Konten dari Pengguna

Dosen UM Buton Soroti Transformasi Digital di Asia Tenggara

Humas UM Buton
Official Account Humas UM Buton
4 Mei 2025 3:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Humas UM Buton tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Konferensi Internasional APIK PTMA di Kuala Lumpur (Sumber : Dok.APIK PTMA)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Internasional APIK PTMA di Kuala Lumpur (Sumber : Dok.APIK PTMA)
ADVERTISEMENT
Transformasi digital tidak hanya berdampak pada sektor teknologi, tapi juga turut menggoyang sisi sosial dan budaya masyarakat di Asia Tenggara. Hal ini ditegaskan oleh Harry Fajar Maulana, M.I.Kom., dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Buton (UM Buton), dalam Konferensi Internasional APIK PTMA yang digelar di Kuala Lumpur.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema Advancing Regional Resilience: Digital Transformation Impact On Society In Southeast Asia, forum ini mempertemukan lebih dari 150 pemakalah dari berbagai negara. Para akademisi, praktisi, dan peneliti berkumpul membahas dampak luas dari transformasi digital terhadap masyarakat di kawasan.
Harry Fajar, yang menjadi salah satu pemateri dalam sesi hybrid, menyoroti bahwa digitalisasi tak bisa hanya dilihat dari sisi teknologi.
“Transformasi digital bukan sekadar adopsi teknologi, tapi menyentuh langsung kehidupan sosial, ekonomi, hingga budaya. Yang terpenting, proses ini harus inklusif dan memberi manfaat untuk semua kalangan,” ujarnya dalam presentasinya.
Forum ini menjadi ruang diskusi penting untuk memahami bagaimana masyarakat Asia Tenggara bisa beradaptasi dengan perubahan digital, tanpa meninggalkan kearifan lokal dan nilai-nilai sosial.
ADVERTISEMENT
Partisipasi aktif UM Buton dalam forum internasional ini menjadi sinyal kuat bahwa perguruan tinggi daerah kini ikut ambil bagian dalam percakapan global. Kontribusi dosen-dosen dari kampus di Indonesia timur seperti UM Buton memperkaya perspektif regional terhadap transformasi digital yang sedang berlangsung.
“Kami ingin membawa suara dari timur Indonesia, bahwa kita juga punya perhatian besar terhadap masa depan digital masyarakat,” tambah Harry.
Konferensi tahunan ini diselenggarakan oleh Aliansi Program Studi Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (APIK PTMA), sebagai bagian dari upaya memperkuat jejaring dan riset kolaboratif antar negara.