Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Menjaga Kehalalan dari Piring hingga Hati: Peluang Layanan Gizi Halal di RS
6 Mei 2025 10:51 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Propana Fema Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Yogyakarta, 5 Mei 2025 – Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kepatuhan syariah, layanan gizi halal di rumah sakit mulai mendapat perhatian khusus. Tidak hanya sebagai pemenuhan norma keagamaan, konsep gizi halal juga dianggap mampu meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan kepuasan pasien. Salah satu rumah sakit yang telah mengimplementasikan layanan ini adalah RS PKU Gamping Yogyakarta, yang menjadi pionir dalam mengintegrasikan prinsip halal dalam manajemen gizi rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Mengenal Gizi Halal di Fasilitas Kesehatan Gizi halal bukan sekadar penyajian makanan dengan label halal, tetapi meliputi seluruh rangkaian proses: mulai dari penyusunan menu, pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan ke pasien. Menu gizi halal dirancang agar seimbang secara nutrisi dan sesuai kaidah syariat Islam, tanpa mengurangi ragam pilihan bagi pasien.
Menurut Dr. Rini Triastuti, Kepala Unit Gizi RS PKU Gamping, penerapan gizi halal berfokus pada tiga pilar utama: keamanan pangan, nutrisi optimal, dan kepatuhan syariah. "Kami memastikan seluruh bahan baku memiliki sertifikat halal, proses penyimpanan dan pengolahan terjaga kebersihannya, serta menu disusun untuk memenuhi kebutuhan kalori dan makronutrien pasien berdasarkan kondisi medisnya," jelas Dr. Rini.
RS PKU Gamping: Teladan Layanan Gizi Halal
ADVERTISEMENT
Sejak akhir 2023, RS PKU Gamping memantapkan komitmen halal dengan membentuk Tim Gizi Halal, yang terdiri dari ahli gizi, chef klinik, hingga petugas sertifikasi internal. “Kami ingin memastikan setiap suapan pasien sesuai syariat dan mendukung proses kesembuhan,” ujar dr. Aulia Nurul, Direktur Pelayanan RS PKU Gamping.
Langkah konkrit yang telah dilakukan mencakup:
1. Sertifikasi Bahan Baku
Semua pemasok bahan baku makanan—dari daging, susu, hingga rempah—telah tersertifikasi halal. Setiap batch masuk dicatat dalam logistik halal rumah sakit.
2. Proses Dapur Terkontrol
Dapur khusus dibuat dengan area terpisah untuk penyimpanan bahan halal dan non halal, disertai standar prosedur operasional (SPO) tertulis dan diawasi oleh auditor internal.
3. Penyusunan Menu Beragam
Menu pasien dirancang oleh tim ahli gizi dengan variasi lokal (gudangan, soto ayam kampung) dan internasional (salad buah, oatmeal). Setiap menu dilengkapi informasi nilai gizi dan label halal.
ADVERTISEMENT
4. Edukasi dan Pelibatan Pasien
Pasien dan keluarga mendapatkan booklet “Panduan Gizi Halal” berisi tip memilih makanan sehat sesuai syariah, lengkap dengan resep sederhana.
Menu yang ditawarkan pun bervariasi, seperti:
• Nasi tim dengan daging ayam tanpa lemak dan sayur kukus.
• Sup kacang merah berprotein nabati untuk pasien diabetes.
• Bubur dabi-daging sapi halal dipadu tahu dan brokoli untuk pasien lansia.
Setiap menu dilengkapi label informasi gizi yang mencantumkan kalori, kandungan protein, lemak, dan karbohidrat. Selain itu, tim gizi rutin melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya gizi halal untuk proses pemulihan.
Dampak Positif bagi Pasien dan Rumah Sakit
Menurut survey internal RS PKU Gamping yang melibatkan 150 pasien muslim pada Januari–Maret 2025, 92% responden menyatakan lebih tenang menjalani perawatan karena yakin menu yang disajikan halal dan higienis. Salah satunya, Ibu Siti (58 tahun), pasien kanker payudara, berbagi pengalaman:
ADVERTISEMENT
“Awalnya saya was was soal makanan di rumah sakit. Ternyata, setiap item menu ada label halal dan dijelaskan betul. Saya jadi lebih semangat makan dan cepat pulih.”
Bagi manajemen, layanan gizi halal terbukti meningkatkan kepuasan pasien (patient satisfaction) sebesar 15%, sekaligus menurunkan tingkat penolakan menu hingga 80% dibanding periode sebelum program berjalan.
Peluang dan Tantangan ke Depan Potensi layanan gizi halal di Indonesia sangat besar, seiring dengan jumlah penduduk muslim yang mencapai lebih dari 230 juta jiwa. Menurut data Kementerian Kesehatan, hanya sekitar 15% rumah sakit di Indonesia yang memiliki sertifikat sistem manajemen mutu halal (SMJH) hingga akhir 2023, sehingga membuka peluang pengembangan di wilayah lain.
Namun, tantangan utama terletak pada pelatihan sumber daya manusia dan rantai pasok bahan baku halal. "Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga sertifikasi, dan industri pangan untuk memastikan ketersediaan bahan baku bersertifikat dan tenaga ahli gizi yang memahami prinsip halal," ungkap Dr. Rini.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Layanan gizi halal di rumah sakit, seperti yang diterapkan RS PKU Gamping Yogyakarta, menjadi contoh konkret bagaimana kesehatan dan kepatuhan syariah dapat berjalan beriringan. Dengan dukungan sertifikasi halal, edukasi gizi, dan inovasi menu, rumah sakit dapat meningkatkan kepuasan pasien serta memperluas pangsa layanan. Ke depan, perlu upaya sinergis untuk menjangkau lebih banyak fasilitas kesehatan agar potensi gizi halal di Indonesia dapat dioptimalkan.
Penulis: Propana Fema Pamungkas, MARS UMY