Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Biografi KH Ahmad Dahlan, Warisan, dan Pemikirannya
27 Oktober 2024 11:34 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pemikirannya yang progresif serta visinya dalam memperbaharui pemahaman keagamaan dan pendidikan Islam di Indonesia menjadi landasan utama berdirinya Muhammadiyah.
Biografi KH Ahmad Dahlan
Dikutip dari www.uml.ac.id, Mengenal KH. Ahmad Dahlan Sosok Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan diketahui pada saat beliau lahir bernama Muhammad Darwisy. Beliau lahir pada 1 Agustus 1868 di Kauman, Yogyakarta.
Muhammad Darwisy lahir di lingkungan keluarga religius. Ayahnya, KH. Abu Bakar, adalah seorang ulama dan khatib di Masjid Besar Kesultanan Yogyakarta. Sementara ibunya, Siti Aminah atau Nyai Abu Bakar, adalah keturunan dari seorang ulama besar di daerah Kauman.
Istrinya bernama Siti Walidah dan anak-anaknya bernama Irfan Dahlan, Siradj Dahlan, Siti Zaharah, Siti Busyro, Djohanah, Dandanah, Siti Aisyah.
ADVERTISEMENT
Semasa kecil beliau besar dalam lingkungan keagamaan yang kuat. Hal ini yang membuatnya tumbuh dengan mendapatkan pendidikan agama sejak kecil.
Beberapa organisasi yang didirikan yaitu Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Hizbul Wathan.
Beliau meninggal pada tanggal 23 Februari 1923, di Yogyakarta.
Pendidikan KH Ahmad Dahlan
Pada usia 15 tahun, beliau menunaikan ibadah haji ke Mekkah dan tinggal di sana selama beberapa tahun. Di Mekkah, Darwisy memperdalam ilmu agama, berinteraksi dengan berbagai ulama besar, dan belajar dari pemikiran Islam reformis yang berkembang di sana.
Setelah kembali dari Mekkah, beliau mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan dan memulai perjalanan panjangnya dalam dakwah serta pengembangan Islam di Indonesia.
Perjuangan KH Ahmad Dahlan
KH. Ahmad Dahlan dikenal sebagai sosok yang berpikiran terbuka dan progresif. Sepulangnya dari Mekkah, ia membawa berbagai gagasan baru, seperti pentingnya mengintegrasikan ilmu agama dan pengetahuan umum dalam sistem pendidikan Islam.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, pendidikan Islam di Indonesia masih bersifat tradisional. Metode pengajaran yang digunakan lebih berfokus pada hafalan tanpa pemahaman mendalam tentang aplikasi praktisnya.
Sebagai seorang yang peduli dengan kemajuan umat Islam, KH. Ahmad Dahlan mulai mengajar dan berdakwah di lingkungan Masjid Kauman Yogyakarta.
Dalam setiap dakwahnya, beliau menyampaikan pentingnya mempraktikkan ajaran Islam sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah. Beliau juga mengajak menghindari praktik-praktik yang dianggap menyimpang atau tidak relevan.
Namun, pemikiran progresif KH. Ahmad Dahlan mendapat tantangan dari masyarakat yang masih kuat memegang tradisi lama. Terlepas dari itu, beliau tidak mundur, bahkan semakin giat memperkenalkan reformasi pemahaman agama yang murni serta kontekstual.
ADVERTISEMENT
Peran KH Ahmad Dahlan dalam Muhammadiyah
Pemikiran KH. Ahmad Dahlan sangat relevan hingga saat ini. Beliau mengajarkan bahwa Islam adalah agama yang mencakup segala aspek kehidupan, tidak hanya ritual ibadah, tetapi juga sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Pemikirannya sangat berperan besar dalam berdirinya Muhammadiyah. Pemikirannya adalah fondasi bagi Muhammadiyah dalam menjalankan berbagai amal usaha.
Filosofi yang ia tanamkan adalah "Amar Ma'ruf Nahi Munkar" yang artinya mengajak pada kebaikan dan mencegah keburukan.
Karya KH Ahmad Dahlan
Berikut ini daftar karya beliau:
1. Pendidikan Modern bagi Umat Islam
Salah satu kontribusi terbesar KH. Ahmad Dahlan adalah dalam bidang pendidikan. Beliau mendirikan sekolah-sekolah Islam yang menggabungkan kurikulum agama dan ilmu pengetahuan umum, yang pada saat itu masih sangat jarang di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sekolah-sekolah Muhammadiyah memegang peranan penting dalam mencetak generasi terdidik yang memiliki pemahaman agama sekaligus kemampuan intelektual.
Sekolah-sekolah ini berkembang pesat dan menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan Islam lainnya di tanah air.
2. Pelayanan Kesehatan
KH. Ahmad Dahlan juga memberikan perhatian khusus pada layanan kesehatan untuk masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Beliau mendorong pendirian klinik-klinik dan rumah sakit Muhammadiyah yang memberikan layanan kesehatan dengan harga terjangkau.
Rumah sakit ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama di Yogyakarta, yang sebelumnya tidak memiliki akses mudah ke fasilitas kesehatan.
3. Pemberdayaan Sosial
Selain bidang pendidikan dan kesehatan, KH. Ahmad Dahlan juga aktif dalam kegiatan pemberdayaan sosial. Melalui Muhammadiyah, beliau menggerakkan berbagai kegiatan sosial seperti program bantuan kepada fakir miskin, pengelolaan panti asuhan, dan pemberian modal usaha bagi masyarakat yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat agar lebih mandiri dan sejahtera.
4. Pengembangan Organisasi yang Inklusif dan Adaptif
KH. Ahmad Dahlan merancang Muhammadiyah sebagai organisasi yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Beliau memastikan bahwa Muhammadiyah dapat berkembang dengan dukungan anggota dari berbagai kalangan. Hal ini memungkinkan Muhammadiyah untuk terus eksis hingga saat ini, bahkan menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia, dengan berbagai amal usaha yang tersebar di seluruh penjuru negeri.
Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah
Pada 18 November 1912, KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta. Muhammadiyah berasal dari kata “Muhammad” dan “iyah,” yang berarti pengikut Nabi Muhammad saw.
Organisasi ini dibentuk dengan tujuan memperbaharui pemahaman Islam dan membawa umat Islam Indonesia keluar dari kebodohan dan kemiskinan melalui pendidikan dan pemberdayaan sosial.
ADVERTISEMENT
Tujuan Berdirinya Muhammadiyah
KH. Ahmad Dahlan merasa bahwa umat Islam pada masa itu masih terbelakang dalam berbagai aspek, baik ekonomi, pendidikan, maupun pemahaman agama.
Melalui Muhammadiyah, beliau berusaha untuk menyebarkan ajaran Islam yang tidak hanya bersifat ritual, tetapi juga berkaitan erat dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan sosial.
Muhammadiyah membawa pembaruan di berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial.
KH. Ahmad Dahlan adalah sosok pembaru Islam di Indonesia yang melalui Muhammadiyah berhasil membawa pengaruh besar pada umat Islam di Indonesia.
Dengan karyanya di bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial, ia membuktikan bahwa Islam adalah agama yang relevan dengan perkembangan zaman.
Muhammadiyah, yang ia dirikan, hingga kini tetap berdiri kokoh sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan kontribusi besar bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kiprah dan warisan biografi KH Ahmad Dahlan terus dikenang sebagai inspirasi bagi umat Islam di Indonesia untuk terus maju dan berkembang dalam bingkai Islam yang rahmatan lil’alamin.(Zen)
Baca juga: Biografi Aristoteles, Bapak Ilmu Pengetahuan