Konten dari Pengguna

Profil Iwan Bule, Komisaris Utama Pertamina yang Baru

Profil Tokoh
Menyajikan informasi profil tokoh ternama dari Indonesia maupun mancanegara.
6 November 2024 7:27 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Profil Iwan Bule. Foto: Soni Insan Bagus L/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Profil Iwan Bule. Foto: Soni Insan Bagus L/kumparan
ADVERTISEMENT
Profil Iwan Bule atau Mochamad Iriawan telah resmi diangkat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) setelah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
ADVERTISEMENT
Posisi Iwan menggantikan Simon Aloysius Mantiri, yang dalam kesempatan yang sama juga diangkat sebagai Direktur Utama Pertamina untuk menggantikan Nicke Widyawati, direktur sebelumnya.

Profil Iwan Bule

Iwan Bule yang bernama lengkap Komjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan, S.H., M.M., M.H. lahir pada 31 Maret 1962 adalah seorang purnawirawan perwira tinggi Polri. Ia terakhir kali menjabat sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional.
Ia adalah seorang lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984. Sebelumnya, ia juga sempat menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.

Biodata Iwan Bule

Berikut ini informasi biodata Iwan bule yang dikutip dari p2k.stekom.ac.id:
ADVERTISEMENT
Ia diketahui menikah dengan seorang perempuan bernama Novita Ariyanti. Keduanya memiliki lima anak dari pernikahan tersebut, yaitu: Moehamad Probandono Bobby Danuardi yang menjadi polisi, Bianca Lusella Iriawan, Syahbana Bisma Iriawan, Mochamad Nathan Ananda, dan Milad Berryl Iriawan.
Ia sendiri punya keturunan darah Jerman dari ibunya, Laila Solihaty binti Hermann Karel Schneider. Akan tetapi ibunya telah meninggal di Rumah Sakit Medistra pada 31 Mei 2021 di usia genap 80 tahun.

Pendidikan Iwan Bule

Berikut ini riwayat pendidikannya yang dikutip dari p2k.stekom.ac.id, yang meliputi pendidikan umum, kepolisian, dan pendidikan kejuruan:
ADVERTISEMENT

Karier Politik Iwan Bule

Kasus yang pernah ia tangani sepanjang karier politiknya yaitu pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antasari Azhar.
Pada saat itu ia masih menjabat sebayDirektur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi pada tahun 2008.
Kemudian pada tanggal 18 Juni 2018 ia dilantik oleh Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat untuk menggantikan Ahmad Heryawan hingga 5 September 2018.
Pada tanggal 2 November 2019, ia pun menang pada kongres Luar Biasa PSSI dengan memperoleh suara 82 di hotel Shangri-La Jakarta, hal ini yang membuatnya terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019–2023.
Selain itu, ia juga merupakan putra daerah Jawa Barat yang berdarah campuran Kuningan dan Sukabumi.
ADVERTISEMENT

Organisasi dan Jabatan Iwan Bule

Berikut ini daftar riwayat organisasi dan jabatan yang pernah ia pegang:
Saat ini, ia menempati posisi strategis di salah satu perusahaan BUMN paling prestisius di Indonesia PT Pertamina. Ia pun diperkirakan menerima gaji yang signifikan, dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah per bulan.
ADVERTISEMENT
Besaran gaji untuk jabatan Komisaris Utama diatur dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-13/MBU/09/2021, yang merupakan perubahan keenam dari peraturan sebelumnya, yakni Nomor PER-04/MBU/2014.
Peraturan tersebut mengatur mengenai pedoman penetapan penghasilan direksi, dewan komisaris, serta dewan pengawas BUMN.
Menurut ketentuan yang berlaku, gaji Komisaris Utama adalah 85 persen dari gaji Direktur Utama. Sementara itu, besaran gaji Direktur Utama ditentukan berdasarkan pedoman internal yang ditetapkan oleh Menteri BUMN dan disahkan melalui RUPS atau keputusan Menteri BUMN setiap tahunnya.
Keputusan tersebut berlaku mulai Januari tahun berjalan dan menetapkan penghasilan direksi serta komisaris untuk jangka waktu satu tahun.
Sebagai perbandingan, Basuki Tjahaja Purnama, atau yang akrab disapa Ahok pernah mengungkapkan penghasilan yang ia terima saat menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
ADVERTISEMENT
Ahok yang menduduki posisi tersebut hingga Februari 2024, menyatakan bahwa gajinya mencapai sekitar Rp170 juta per bulan. Pernyataan ini memberikan gambaran tentang besaran penghasilan yang mungkin diterima oleh pejabat di posisi yang sama.
Selain gaji pokok, Komisaris Utama Pertamina juga berhak menerima bonus tantiem atau insentif kinerja. Ahok mengaku tidak mengetahui pasti besaran bonus tersebut, namun menyebut bahwa nilainya bisa mencapai puluhan miliar rupiah.
Insentif ini merupakan salah satu bentuk penghargaan atas kinerja perusahaan, yang disesuaikan dengan pencapaian target dan performa tahunan.
Dengan tanggung jawab besar yang diemban Iwan Bule dalam peran barunya, gaji serta bonus yang diterima menggambarkan penghargaan terhadap tugas berat dalam mengawasi dan memastikan jalannya perusahaan energi nasional tersebut.
ADVERTISEMENT
Langkah ini menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kemampuan kepemimpinan profil Iwan Bule untuk membawa Pertamina ke arah yang terus lebih baik kedepannya. (Win)