Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Profil Said Didu, Mantan Sekretaris BUMN yang Dilaporkan Polisi
21 November 2024 8:31 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Profil Said Didu menjadi perhatian publik berkat peranannya yang cukup penting dalam dunia birokrasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dengan pengalamannya yang luas, ia dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah.
Sejak awal kariernya, Said Didu sudah menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam berbagai posisi strategis.
Profil Said Didu
Mengutip dari sman2tangsel.sch.id dan alumniipbpedia.id, berikut adalah profil hingga perjalanan karier Said Didu.
Muhammad Said Didu adalah seorang insinyur dan birokrat Indonesia yang lahir pada 2 Mei 1962 di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Said Didu menempuh pendidikan tinggi di Institut Pertanian Bogor (IPB), mengambil jurusan Teknik Industri dan berhasil meraih gelar insinyur pada tahun 1985.
Tak hanya itu, Said Didu melanjutkan pendidikannya dan meraih gelar doktor dengan predikat Summa Cum Laude di kampus yang sama.
ADVERTISEMENT
Selain karier profesionalnya yang menonjol, Said Didu dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah, terutama dalam sektor energi dan sumber daya alam, yang kemudian menjadikannya tokoh publik yang banyak diperbincangkan.
Biodata Muhammad Said Didu
Berikut adalah biodata dari Muhammad Said Didu, seorang insinyur dan birokrat Indonesia yang terkenal dengan kiprahnya dalam dunia pemerintahan dan kritik terhadap kebijakan
ADVERTISEMENT
Perjalanan Karier Said Didu
Perjalanan karier Muhammad Said Didu dimulai pada tahun 1987, setelah ia menyelesaikan pendidikan tinggi di IPB.
Ia pertama kali bergabung dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), di mana ia memulai karier sebagai staf dan peneliti.
Said Didu menunjukkan kemampuannya yang luar biasa, sehingga ia cepat meraih posisi penting di BPPT, termasuk sebagai Direktur Teknologi Agroindustri dan Tim Ahli Menristek/Kepala BPPT pada tahun 2004.
Pada tahun 2005, Said Didu diangkat menjadi Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan menjabat hingga tahun 2010.
Selama periode tersebut, ia menjadi tokoh penting dalam pengelolaan BUMN dan turut berkontribusi dalam sejumlah kebijakan yang berkaitan dengan sektor bisnis negara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Said Didu juga dipercaya menjabat sebagai Komisaris Independen PTPN IV dan Komisaris Utama PTPN IV pada 2006 hingga 2008. Di samping itu, ia juga menjabat sebagai Komisaris PT Bukit Asam Tbk pada tahun 2015.
Selama masa pemerintahannya di kabinet Kerja Jokowi, Said Didu sempat menjadi Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pada tahun 2014.
Namun, setelah Sudirman Said dicopot pada 2016, Said Didu memilih untuk mundur dan mulai menunjukkan sikap kritis terhadap kebijakan pemerintahan, terutama dalam masalah energi dan sumber daya alam.
Seiring waktu, Said Didu semakin dikenal sebagai seorang pengkritik tajam pemerintah melalui media sosialnya.
Ia menyoroti berbagai kebijakan, termasuk yang terkait dengan pengelolaan energi dan kontrak-kontrak besar seperti yang melibatkan Freeport.
ADVERTISEMENT
Kritik-kritiknya terhadap pemerintah kerap mendapat perhatian luas dan ia menjadi figur publik yang kontroversial, yang mendorong perubahan dalam dinamika kebijakan publik.
Kritik Terhadap Pemerintah dan Pengunduran Diri
Sejak mundur dari posisinya di Kementerian ESDM, Said Didu semakin lantang dalam mengkritik kebijakan pemerintah, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya alam dan energi.
Salah satu kritik terbesarnya adalah terkait dengan masalah Freeport dan berbagai kebijakan energi yang menurutnya merugikan rakyat Indonesia.
