu Keripik Singkong “Setan” Maicih. Kata “Maicih” diambil dari istilah dompet kecil yang sering dipakai ibu-ubu dan dipilih karena mengundang rasa penasaran konsumen. Untuk memulai karir sebagai pengusaha keripik itu, modal yang Reza pakai adalah Rp. 15juta. Reza membuat tingkat kepedasan keripik dari level 1 hingga level 5.
foto: fimela.com
Mula-mula, Reza hanya menjual 50 bungkus keripik setiap harinya. Ia menjual keripik itu dengan berkeliling dan memasarkannya lewat Facebook dan Twitter. Singkat kata, dalam beberapa bulan saja, penjualan keripik meningkat hingga 2000 bungkus per hari.
ADVERTISEMENT
Hingga pada suatu waktu, pada Februari 2010, Reza mengikutkan usahanya di sebuah trademark market di Paris Van Java Mall, Bandung. Di sana, ia mulai melebarkan pasar Keripik Singkong “Setan” Maicih. Banyak artis dan pejabat tertarik dengan keripik buatannya.
Sepuluh tahun setelah itu, yakni pada 2020 ini, Reza telah berhasil menjual 75.000 bungkus keripik per hari. Dalam sebulan, omzet yang ia dapat dari penjualan itu mencapai puluhan miliar. Hal itu membuat Reza tak lagi menjadi pekerja serabutan yang akhirnya memilih berjualan keripik. Saat ini, ia adalah CEO PT Maicih Inti Sinergi, sebuah perusahaan besar yang ia gawangi sendiri, berfokus dalam memproduksi keripik pedas yang setiap harinya dikonsumsi puluhan ribu orang.
ADVERTISEMENT