Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi Agus Salim dan Perannya untuk Indonesia
10 November 2024 4:47 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari p2k.stekom.ac.id, ia ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 melalui Keputusan Presiden Indonesia Nomor 657 tahun 1961.
Biografi Agus Salim
Biografi Agus Salim adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, kritis, dan mahir dalam berbicara berbagai bahasa asing.
Ia lahir di Kota Gadang, Sumatera Barat, pada 8 Oktober 1884, Agus Salim tumbuh menjadi seorang pemikir dan politisi yang dihormati. Berikut adalah beberapa informasi pribadinya:
Kepandaiannya dalam berdiplomasi dan kontribusinya sebagai juru bicara Indonesia di dunia internasional menjadikannya tokoh yang berpengaruh dalam pembentukan identitas bangsa.
ADVERTISEMENT
Pekerjaan yang ia tekuni adalah sebagai orator dan penulis. Ia juga menguasai 4 bahasa asing di Eropa yaitu bahasa Belanda, bahasa Inggris, bahasa Jerman dan bahasa Perancis. Kemudian 2 bahasa asing di Timur Tengah yaitu bahasa Arab dan bahasa Turki, serta bahasa Jepang.
Masa Muda Agus Salim
Agus Salim, yang lahir dengan nama lengkap Masyhudul Haq, dibesarkan dalam keluarga yang mengedepankan pendidikan. Ayahnya, Sutan Mohammad Salim, adalah seorang penghulu yang cukup terkemuka di Sumatera Barat.
Keluarganya dikenal luas karena tradisi keilmuan dan pemikiran keislamannya. Semasa muda, ia menunjukkan kecerdasan yang luar biasa.
Ia menyelesaikan pendidikannya di Europeesche Lagere School (ELS) dengan hasil gemilang dan melanjutkan ke Hoogere Burger School (HBS) di Batavia.
ADVERTISEMENT
Kecemerlangan akademisnya membuatnya dikenal sebagai siswa yang cerdas, meski karena berbagai alasan, ia tak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Belanda.
Karier Jurnalistik Agus Salim
Setelah menamatkan sekolahnya, Agus Salim mulai meniti karier di bidang jurnalistik. Ia memulai debutnya dengan menulis artikel dan esai kritis mengenai keadaan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia pada masa penjajahan.
Salah satu alasan ia terjun ke dunia jurnalistik adalah keinginannya untuk menyuarakan perlawanan terhadap ketidakadilan yang dialami rakyat Indonesia di bawah pemerintahan kolonial Belanda.
Agus Salim menjadi kontributor di berbagai media massa, di antaranya Oetoesan Hindia yang merupakan organ surat kabar dari Sarekat Islam.
ADVERTISEMENT
Kepiawaiannya dalam menulis dan menyampaikan ide-ide secara tajam dan analitis membuat nama Agus Salim semakin dikenal di kalangan kaum pergerakan nasional.
Melalui tulisan-tulisannya, ia mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial yang merugikan pribumi dan menyoroti pentingnya pendidikan serta kesetaraan hak bagi semua rakyat Indonesia.
Perjuangan Agus Salim
Agus Salim aktif dalam berbagai organisasi pergerakan dan memiliki peran penting di Sarekat Islam (SI), salah satu organisasi nasional terbesar pada awal abad ke-20.
Di dalam SI, ia menjabat sebagai Wakil Ketua dan kemudian menjadi salah satu pemimpin yang berpengaruh.
Pandangannya yang tajam dan kritis sering kali menantang arus pemikiran mainstream, tetapi itu justru menunjukkan betapa independennya ia dalam berpikir dan bertindak.
Selain di SI, ia Salim juga terlibat dalam pembentukan Jong Islamieten Bond, organisasi yang bertujuan untuk membangkitkan semangat kaum muda Muslim di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Keterlibatannya di organisasi ini menegaskan posisinya sebagai sosok yang mendukung kebangkitan Islam dalam konteks pergerakan nasional.
Agus Salim juga terlibat dalam perumusan strategi-strategi perlawanan yang menggabungkan diplomasi dan pendekatan intelektual dalam menghadapi kolonialisme.
Peran Agus Salim dalam Kemerdekaan Indonesia
Peran Agus Salim sangat penting dalam tahap-tahap awal pembentukan negara Indonesia. Ia diangkat menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang bertugas menyusun rancangan UUD dan merumuskan dasar-dasar negara.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Agus Salim dipercaya oleh Presiden Soekarno untuk menjadi salah satu menteri di dalam kabinet.
Ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri pada tahun 1947-1949, periode yang sangat penting ketika Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaannya di mata dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Sebagai Menteri Luar Negeri, Agus Salim melakukan berbagai upaya diplomasi untuk mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaan Indonesia.
Dengan penguasaan bahasa asing yang luar biasa, ia mampu berkomunikasi dengan para diplomat asing dan menjelaskan posisi Indonesia dengan cara yang meyakinkan.
Jasanya dalam diplomasi berhasil meningkatkan dukungan internasional terhadap perjuangan Indonesia melawan Belanda.
Julukan Agus Salim
Julukan "The Grand Old Man of Indonesia" disematkan kepada Agus Salim karena kharisma dan kontribusinya yang besar dalam sejarah perjuangan bangsa.
Julukan ini mencerminkan kedewasaan pemikiran dan kebijaksanaan yang ia miliki dalam menghadapi berbagai persoalan nasional maupun internasional.
Selain itu, Salim juga dikenal sebagai seorang "pendekar pena" karena tulisan-tulisannya yang tajam dan kritis terhadap kolonialisme.
ADVERTISEMENT
Wafatnya Agus Salim
Agus Salim meninggal dunia pada 4 November 1954 di Jakarta. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di kalangan rekan-rekan seperjuangan dan masyarakat Indonesia.
Namun, warisan perjuangannya tetap abadi dan dikenang hingga saat ini sebagai contoh nyata seorang pejuang yang berjuang tanpa pamrih demi bangsa dan negara.
Haji Agus Salim dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, sebagai penghormatan atas jasa-jasanya yang luar biasa bagi Indonesia .
Dengan kecerdasannya, pengorbanannya, dan dedikasinya, biografi Agus Salim menjadi sosok inspiratif yang memberikan contoh penting. Terutama perjuangan untuk kebebasan dan keadilan dengan kesungguhan, integritas, dan komitmen yang tinggi.(Zen)
Baca juga: 10 Tokoh Penemu dan Penemuannya