Tinggal di Rumah Mewah, Tagihan Listrik Sultan Ancol Bikin Melongo

Konten dari Pengguna
30 November 2021 9:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Orang Sukses tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jenniffer Jill (Foto: Instagram @jennifer_ipel)
zoom-in-whitePerbesar
Jenniffer Jill (Foto: Instagram @jennifer_ipel)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sosok Jennifer Jill sudah tak asing lagi dikenal masyarakat sebagai pengusaha sukses di Indonesia. Istri Ajun Prawira ini diketahui memiliki berbagai bisnis mulai dari pertambangan, otomotif, hingga restoran.
ADVERTISEMENT
Tak heran jika saat ini, ia memiliki harta melimpah termasuk rumah yang megah. Namun, baru-baru ini Jennifer baru saja mengungkapkan keinginan untuk menjual rumah tersebut.
Ia merasa rumah yang ia tempati saat ini terlalu besar jika hanya ditempat tiga orang, bersama sang putrinya. Jennifer mengatakan ini di kanal YouTube Ngobrol Asix, Kamis (25/11) lalu.
Selain biaya perawatan rumah yang harus ia tanggung, ia juga harus membayar sekitar Rp 90 juta untuk listrik bulanan yang hanya digunakan bertiga bersama suami dan satu anaknya.
"Gua pengen jujur jual rumah gue karena udah kegedean. Terlalu besar buat kita bertiga, capek banget cuma bayar listrik, bayar listrik, bayar listrik. Orangnya kagak ada," ujar Jennifer Jill dalam video tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya tagihan tersebut membuatnya cukup stres setiap bulannya. Di sisi lain, dengan uang itu Jennifer lebih membeli tas yang bisa meraih setidaknya 12 tas dalam satu bulan.
Tak hanya tagihan listrik yang membuatnya kelimpungan, saking besarnya ia juga sering dibuat sulit ketika mencari keberadaan orang-orang rumahnya. Hal ini menjadikan niat menjual rumah semakin kuat.
"Karena anak aku udah gede-gede. Kayaknya gue ama Ajun juga, kita aja dalam rumah pake handphone. 'Loe di mana ya?' kan lucu ya," ceritanya.
Hal ini sontak memancing respon berbagai netizen di kolom komentar. Pasalnya apa yang dirasakan Jennifer bukan sesuatu yang wajar dan normal bagi kalangan biasa.