Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Profil Joko Anwar, Sutradara Indonesia dengan Segudang Karya
19 Juni 2024 20:32 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengawali kariernya sebagai jurnalis, Joko Anwar kemudian memasuki dunia perfilman. Ia menggeluti berbagai peran dalam industri ini, termasuk sebagai penulis, aktor, dan sutradara. Namanya semakin terkenal di Indonesia, bahkan profil Joko Anwar banyak dicari oleh warganet.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari imaji.ikj.ac.id, nama Joko Anwar sudah dikenal luas oleh publik sebagai salah satu sutradara ternama Indonesia. Kariernya yang cemerlang dan penuh prestasi membuatnya menjadi sosok yang dihormati di industri perfilman tanah air.
Profil Joko Anwar
Profil Joko Anwar adalah seorang penulis skenario dan sutradara yang sangat dikenal di dunia perfilman Indonesia. Karya-karyanya sering mendapat pujian dari para kritikus dan kerap masuk nominasi di berbagai festival film bergengsi.
Beberapa film garapannya bahkan berhasil meraih penghargaan. Ia mulai dikenal luas oleh publik berkat film debutnya, "Janji Joni," yang sukses besar.
Popularitasnya semakin meningkat setelah film horor ciptaannya, "Pengabdi Setan," mendapat sambutan luar biasa dari penonton. Film lanjutannya, "Pengabdi Setan 2: Communion," juga mendapat perhatian.
ADVERTISEMENT
Biodata Joko Anwar
Nama Lengkap : Joko Anwar
Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 03 Januari 1976
Usia : 48 tahun
Pekerjaan : Sutradara , penulis skenario, produser, dan aktor
Instagram : @jokoanwar
Pendidikan joko anwar
Riwayat Pendidikan Joko Anwar
1. SMA Negeri 1 Medan - Lulus tahun 1993
2. Wheeling Park High School, West Virginia, US - Tahun 1994
3. Institut Teknologi Bandung (ITB) - Jurusan Teknik Penerbangan, Lulus tahun 1999
Perjalanan karier Joko Anwar
Ketika mewawancarai Nia Dinata untuk The Jakarta Post, Joko Anwar berhasil menarik perhatian produser dan sutradara terkenal tersebut. Nia Dinata sangat terkesan dengan Joko dan mengajaknya untuk menulis proyek film yang kemudian dikenal sebagai "Arisan!" (2003).
ADVERTISEMENT
Film ini meraih sukses besar, baik secara komersial maupun kritis, dan memenangkan beberapa penghargaan, termasuk "Film Terbaik" di Festival Film Indonesia 2004 dan "Best Movie" di MTV Indonesia Movie Awards 2004.
Pada tahun 2005, ia menyutradarai film pertamanya, sebuah komedi romantis berjudul "Janji Joni," yang ceritanya ia tulis saat masih kuliah pada tahun 1998.
Dibintangi oleh Nicholas Saputra dan Mariana Renata, film ini menjadi salah satu box office terbesar tahun itu dan memenangkan penghargaan "Best Movie" di MTV Indonesia Movie Awards 2005.
SET Foundation yang dipimpin oleh Garin Nugroho memberikan penghargaan khusus untuk "cara bercerita yang inovatif" dalam film tersebut.
"Janji Joni" juga terpilih dalam beberapa festival film internasional bergengsi, seperti Sydney Film Festival dan Festival Film Internasional Busan, serta menghidupkan kembali karier Barry Prima, yang merupakan idola Joko semasa kecil.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2007, ia menulis dan menyutradarai "Kala" yang dianggap sebagai film noir pertama dari Indonesia. Film ini mendapat pujian dari para kritikus internasional, terpilih dalam seleksi lebih dari 30 festival film internasional, dan memenangkan Jury Prize di New York Asian Film Festival 2008.
Selain menyutradarai filmnya sendiri, ia juga menulis skenario untuk sutradara lain. Termasuk film komedi "Quickie Express" (Dimas Djayadiningrat), yang memenangkan "Best Film" di Jakarta International Film Festival 2008, dan "Jakarta Undercover" (Lance).
Kedua film ini juga sukses secara komersial. Joko juga menulis skenario untuk film "Fiksi." (Mouly Surya), yang mendapat pujian dari kritikus internasional dan memenangkan penghargaan "Film Terbaik" dan "Skenario Terbaik" di Festival Film Indonesia 2008.
ADVERTISEMENT
Film berikutnya yang disutradarai Joko adalah "Pintu Terlarang," yang dirilis pada tahun 2009. Film thriller psikologis ini mendapat pujian dari kritikus internasional.
Richard Corliss dari majalah TIME menyebutnya "cerdas sekaligus 'sakit'," dan menyatakan bahwa film ini bisa menjadi kartu panggilan bagi Joko sebagai sutradara kelas dunia.
Maggie Lee dari The Hollywood Reporter memuji film ini sebagai karya yang akan membuat Alfred Hitchcock dan Pedro Almodovar bangga. "Pintu Terlarang" juga masuk dalam seleksi beberapa festival film internasional terkemuka, seperti International Film Festival Rotterdam dan New York Asian Film Festival, serta memenangkan penghargaan tertinggi sebagai Film Terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival 2009.
Pada tahun 2015, ia juga menyutradarai film drama thriller "A Copy of My Mind," yang sempat diikutsertakan dalam Venice Film Festival dan Toronto International Film Festival, serta mengikuti Festival Film Indonesia 2015.
ADVERTISEMENT
Film ini meraih 7 nominasi di FFI 2015 dan memenangkan 3 Piala Citra, termasuk untuk kategori Sutradara Terbaik.
Pada tahun 2017, Joko membuat ulang film horor "Pengabdi Setan," yang aslinya dirilis pada tahun 1980. Film ini disebut sebagai "barometer atau standar baru bagi film horor Indonesia" oleh para kritikus, dan menjadi film Indonesia terlaris tahun itu.
"Pengabdi Setan" meraih 13 nominasi di Festival Film Indonesia 2017 dan memenangkan 7 penghargaan.
Pada tahun 2019, Joko menghasilkan film pahlawan super "Gundala," yang didasarkan pada karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969 karya Hasmi (Harya Suraminata). Film ini mencetak box office di tahun itu dan turut bersaing di Festival Film Indonesia 2019.
Filmografi Joko Anwar
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa judul filmografi Joko Anwar
Arisan (2003) (penulis)
Janji Joni (2005) (penulis/sutradara)
Jakarta Undercover (2007) (penulis)
Kala (2007) (penulis/sutradara)
Quickie Express (2007) (penulis)
Fiksi (2008) (penulis)
Pintu Terlarang (2009) (penulis/sutradara)
Rumah Dara (2009) (bintang tamu)
Meraih Mimpi (2009) (pengisi suara)
Madame X (2010) (pemeran)
Modus Anomali (2012) (penulis/sutradara)
Demi Ucok (2013) (pemeran) sebagai produser film
3Sum (2013) (pemeran) - segmen Impromptu
Sebelum Pagi Terulang Kembali (2014)(pemeran)
Melancholy Is A Movement (2015) (pemeran)
A Copy of My Mind (2015) (sutradara/penulis)
Impetigore (2015) (sutradara)
Pengabdi Setan (2017) (sutradara)
Akuan Pembuat Film Joko Anwar
Beriut adalah beberapa judul akuan pembuatan film Joko Anwar
Film
2003 Biola Tak Berdawai
2005 Janji Joni
ADVERTISEMENT
2007 Jakarta Undercover
2008 Fiksi
2009 Pintu Terlarang
2011 Belkibolang
2012 Modus Anomali
2016 A Copy of My Mind
2017 Stip & Pensil
2019 Orang Kaya Baru
2021 A World Without
2022 Pengabdi Setan
2023 Virgo and the Sparklings
2024 Siksa Kubur
TBA Pengabdi Setan 3
TBA Gundala Putra Petir
TBA Fritzchen
Film pendek
2003 Joni Be Brave
2012 Durable Love
2013 The New Found
2016 Jenny
2017 Jalanin Aja
2020 Kelompok Tidak Belajar
Serial televisi
2015 Halfworlds
2018 Folklore
Serial web
2023-2024 Tira
2024 Nightmares and Daydreams
ADVERTISEMENT
Penghargaan Joko Anwar
Agama Joko Anwar
Diketahui dari berbagai sumber, sutradara terkenal asal Indonesia ini ternyata memeluk agama Islam. Meskipun sempat menggegerkan publik karena berperan sebagai pastor dan sering memimpin misa di gereja dalam film "Ave Maryam," serta dianggap telah pindah agama, ternyata ia tetap teguh dengan keyakinannya dalam memeluk agama Islam.
ADVERTISEMENT
Kontribusi dan Pengaruh Joko Anwar
Joko Anwar telah menjadi figur penting dalam dunia perfilman Indonesia. Karya-karyanya tidak hanya meraih popularitas di kalangan penonton lokal, tetapi juga mendapatkan apresiasi di kancah internasional.
Dia sering mengeksplorasi tema-tema sosial dan psikologis yang mendalam, serta dikenal dengan gaya penyutradaraan yang kuat dan narasi yang kompleks.
Dengan pendekatan yang inovatif dan kreatif, Joko terus mendorong batas-batas sinema Indonesia dan memberikan inspirasi bagi generasi baru pembuat film.
Melalui narasi yang kuat dan penyutradaraan yang cerdas, ia tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan mendorong batas-batas sinema Indonesia ke kancah internasional.
Semoga profil Joko Anwar ini bisa menjadi pengetahuan baru bagi warganet dan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda yang bercita-cita untuk berkarier di industri film.
ADVERTISEMENT