Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Profil Erick Thohir, Pendidikan, dan Bisnisnya
8 Januari 2025 5:45 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai pengusaha sukses dan tokoh publik ternama, perjalanan hidupnya dipenuhi dengan pencapaian yang menginspirasi.
Dengan latar belakang pendidikan yang solid dan pengalaman luas, Erick Thohir berhasil membangun reputasi sebagai figur yang berpengaruh di Indonesia maupun dunia internasional.
Profil Erick Thohir
Profil Erick Thohir mencerminkan seorang pengusaha, tokoh olahraga, dan dermawan Indonesia yang memiliki kontribusi besar di berbagai bidang.
Lahir pada 30 Mei 1970, ia saat ini menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke-9 sejak 23 Oktober 2019. Di tahun yang sama, Erick juga diangkat menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), menegaskan perannya di kancah olahraga global.
Sebelum menduduki posisi tersebut, Erick Thohir memimpin Komite Olimpiade Indonesia sebagai Ketua Umum dari 2015 hingga 2019.
ADVERTISEMENT
Salah satu pencapaiannya yang paling menonjol adalah keberhasilannya menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC), di mana ia memimpin penyelenggaraan acara olahraga besar itu dengan sukses.
Di bidang politik, Erick juga memainkan peran penting sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2019, menunjukkan kemampuan kepemimpinannya dalam berbagai konteks.
Di dunia olahraga nasional, Erick Thohir kini menjabat sebagai Ketua Umum PSSI sejak 16 Februari 2023. Dalam peran ini, ia membawa visi baru untuk meningkatkan kualitas dan prestasi sepak bola Indonesia.
Selain itu, Erick juga berkontribusi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Sejak 23 Januari 2021, ia menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah, yang fokus pada penguatan ekonomi berbasis syariah di tanah air.
ADVERTISEMENT
Melalui berbagai posisi yang ia pegang, Erick Thohir terus menunjukkan dedikasi dan pengaruhnya dalam memajukan Indonesia di berbagai sektor, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Biodata Erick Thohir
Berikut merupakan biodata Erick Thohir, sebagaimana dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id:
Pendidikan Erick Thohir
Erick Thohir memiliki latar belakang pendidikan yang solid, yang menjadi fondasi penting dalam perjalanan kariernya. Pada tahun 1993, ia berhasil meraih gelar Magister Administrasi Bisnis (Master of Business Administration/MBA) dari National University, California, Amerika Serikat.
Gelar ini menunjukkan komitmennya untuk memperdalam pengetahuan di bidang bisnis dan manajemen, yang kemudian menjadi bekal utama dalam membangun kesuksesan di berbagai sektor.
ADVERTISEMENT
Sebelum melanjutkan ke jenjang magister, Erick menyelesaikan pendidikan sarjananya dengan meraih gelar Bachelor of Arts dari Glendale Community College.
Institusi tersebut turut berperan dalam membentuk dasar akademik Erick, terutama dalam bidang seni dan bisnis.
Tidak berhenti di situ, pencapaian akademiknya terus diakui hingga pada tahun 2023 ia menerima gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Manajemen Strategi dari Universitas Brawijaya, Malang.
Gelar kehormatan ini diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya yang luar biasa dalam pengelolaan strategis di dunia bisnis, pemerintahan, dan olahraga.
Gelar tersebut sekaligus menjadi simbol pengakuan atas pengaruh besar yang ia miliki dalam mengelola organisasi dan institusi di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan kombinasi antara pendidikan formal dan pengalaman profesional yang luas, Erick Thohir telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan global.
ADVERTISEMENT
Latar belakang akademiknya tidak hanya menjadi dasar bagi kesuksesannya tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus belajar dan berkembang.
Karier Erick Thohir
Sebelum menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir dikenal luas sebagai seorang pengusaha sukses dan pendiri Mahaka Group. Perusahaan ini merupakan induk dari berbagai bisnis yang fokus pada sektor media dan hiburan.
Mahaka Group memiliki unit usaha yang mencakup berbagai bidang, seperti penyiaran melalui Gen FM, stasiun televisi Jak TV, media luar ruang melalui Mahaka Advertising, serta media cetak seperti Harian Republika dan Golf Digest.
Selain itu, grup ini juga mengelola bisnis pemesanan tiket digital melalui RajaKarcis.com dan berbagai perusahaan lain yang bergerak di sektor olahraga serta hiburan, termasuk kepemilikan klub Liga Bola Basket Indonesia (IBL), Satria Muda Pertamina.
ADVERTISEMENT
Kiprahnya dalam dunia olahraga semakin mencuri perhatian ketika ia mengakuisisi klub sepak bola Italia, Inter Milan, pada November 2013.