Hal ini membuatnya semakin terkenal di media sosial sebagai seorang pengkritik tajam.
Pada 2018, akibat kritiknya yang keras, Said Didu diberhentikan dari Komisaris PT Bukit Asam Tbk.
Ia bahkan memilih untuk mengundurkan diri sebagai pegawai negeri setelah lebih dari 30 tahun mengabdi.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini diambil sebagai bentuk dari komitmennya untuk terus berbicara tanpa terhalang oleh jabatan atau kekuasaan politik.
Perjuangan Membela Warga Tangerang
Salah satu momen yang membuat profil Said Didu semakin terkenal adalah keterlibatannya dalam perjuangan membela warga Tangerang yang terdampak proyek Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2).
Proyek ini merupakan proyek strategis nasional yang berpotensi menggusur banyak warga.
Said Didu, yang memiliki latar belakang sebagai pakar energi dan birokrat, terjun langsung membela warga yang tanahnya tergusur tanpa mendapatkan kompensasi yang adil.
Tindakannya ini mendapatkan respons positif dari berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh publik seperti Mahfud MD.
Dalam aksi ini, Said Didu mengkampanyekan hak-hak warga dan menuntut agar proyek tersebut tidak merugikan masyarakat kecil.
ADVERTISEMENT
Ia mendesak agar pengembang dan pemerintah memberikan ganti rugi yang adil dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kontroversi dan Pelaporan Hukum
Sayangnya, keberanian Said Didu untuk berbicara menentang kebijakan pemerintah tidak berjalan mulus.
Ia dilaporkan oleh Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Tangerang karena dianggap menuduh kepala desa terlibat dalam pembebasan lahan untuk proyek PIK 2.
Tuduhan ini menimbulkan keresahan di masyarakat dan berujung pada pelaporan hukum terhadap Said Didu.
Tuduhan yang dilayangkan kepada Said Didu tersebut menyebutkan bahwa ia memaksa kepala desa untuk menjual tanah kepada pengembang, serta melakukan penggusuran terhadap warga dengan cara yang tidak manusiawi.
Said Didu pun tidak tinggal diam, ia bersama tim advokasinya membantah tuduhan tersebut dan meminta agar kasus ini diselesaikan secara hukum.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa, 19 November 2024, Said Didu yang didampiingi PBHI bersama tim Advokasi dan Pembela Hak-Hak Rakyat, memenuhi panggilan oleh Kepolisian Resort Tangerang untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus tersebut.
Peran Said Didu dalam Demokrasi dan Kebebasan Berekspresi
Terlepas dari kontroversi yang mengelilinginya, Said Didu tetap menjadi figur penting dalam memperjuangkan kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia di Indonesia.
Ia dikenal sebagai sosok yang berani berbicara meskipun harus menghadapi tekanan dari berbagai pihak.
Dalam setiap kritik yang dilontarkannya, Said Didu selalu mengutamakan kepentingan rakyat banyak, meskipun hal itu sering kali membuatnya berhadapan dengan kekuasaan.
Dalam pandangan banyak pihak, Said Didu adalah contoh dari seorang birokrat yang tidak takut mengungkapkan kebenaran dan memperjuangkan hak-hak warga negara, meskipun harus menanggung berbagai risiko.
ADVERTISEMENT
Meskipun memiliki karir yang gemilang di dunia birokrasi, ia memilih untuk tidak terikat oleh kepentingan politik tertentu dan lebih memilih untuk berbicara demi kepentingan publik.
Profil Said Didu mencerminkan perjalanan hidup seorang birokrat yang memiliki integritas tinggi dan tidak takut untuk mengkritik kebijakan pemerintah, meskipun harus menghadapi tantangan dan kontroversi.
Perjuangannya dalam membela hak-hak warga yang terdampak proyek strategis nasional menunjukkan bahwa ia lebih mementingkan kepentingan rakyat daripada posisi dan jabatan yang dimilikinya. (Shofia)