Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Sir Anwar Pervez, Miliarder Asal Pakistan yang Dulunya Bekerja Sebagai Supir Bus
26 Februari 2022 15:20 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagian miliarder tidak merasakan hidup mewah sejak mereka kecil. Beberapa diantaranya ada yang terlahir miskin dan harus berjuang dengan keras untuk menembus tembok kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Sir Mohammed Anwar Pervez adalah salah satunya. Ia adalah pendiri sekaligus ketua dari Bestway Group, perusahaan raksasa ritel Inggris. Kekayaannya diperkirakan sebesar USD 4,6 miliar (atau Rp 65 triliun) dan namanya termasuk dalam jejeran orang terkaya Pakistan.
Saat kecil, hidup miliarder ini jauh dari kata mewah. Bahkan, pria kelahiran 1935 itu sempat bekerja sebagai supir bus selama bertahun-tahun untuk mencari uang.
Berjuang dari Titik Rendah
Mengutip dari Dawn, Sabtu (26/02), Sir Anwar lahir dari keluarga yang tidak berada. Kedua orang tuanya tidak memiliki uang untuk mengirim putranya tersebut ke bangku kuliah.
“Saya tidak punya apa-apa di Pakistan . Saya mengikuti martikulasi, tapi orang tua saya tidak punya uang untuk menyekolahkan saya ke universitas,” kata Sir Anwar.
ADVERTISEMENT
Situasi ini pun mendesak dirinya untuk mencari uang sejak muda. Ia sempat bekerja sebagai operator telepon yang hanya digaji sebesar Rs96 (atau sekitar Rp 18 ribu) per bulan.
Namun saat itu ia terserang penyakit malaria, dan uangnya banyak dihabiskan untuk pengobatan.
Sepulihnya Sir Anwar dari penyakitnya, ia memutuskan untuk pindah ke Inggris dengan harapan besar mengubah nasib. Pada 1950-an, Sir Anwar pun meninggalkan kampung halamannya di Rawalpindi menuju Bradford, Inggris.
Di sana, ia mendapat pekerjaan sebagai sopir bus. Ia bekerja selama seminggu penuh dan saat itu mendapat gaji mingguan sekitar £16 atau sekitar Rp 300 ribu.
Pekerjaan ini Sir Anwar lakukan selama kurang lebih lima tahun. Dari penghasilan ini, ia sisihkan untuk membawa kerabatnya menyusul pindah ke Inggris.
ADVERTISEMENT
Diawali dengan Toko Sederhana
Satu per satu anggota keluarga Sir Anwar menyusulnya ke Inggris. Mereka pun di Inggris ikut berjuang mencari uang hingga pada awal 1960-an, pendapatan mereka bersama memungkinkan untuk membuka bisnis .
Sir Anwar melihat bahwa komunitas Muslim di London belum memiliki toko serba ada. Akhirnya pada 1963, Sir Anwar membuka toko ritel yang fokus menjual masala dan daging halal. Toko ini berlokasi di Earl’s Court.
“Kurang lebih saya menghasilkan Rp 115 ribu setiap minggu, tapi saya hanya melayani beberapa pelanggan khusus. Ketika saya melihat ke jalan raya, saya sadar bahwa apa yang saya lakukan hanya baru satu persen pasar,” katanya.
Setelah bekerja keras, pada 1970 ia berhasil membuka 10 toko di sekitar area tersebut. Sir Anwar kemudian menamai tokonya menjadi “Bestway”, nama yang ia pakai hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
“99 persen adalah hasil kerja keras dan kejujuran, dan satu persennya adalah karena keberuntungan. Bagaimana lagi orang seperti saya, dari desa, mencapai titik ini? Saya beruntung bisa datang ke sini dan bertemu orang-orang baik,” tuturnya.
Produk yang dijual di tokonya pun semakin beragam seperti rempah-rempah, nasi, lentil, dan daging. Tokonya sebagian besar melayani orang Asia.
Bisnis Berkembang Pesat
Pada 1976, Sir Anwar membuka gudang grosir pertama Bestway di Acton, London Barat. Mereka dengan cepat berkembang dan memulai ekspansi nasional.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan itu telah mempekerjakan 4.500 orang. Grup ini juga melebarkan sayap hingga menjalankan bisnis bidang semen, perbankan, dan farmasi.
Terlihat dari tahun-tahun setelahnya, Bestway grup banyak mengakusisi perusahaan lain seperti, Bellevue, Martex, Bargain Booze dan Wine Rack. Sejak itu, Bestway Grup secara bertahap tumbuh menjadi perusahaan bernilai multi miliar poundsterling.
ADVERTISEMENT
Pada 2014, Bestway telah menjadi grosir independen terbesar kedua di Inggris, dengan 64 gudang di seluruh Inggris dan melayani lebih dari 125.000 pengecer.
Tak Lupa untuk Berbagi
Ditengah kesibukannya meniti kesuksesan, Sir Anwar tidak melupakan kondisi sekitar. Pada 1987 ia memutuskan untuk mendirikan Bestway Foundation, sebgai badan amal dari Bestway Group.
Yayasan tersebut mendapat dana dari keuntungan Bestway Group dan fokus amalnya ditujukan untuk Inggris dan Pakistan. Mengutip situs resmi Bestway Foundation, fokus utama dari yayasan tersebut adalah bidang pendidikan dan perawatan. Bestway Foundation telah mendukung komunitas lokal melalui universitas, rumah sakit, dan badan amal.
Pada 2020 lalu, yayasan ini dikabarkan memberikan bantuan senilai Rs 600 juta atau sekitar Rp 114 miliar kepada pemerintah Pakistan untuk membantu negara tersebut dalam menangani pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT