Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Profil Tri Rismaharini, Menteri Sosial Republik Indonesia
30 Agustus 2024 5:32 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Profil Tokoh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi masyarakat Kota Surabaya, Jawa Timur, profiprofil Tri Rismaharini mungkin sudah tidak asing lagi. Wanita yang masih menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) ini, pernah menjadi Wali Kota Surabaya selama dua periode.
ADVERTISEMENT
Ia dikenal publik sebagai pemimpin yang punya ciri khas. Ini terlihat ketika dia menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Baik dari kebijakan maupun tindakannya pastinya akan selalu menjadi sorotan.
Profil Tri Rismaharini
Ia juga tercatat sebagai wanita pertama yang dipilih langsung menjadi wali kota melalui pemilihan kepala daerah. Sebagai Walikota Surabaya, ia ikut mengubah wajah kota Surabaya.
Selama kepemimpinannya sebagai wali kota, Kota Surabaya meraih penghargaan Adipura, pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.
Surabaya juga menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.
ADVERTISEMENT
Risma dinobatkan sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia versi World City Mayors Foundation atas keberhasilannya dalam mengubah wajah Kota Surabaya dari yang kumuh menjadi kota yang lebih hijau dan tertata rapi.
Nama Risma mencuat ketika pembongkaran Lokalisasi Gang Dolly, yang melegenda selama puluhan tahun dan terbesar se-Asia Tenggara. Ia pun mendapat pujian dari sebagian kalangan karena keberaniannya menutup kawasan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu. Respon cepat Risma dalam menangani korban insiden AirAsia QZ8501 juga dipuji publik.
Sebelum menjadi wali kota, ia adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya dan Kepala Badan Perencanaan Kota Surabaya (Bappeko) hingga tahun 2010. Ia meniti karier sebagai seorang pegawai negeri sipil (PNS) Kota Surabaya sejak muda.
ADVERTISEMENT
Kerja Risma sebagai walikota di antaranya pemugaran Taman Bungkul di Jalan Raya Darmo. Taman itu dikonsep all-in-one entertainment park. Taman lain yang dipugar adalah di Bundaran Dolog, taman buah Undaan, serta taman di Baweaan, juga beberapa tempat lain yang dulunya mati sekarang jadi menarik bagi warga Surabaya.
Selain itu ia juga membangun jalur pedestrian dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman.
Riwayat Pendidikan
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, Tri Rismaharini menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri dan lulus pada tahun 1973. Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya, lulus pada tahun 1976, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980.
ADVERTISEMENT
Ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987. Ia kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, lulus pada tahun 2002.
Dalam acara ITS EXPO, April 2014, Tri Rismaharini mengungkap keinginan untuk menjadi dosen di almamater seusai selesai mengabdi sebagai Wali Kota Surabaya.
Pada 4 Maret 2015, ia mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Gelar kehormatan tersebut diberikan dalam bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Perjalanan Karier
Tri Rismaharini, seorang birokrat dan politisi Indonesia, memulai karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Surabaya pada dekade 1990-an.
ADVERTISEMENT
Melalui perjalanan karirnya, ia meniti berbagai jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, termasuk Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah, Kepala Cabang Dinas Pertamanan, dan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
Sebelum menjadi Wali Kota, ia juga meraih posisi strategis sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya. Puncak karirnya terjadi pada tahun 2010 ketika ia terpilih sebagai Wali Kota Surabaya melalui Pilkada Surabaya dengan perolehan suara mencapai 38,53 persen.
Kesuksesan ini tidak hanya berlanjut pada periode pertamanya, tetapi juga pada Pilkada Serentak 2015, di mana ia berhasil terpilih kembali dengan perolehan suara mencapai 86,34 persen, menunjukkan dukungan kuat dari masyarakat terhadap kepemimpinannya.
Di bawah kepemimpinannya, Surabaya meraih berbagai penghargaan, termasuk Piala Adipura Kencana dan Adipura Paripurna, serta proyek revitalisasi Taman Bungkul yang mendapatkan penghargaan The 2013 Asian Townscape Award. Pada tahun 2015, ia juga dinobatkan sebagai wali kota terbaik ketiga di dunia versi World City Mayors Foundation.
ADVERTISEMENT
Pada akhir 2020, kariernya melangkah ke tingkat nasional saat ia dilantik sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia, menggantikan Juliari Batubara.
Meskipun menemui tantangan dan kontroversi terkait penyaluran bantuan sosial, ia tetap mempertahankan dedikasi dan dukungannya terhadap langkah-langkah pemerintah, menegaskan perannya dalam memberikan kontribusi penting dalam penanganan pandemi COVID-19 dan upaya kesejahteraan masyarakat.
Itulah profil Tri Rismaharini, Menteri Sosial Republik Indonesia. Semoga bermanfaat.(Adm)