Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Profil Emilia Contessa, Biodata, dan Perjalanan Kariernya
29 Januari 2025 7:02 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ia meninggal dunia pada Senin, 27 Januari 2025, usai menjalani perawatan intensif di RSUD Blambangan, Banyuwangi.
Dokter menjelaskan bahwa Emilia wafat akibat gagal jantung yang menyebabkan edema paru akut, yaitu kondisi serius yang ditandai penumpukan cairan di paru-paru hingga menimbulkan sesak napas parah.
Profil Emilia Contessa
Profil Emilia Contessa atau Hj. Nur Indah Citra Sukma Munsyi, merupakan gambaran sosok serba bisa yang berkontribusi besar di dunia hiburan dan politik Indonesia .
Lebih dikenal sebagai Emilia Contessa, ia menjalani karier yang sukses sebagai model, aktris, penyanyi, dan politikus.
Namanya melambung di era kejayaannya berkat suara merdunya yang memikat, bakat aktingnya yang memukau, serta pesonanya sebagai model.
Sebagai penyanyi, Emilia dikenal memiliki kemampuan vokal yang khas dan lagu-lagunya menjadi hits di masanya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari laman umsu.ac.id, karier Emilia Contessa di layar lebar juga tak kalah bersinar, di mana ia membintangi sejumlah film yang memperkuat posisinya sebagai artis papan atas.
Penampilannya yang anggun sebagai model menambah daya tariknya sebagai figur publik yang dihormati.
Selain dunia hiburan, Emilia Contessa juga merambah politik, menunjukkan dedikasi dan komitmennya untuk berkontribusi lebih luas bagi masyarakat.
Keaktifannya di berbagai bidang menjadikannya inspirasi bagi banyak orang, khususnya perempuan yang ingin mengejar karier di dunia hiburan dan politik.
Emilia juga dikenal sebagai ibu dari Denada, artis multitalenta yang menekuni karier sebagai aktris, rapper, dan penyanyi.
Hubungan hangat antara ibu dan anak ini kerap terlihat dalam berbagai momen, di mana keduanya saling mendukung di kehidupan pribadi maupun profesional.
ADVERTISEMENT
Dengan perjalanan karier yang beragam, Emilia Contessa meninggalkan warisan yang mendalam.
Sosoknya tidak hanya dikenang sebagai seniman yang berbakat, tetapi juga sebagai figur publik yang memberi dampak besar di dunia hiburan dan politik Indonesia.
Biodata Emilia Contessa
Berikut merupakan biodata Emilia Contessa:
Perjalanan Karier Emilia Contessa
Emilia Contessa adalah putri sulung dari tiga bersaudara. Ayahnya, Hasan Ali, memiliki darah Pakistan-Madura, sementara ibunya, RA Susiani, berdarah Jawa-Banyuwangi.
Kecintaannya pada menyanyi sudah terlihat sejak kecil, dan sang ibu melakukan berbagai usaha agar Emil dapat tampil di berbagai acara.
ADVERTISEMENT
Perjalanan kariernya dimulai pada tahun 1969, ketika ia meraih juara umum dalam ajang penyanyi pop yang digelar pada PON VII di Surabaya. Kemenangan tersebut menjadi pintu masuk Emil ke dunia musik profesional.
Pada tahun 1970, Emil diajak Lee Kuan Yew, seorang pencari bakat dari Philips Singapura, untuk rekaman di Singapura.
Selama setahun di sana, ia ditemani ibunya. Sepulangnya ke Indonesia, Emil diperkenalkan melalui layar TV oleh Chris Pattikawa, seorang tokoh hiburan di TVRI. Saat itu, Emil mengganti namanya menjadi Emilia Contessa dan kariernya mulai melesat.
Dengan suara sopran yang lantang dan penuh tenaga, ia menjadi salah satu penyanyi wanita terbaik Indonesia. Kemampuannya di atas panggung membuatnya dijuluki "Singa Panggung Asia" oleh majalah Asia Week pada 1975.
ADVERTISEMENT
Bahkan, majalah New York Times menyebutnya sebagai salah satu dari lima artis terpopuler di dunia pada masanya. Ia sempat menerima beasiswa untuk belajar vokal di Amerika, tetapi memilih untuk melanjutkan kontraknya dengan Tropicana Night Club.