Selama masa kepemilikannya, Erick menjabat sebagai presiden klub hingga 2018, menjadikannya salah satu pengusaha Indonesia yang menonjol di kancah olahraga internasional.
Selain Inter Milan, ia juga memiliki klub sepak bola Amerika Serikat, D.C. United, dan pernah menjadi salah satu pemilik klub bola basket NBA, Philadelphia 76ers.
Saat ini, bersama Anindya Bakrie, Erick memiliki saham mayoritas di klub sepak bola Inggris, Oxford United.
Di tingkat nasional, kontribusi Erick juga signifikan. Ia memiliki saham di klub sepak bola Persis Surakarta sejak tahun 2021. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Persib Bandung antara tahun 2009 hingga 2019.
ADVERTISEMENT
Lebih jauh lagi, Erick juga sempat menjadi manajer Persija Jakarta pada periode 1997 hingga awal 2000-an, menunjukkan dedikasinya yang konsisten terhadap perkembangan olahraga di Indonesia.
Dengan pengalaman luas dalam mengelola bisnis dan olahraga, Erick Thohir tidak hanya membangun reputasi sebagai pengusaha, tetapi juga sebagai tokoh yang berkontribusi besar dalam memajukan sektor hiburan dan olahraga, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.
Bisnis Erick Thohir
Setelah kembali ke Indonesia, Erick Thohir bersama beberapa teman kuliahnya mendirikan Mahaka Group.
Perusahaan yang awalnya bernama PT Abdi Bangsa ini didirikan pada 28 November 1992 di Jakarta, dan pada 4 Januari 1993, Mahaka meluncurkan Republika, surat kabar pertama yang ditujukan untuk komunitas Muslim di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mahaka membeli Republika pada tahun 2001 ketika surat kabar tersebut hampir bangkrut. Erick mendapat banyak bimbingan dari ayahnya serta tokoh-tokoh penting seperti Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos.
Pada tahun 2002, Mahaka Group mengembangkan sayap dengan mendirikan Mahaka Advertising, perusahaan yang bergerak di media luar ruang seiring dengan tumbuhnya ekonomi dan masyarakat perkotaan.
Untuk memperkuat posisinya di pasar perkotaan, Mahaka meluncurkan stasiun televisi Jak TV.
Pada 2007, Mahaka meluncurkan radio 98.7 Gen FM dan 101 Jak FM, serta melakukan rebranding pada beberapa stasiun radio seperti Hot FM, Mustang FM, Kis FM, dan Most FM.
Perusahaan ini juga melakukan penyertaan saham di PT Radionet Cipta Karya, yang mengelola Prambors FM, Bahana FM, Delta FM, dan FeMale Radio.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Erick bersama Anindya Bakrie mendirikan tvOne dan Vivanews pada tahun 2008. Antara 2014 hingga 2019, ia menjabat sebagai Direktur Utama Anteve.
Pada 2007, Erick Thohir juga mendirikan PT Kalyanamitra Adhara Mahardika atau yang dikenal dengan nama Alive Indonesia, yang fokus pada jasa konsultansi, brand activation, dan event organizer.
Beberapa acara besar yang ditangani perusahaan ini antara lain peluncuran Honda Vario dan Honda CBR. Mahaka Media mengakuisisi 80% saham Alive Indonesia senilai Rp 3,7 miliar.
Di dunia olahraga, Erick Thohir adalah pendiri dan pemilik klub basket Satria Muda serta pemilik saham Philadelphia 76ers, menjadikannya orang Asia pertama yang memiliki tim bola basket NBA.
Pada 2012, bersama Levien, Erick membeli saham mayoritas klub sepak bola Major League Soccer, D.C. United.
ADVERTISEMENT
Pada September 2013, Erick membeli 70% saham klub sepak bola Italia, Inter Milan, melalui International Sport Capital dan resmi menjadi presiden klub pada 15 November 2013.
Namun, pada 2016, Erick melepas kepemilikan mayoritasnya di Inter Milan kepada perusahaan China, Suning Holdings Group, dan dua tahun kemudian jabatan presiden diserahkan kepada Steven Zhang.
Erick juga terlibat dalam sektor pertambangan dan kelapa sawit melalui PT Adaro Energy Tbk, yang dijalankan bersama kakaknya, Garibaldi Thohir. Adaro Energy merupakan salah satu perusahaan batu bara terbesar di Indonesia.
Namun, setelah diangkat menjadi Menteri BUMN, Erick tidak lagi terlibat aktif dalam bisnis Yayasan Adaro.
Itulah profil Erick Thohir, semoga membantu dan bermanfaat. (KIKI)
ADVERTISEMENT