Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Susan Wojcicki, CEO YouTube yang Jadi Wanita Paling Berpengaruh di Internet
25 Mei 2022 19:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelum menjadi bos besar situs berbagi video tersebut, ia meniti karier di berbagai perusahaan raksasa teknologi termasuk, Google, dan Intel. Ia juga merupakan sosok pendukung tujuan sosial seperti dalam bidang pendidikan hingga kesetaraan gender.
Tumbuh di lingkungan keluarga berpendidikan, wanita kelahiran 1968 ini dibesarkan oleh Ayah yang berkebangsaan Polandia-Amerika, Stanley Wojcicki. Stanley bekerja sebagai profesor fisika di Universitas Stanford di California. Sementara ibunya asak Yahudi, Esther Wojcicki, bekerja sebagai pendidik Amerika, jurnalis, dan Wakil Ketua Dewan Penasihat Creative Commons.
Dia memiliki dua saudara perempuan yakni, Janet Wojcicki, seorang ahli epidemiologi dan antropolog, terkait dengan University of California, dan Anne Wojcicki, seorang pengusaha dan CEO 23andMe, sebuah perusahaan genomik dan bioteknologi pribadi yang berbasis di California.
ADVERTISEMENT
Susan belajar di Gunn High School yang terletak di Palo Alto, California. Dia adalah seorang penulis yang brilian dan biasa menulis untuk koran sekolah.
Pada tahun 1986, ia mendaftar di Universitas Harvard dan menyelesaikan kelulusannya pada tahun 1990 dengan jurusan sastra dan sejarah. Awalnya, dia ingin membangun karir di bidang akademik dan karenanya ingin mendapatkan gelar PhD di bidang ekonomi. Namun, dia berubah pikiran setelah menemukan teknologi.
Dia kuliah di University of California di Santa Cruz dan memperoleh gelar master di bidang ekonomi pada tahun 1993. Dia juga memperoleh gelar master di bidang Administrasi Bisnis pada tahun 1998 dari UCLA Anderson School of Management.
Perjalanan karirnya bermula saat bekerja di divisi pemasaran Intel. Dia kemudian menjadi manajer pemasaran pertama Google dan kontribusinya membantu Susan menaiki beberapa anak tangga di tangga karier hingga menjadi Wakil Presiden Senior Periklanan & Perdagangan. Dua akuisisi terbesar Google, yaitu DoubleClick dan YouTube ditangani olehnya.
ADVERTISEMENT
Saat ia mengabdikan diri di Google ia sempat bekerja untuk mengawasi layanan video Google. Ketika itu YouTube yang masih dikembangkan pada Februari 2005 oleh Chad Hurley, Jawed Karim dan Steve Chen, mulai bersaing dengan layanan video Google, dan Susan mulai memprakarsai proposal untuk mengakuisisi YouTube.
Hingga akhirnya wanita itu menangani akuisisi YouTube yang dianggap sebagai salah satu pengambilalihan terbesar oleh Google karena membeli situs video-sharing seharga USD 1,65 miliar pada November 2006. Tahun berikutnya, dia menangani akuisisi besar lainnya atas Google sebagai perusahaan membeli DoubleClick seharga USD 3,1 miliar.
Kemudian ia pun mengambil alih sebagai CEO YouTube pada Februari 2014. Sejak itu, persentase karyawan wanita di perusahaan telah meningkat dari 24 menjadi sekitar 30. Dia mengawasi peluncuran berbagai aplikasi YouTube yang menargetkan pengguna yang tertarik dengan konten yang berkaitan dengan musik, game dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Setelah dia menjadi CEO, kebijakan tentang video dibuat lebih ketat. YouTube menerapkan beberapa kebijakan ketat setelah surat kabar nasional Inggris menyebutkan bahwa video yang mendukung kelompok teroris ditemukan dengan mudah di situs berbagi video.
Berkat sejumlah kesuksesannya itu, pada 2015 namanya muncul dalam daftar 100 orang paling berpengaruh versi Time. Majalah itu juga menandainya sebagai 'wanita paling kuat di internet' dalam salah satu edisinya. Tahun itu, dia juga menduduki peringkat nomor 27 dalam daftar Pendirian Baru 'Vanity Fair', sebuah majalah budaya, urusan terkini, dan mode populer.
Tidak berhenti disitu, Susan turut menduduki peringkat nomor enam dalam daftar Forbes 'The World's 100 Most Powerful Women' pada tahun 2017.