Kariernya pun meluas hingga ke Eropa dan Amerika, meski ia belum pernah tampil di Afrika.
Era kejayaan Emil terjadi pada pertengahan 1970-an, dengan lagu-lagu populer seperti "Angin November," "Flamboyan," "Biarlah Sendiri," "Melati," dan "Angin Malam."
Ia juga merilis beberapa album Islami, termasuk Samudera Shalawat pada tahun 2000. Selain menyanyi, Emil juga terjun ke dunia akting, membintangi belasan film, termasuk Ratapan Anak Tiri, Tetesan Air Mata Ibu, dan Senja di Pantai Losari.
Pada tahun 1972, ia dinobatkan sebagai Ratu Foto Model oleh Persatuan Wartawan Indonesia, gelar yang diberikan hanya satu kali dalam sejarah.
ADVERTISEMENT
Emilia juga menjajal dunia politik. Pada Pilkada Banyuwangi 2010, ia mencalonkan diri sebagai bupati bersama Achmad Zainuri Ghazali, tetapi kalah dengan perolehan 130.792 suara atau 17,62%. Namun, karier politiknya tetap cemerlang.
Ia terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewakili Jawa Timur untuk periode 2014–2019, dengan perolehan suara mencapai 1.660.542.
Karier panjangnya di berbagai bidang menjadikan Emilia Contessa sebagai salah satu figur penting di Indonesia.
Karya Emilia Contessa
Emilia Contessa, penyanyi legendaris Indonesia, juga memiliki rekam jejak gemilang di dunia seni peran, khususnya pada era 1970-an.
Wanita kelahiran Banyuwangi ini membintangi belasan film layar lebar, termasuk "Tanah Gersang", adaptasi dari novel karya Mochtar Lubis. Film ini mengangkat kritik sosial seperti ketimpangan ekonomi, moralitas, dan isu sosial lainnya.
ADVERTISEMENT
Dalam "Tanah Gersang", Emilia memerankan Dewi, adik pacar karakter utama, Joni. Hubungan Dewi dan Joni yang tidak direstui membuat mereka melarikan diri ke Medan dan Prapat.
Emilia beradu peran dengan aktor-aktris terkenal seperti Hasan Ali, Jotjo Jolanda, dan Marlia Hardi. Film ini menjadi salah satu karya penting yang menampilkan eksplorasi mendalam tentang hubungan keluarga dan isu sosial.
Selain "Tanah Gersang", Emilia juga membintangi film "Brandal-brandal Metropolitan" (1971), di mana ia memerankan Tanti, seorang gadis yang jatuh cinta pada Rocky, seorang anggota geng.
Tanti berhasil mengubah Rocky menjadi pribadi yang lebih baik. Emilia beradu akting dengan Alfian, Benyamin S, Broery Marantika, dan lainnya.
Daftar film Emilia mencakup berbagai genre, seperti drama keluarga dalam "Ratapan Anak Tiri" (1973), "Tetesan Air Mata Ibu" (1974), hingga komedi seperti "Benyamin Raja Lenong" (1975).
ADVERTISEMENT
Film lainnya termasuk "Pelangi di Langit Singosari", "Perkawinan", dan "Senja di Pantai Losari", yang menampilkan bakat akting Emilia dalam berbagai peran.
Meski sukses sebagai aktris, Emilia mengakui lebih nyaman dalam dunia tarik suara. Ia dikenal sebagai salah satu penyanyi dengan suara sopran yang kuat dan dijuluki "Singa Panggung Asia" berkat penampilannya yang memukau.
Emilia menyanyikan lagu-lagu hits seperti "Angin November", "Flamboyan", "Biarlah Sendiri", "Penasaran", dan "Layu Sebelum Berkembang".
Tak hanya itu, ia juga menyanyikan lagu daerah dan berbahasa Arab, menunjukkan keberagaman dalam repertoarnya.
Nama Emilia tetap dikenang di dua dunia, seni peran dan musik. Dengan daftar panjang film dan lagu populer, ia berhasil meninggalkan jejak kuat sebagai ikon seni Indonesia.
ADVERTISEMENT
Itulah biodata Emilia Contessa, semoga membantu dan bermanfaat. (KIKI)