Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Profil Doktif, Dokter Detektif yang Kini Viral di TikTok
23 Januari 2025 7:21 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dengan kontennya yang edukatif, Doktif berhasil menarik perhatian warganet di tengah perseteruannya dengan sejumlah pihak.
Profil Doktif
Profil Doktif atau yang sering disebut sebagai "Dokter Detektif" menjadi salah satu pembahasan paling menarik di dunia media sosial.
Mengutip dari akun TikTok @dokterdetektif, sosok ini dikenal sebagai seorang dokter kecantikan yang berani membongkar kandungan produk-produk skincare melalui akun pribadinya.
Doktif sering disebut sebagai pejuang edukasi skincare yang tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membuka mata publik tentang risiko penggunaan produk skincare abal-abal.
Sosok di balik nama Dokter Detektif diduga adalah dr. Amira Farahnaz, Dipl. AAAM, seorang dokter kecantikan yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur.
Ia adalah pemilik Amira Aesthetic Clinic, klinik kecantikan yang dikenal fokus pada bidang estetika dan anti-aging.
ADVERTISEMENT
Doktif lahir di Bondowoso, Jawa Timur, pada 12 Januari 1981. Masa kecilnya dihabiskan di Nganjuk, Jawa Timur, sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya.
Selain menjadi seorang dokter, ia juga dikenal sebagai seorang pengusaha yang mengelola klinik kecantikan serta meracik produk skincare sendiri.
Namun, brand skincare miliknya tidak pernah diungkapkan secara publik untuk menjaga profesionalitasnya sebagai penguji produk-produk lainnya.
Doktif juga memiliki gelar Diploma in Aesthetic Medicine dari American Academy of Aesthetic Medicine (AAAM), menambah kredibilitasnya sebagai ahli di bidang kecantikan.
Dalam kehidupan pribadi, Doktif dikenal sangat menjaga privasi keluarganya. Meski begitu, beberapa informasi menyebutkan bahwa ia telah menikah dengan seorang pengacara ternama bernama Teuku Nasrullah.
ADVERTISEMENT
Biodata Doktif
Berikut biodata Doktif yang berhasil dihimpun:
Awal Karier Doktif di Media Sosial
Awal karier Doktif di media sosial dimulai ketika ia memutuskan untuk membagikan pengetahuannya tentang dunia kecantikan, terutama mengenai produk skincare yang sering beredar di pasaran.
Dengan menggunakan akun TikTok, ia mulai mengulas dan melakukan uji laboratorium terhadap berbagai produk kecantikan, khususnya yang populer di kalangan warganet.
Namun, yang membuatnya berbeda dari banyak influencer kecantikan lainnya adalah cara dia membongkar klaim palsu yang sering dijumpai pada produk-produk tersebut.
ADVERTISEMENT
Doktif tidak hanya mengulas, tetapi juga melakukan tes kandungan produk menggunakan metode ilmiah yang dapat dipercaya.
Dengan menampilkan hasil uji laboratorium secara langsung, ia berhasil menarik perhatian banyak orang yang sebelumnya tidak sadar akan pentingnya keakuratan klaim pada label produk.
Pendekatannya yang berbasis bukti dan transparansi ini membawa angin segar bagi masyarakat yang ingin tahu lebih banyak tentang produk kecantikan yang mereka konsumsi.
Awal kariernya ini mengundang perhatian publik dan membuatnya cepat dikenal di kalangan pecinta skincare.
Tak lama setelah itu, ia mulai menjadi perbincangan di berbagai platform media sosial lainnya, seperti Instagram, dimana ia juga aktif membagikan informasi dan edukasi seputar dunia kecantikan.
Dengan sikapnya yang tegas dan pendiriannya untuk menyelamatkan konsumen dari produk berbahaya, Doktif kini menjadi sosok yang cukup berpengaruh di dunia kecantikan digital.
ADVERTISEMENT
Kontroversi Panas Doktif vs Shella Saukia
Kasus perseteruan antara Dokter Detektif (Doktif) dan Shella Saukia menjadi kontroversi yang hangat diperbincangkan di media sosial.
Kejadian ini bermula ketika Doktif, seorang dokter kecantikan yang dikenal sering mengungkap fakta mengenai produk skincare di pasaran, melakukan uji laboratorium terhadap produk-produk milik Shella Saukia.
Dalam salah satu live TikTok-nya, Doktif mengungkapkan hasil uji lab yang menunjukkan produk Shella diduga mengandung bahan yang berbahaya jika digunakan secara terus-menerus dan tidak sesuai klaimnya.
Tidak terima dengan hasil tersebut, Shella Saukia beserta beberapa orang lainnya mendatangi Doktif saat sedang siaran langsung.
Momen tersebut juga disiarkan secara langsung oleh kedua belah pihak, yang memperlihatkan Shella mempertanyakan sumber produk yang diuji oleh Doktif.
ADVERTISEMENT
Shella menuding Doktif melakukan fitnah dan menyebarkan informasi yang tidak benar mengenai produknya. Hal ini memicu perdebatan sengit yang akhirnya berlanjut ke ranah hukum.
Pada 18 Januari 2025, Doktif melaporkan Shella Saukia ke polisi atas tuduhan intimidasi.
Di sisi lain, Shella juga melaporkan Doktif ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik.
Konflik ini menarik perhatian warganet, membuat nama mereka menjadi trending di berbagai platform media sosial.
Shella Saukia, pemilik brand skincare yang disebut dalam perseteruan ini, menolak tuduhan yang dilontarkan oleh Doktif.
Ia menyatakan bahwa produknya telah melalui proses uji dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Dalam video klarifikasinya, Shella juga menegaskan bahwa produk yang digunakan Doktif untuk pengujian bukanlah produk resmi yang ia edarkan karena tidak memiliki keterangan kadaluarsa dan komposisi.
ADVERTISEMENT
Namun, langkah Shella mendatangi Doktif secara langsung memicu kritik dari publik.
Banyak warganet yang menganggap tindakannya berlebihan dan justru memperburuk citra dirinya sebagai pemilik brand skincare.
Di sisi lain, ada pula yang mendukung Shella karena merasa bahwa tindakan Doktif merugikan bisnis dan reputasinya.
Kontroversi Produk dan Overclaim yang Dibongkar Doktif
Doktif dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap praktik overclaim dalam industri skincare.
Ia menggunakan laboratorium SIG dengan metode UPLC (Ultra Performance Liquid Chromatography) untuk menguji kandungan produk skincare yang populer.
Dalam berbagai kesempatan, Doktif mengungkap beberapa brand yang mengklaim kandungan bahan aktifnya jauh lebih tinggi daripada hasil uji lab.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya adalah produk berinisial M yang diklaim mengandung 10% niacinamide, tetapi hasil laboratorium hanya menunjukkan 5,3%.
Kasus lain melibatkan serum retinol yang diklaim memiliki kandungan retinol 1%, tetapi ternyata hanya 0,0054%.
Bahkan, ia menemukan produk lain mengandung hydroquinone dalam jumlah sangat tinggi, yaitu 60353,45 mg/kg, yang dianggap berbahaya dan melanggar standar keamanan kosmetik.
Sebagai kesimpulan, profil Doktif, atau yang diduga bernama dr. Amira Farahnaz, mencerminkan sosok dokter kecantikan yang berani menyuarakan kebenaran.
Melalui platform TikTok, ia telah memberikan edukasi yang sangat bermanfaat tentang dunia skincare. (Shofia)