Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Belva Devara, Sang Pendiri dari Ruangguru
13 Juli 2024 20:32 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Clash of Champions adalah sebuah program yang diadakan oleh Ruangguru yang bertujuan mempertandingkan kecerdasan dari sejumlah mahasiwa.
Belva diketahui merupakan pendiri dan juga CEO dari Ruangguru, yang adalah perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan.
Profil Belva Devara
Dari profil Belva Devara , diketahui jika dia adalah seorang pengusaha dan juga aktivis sosial Indonesia. Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, dia juga dikenal sebagai pendiri dan Direktur Utama atau CEO Ruangguru.
Ruangguru didirikan pada bulan April 2014 oleh Belva dan Iman Usman untuk membantu para pelajar menemukan berbagai pembimbing di dunia maya.
Di tahun 2017 lalu, dia juga terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda yang paling berpengaruh di Asia oleh Forbes Magazine.
ADVERTISEMENT
Belva Devara memiliki nama asli Adamas Belva Syah Devara dan merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Dia dilahirkan di Jakarta pada tanggal 30 Mei 1990 dari orang tua yang bernama Tri Harsono (ayah) dan Murni Hercahyani (ibu).
Biodata Belva Devara
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, berikut adalah biodata dari Belva Devara:
Pendidikan Belva Devara
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, dia menempuh pendidikan menengah pertama di SMP Islam Al Azhar 8 dan melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Presiden.
ADVERTISEMENT
Selama bersekolah di SMA Presiden, dia dikenal aktif berorganisasi dan terpilih untuk menjabat sebagai Ketua OSIS.
Di tahun 2007 lalu, pengusaha muda ini terpilih menjadi salah satu dari 8 siswa asal Indonesia yang memperoleh beasiswa penuh dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan studinya ke Universitas Teknologi Nanyang, Singapura.
Universitas Nanyang Singapura sendiri terkenal sebagai salah satu dari institut teknik terbaik di Asia.
Selama berkuliah, dia mencatat banyak prestasi akademis dan berhasil masuk pada Double Dean’s List, dalam program studi ilmu komputer maupun bisnis.
Di tahun 2009, dia terpilih oleh universitas untuk ikut serta dalam program pertukaran pelajar ke Universitas Manchester di Manchester, Inggris.
Pada tahun 2011, dia berhasil meraih 3 medali emas prestisius dari Universitas Teknologi Nanyang.
ADVERTISEMENT
Ketiga medali emas tersebut, yakni Lee Kuan Yew Gold Medal, yang merupakan penghargaan tertinggi untuk mahasiswa di universitas dan Infocomm Development Authority of Singapore Gold Medal.
Infocomm Development Authority of Singapore Gold Medal merupakan penghargaan untuk peraih nilai akademis paling tinggi di program studi ilmu komputer.
Yang terakhir adalah Accenture Gold Medal, yang merupakan penghargaan untuk peraih nilai akademis paling tinggi di program studi bisnis.
Sambil menempuh pendidikan kuliahnya, dia juga memperoleh kesempatan bekerja di perusahaan ternama Singapura, Accenture dan Goldman Sachs.
Dari profil Belva Devara, diketahui jika dia juga dikenal aktif berorganisasi selama masa perkuliahannya. Dia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Singapura.
Dia juga dinobatkan menjadi Young Leader for Indonesia 2011 oleh McKinsey & Company.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2013, dia melanjutkan pendidikannya ke tingkat pasca sarjana dan menjadi orang Indonesia pertama yang diterima pada program gelar ganda di Universitas Harvard, Massachusetts, Cambridge dan Stanford University, Palo Alto, California sekaligus.
Di Universitas Stanford, dia menempuh perkuliahan di jurusan Master of Business Administration dan di Universitas Harvard, dia mengambil jurusan Master of Public Administration.
Dia juga berkesempatan untuk terdaftar sebagai mahasiswa tamu di Massachusetts Institute of Technology. Selain itu, dia juga tercatat terdaftar silang sebagai mahasiswa di fakultas lain yang ada di Harvard, termasuk Harvard Medical School, Harvard Law School dan Harvard Graduate School of Education.
Untuk pendidikan pasca sarjananya ini, dia memperoleh beasiswa penuh dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
ADVERTISEMENT
Perjalanan Karier Belva Devara
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya di Singapura, dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Diketahui jika dia menolak banyak tawaran pekerjaan dengan gaji yang tinggi di Singapura.
Di Jakarta, CEO muda ini memutuskan untuk bekerja di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan di bawah kepemimpinan Kuntoro Mangkusubroto.
Dia juga bekerja sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Pada tahun 2014, dia mendirikan Ruangguru, yang merupakan sebuah start up teknologi dengan misi sosial pendidikan.
Dia mendirikan Ruangguru bersama dengan sahabatnya yang bernama Muhammad Iman Usman.
Lulus dari pendidikan pasca sarjananya di Amerika Serikat, di tahun 2016, suami Sabrina Anggraini ini memutuskan untuk fokus dalam perbaikan pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dia kembali ke Indonesia menjabat sebagai CEO di Ruangguru dan di bawah kepemimpinannya, hanya dalam waktu 1 tahun, Ruangguru berkembang dengan pesat hingga 5 kali lipat.
Di bulan November tahun 2017, dia diundang oleh Presiden Jokowi di rapat kabinet terbatas di Istana Bogor yang dihadiri oleh 19 menteri. Dikutip dari LinkedIn miliknya, Belva menjabat sebagai Staf Khusus Presiden dari tahun 2019-2020.
Dia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Staf Khusus Presiden setelah polemik dugaan konflik kepentingan dalam penunjukan Ruangguru sebagai salah satu mitra program Kartu Prakerja.
Prestasi Belva Devara
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, sederet prestasi diraih oleh Belva, yakni:
ADVERTISEMENT
Demikianlah profil Belva Devara dengan biodatanya serta perjalanan karier . Semoga bermanfaat! (Mey)