Konten dari Pengguna

Mengenal Graphic dan Spatial Design bersama MATA Studio dan PPI Australia

Media Informasi PPI Australia
Media Informasi PPI Australia
29 Agustus 2021 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Media Informasi PPI Australia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai rangkaian acara untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-76, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) mengundang Nasha Bahasoen S.ARS, M.FA dan Agra Satria W., S.DS, MVBD dari MATA Studio yang telah bekerja sama di beberapa proyek, untuk hadir sebagai narasumber terkait desain grafik dan spasial. Acara tersebut dilaksanakan secara daring lewat Zoom Webinar, Sabtu (28/08/2021) pagi.
ADVERTISEMENT
Nasha adalah seorang executive designer dan arsitek lulusan Arsitektur dari Universitas Indonesia dan meyelesaikan studi masternya di The Architectural Association School of Architecture, London. Sementara Agra adalah creative director berpengalaman lulusan Institut Teknologi Bandung dan menyelesaikan studi masternya di Domus Academy Milan.
(Narasumber : Nasha Bahaoean & Agra Satria, MC : Denny, Moderator : Diza Alia dari PPI Australia)
zoom-in-whitePerbesar
(Narasumber : Nasha Bahaoean & Agra Satria, MC : Denny, Moderator : Diza Alia dari PPI Australia)
Inspirasi dan Kolaborasi
Materi dibuka dengan pengenalan lima portofolio proyek MATA Studio yang telah selesai kepada peserta webinar. Pengenalan tersebut dimulai dengan proyek besar pertama MATA Studio bertajuk Sacred Ramadhan di Senayan City Atrium Jakarta pada tahun 2016.
Menurut Nasha dan Agra, pihak Senayan City saat itu menginginkan skema warna yang berbeda dari sebelum-sebelumnya yang hanya berwarna hijau dan keemasan. Mereka akhirnya memutuskan untuk mengangkat tema colorful untuk menonjolkan kesan festivity di bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Sebagai inspirasi, MATA Studio mengambil ide dari alam semesta yag selalu berputar, serta dari karya pelukis asal Aceh AD Pirous, dan Kakbah sebagai pusat ibadah umat islam yang selalu dikelilingi oleh jamaah yang tawaf atau berputar. Hal tersebut menjadikan instalasi utama proyek tersebut dirancang sedemikian rupa sebagai pusat yang dikelilingi pengunjung.
Dalam setiap proyeknya MATA bekerjasama dengan kolaborator lain. Adapun kolaborator yang membantu menyelesaikan proyek ini adalah Olive Decor dan Hendry & Co. sebagai kontraktor dan Lightworks untuk pencahayaan instalasi. Dengan mempertimbangkan luas lokasi dan banyaknya material dan keterlibatan kontraktor, proyek dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu pekan.
“Peran desain spasial dalam proyek ini adalah mengajukan bentuk kosong dari instalasi yang diperlukan dan diteruskan oleh desain grafis untuk artwork dan berbagai detail lainnya,” ungkap Nasha yang bertanggung jawab untuk desain spasial.
ADVERTISEMENT
Proyek kedua dalam pemaparan portofolio MATA Studio adalah proyek Semanggi Kita pada tahun 2017 yang diinisiasi oleh Sejauh Mata Memandang dan Pemprov DKI Jakarta dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI dan pembukaan Simpang Susun Semanggi. Proyek. Proyek ini juga melibatkan ibu-ibu dari beberapa dusun di DKI Jakarta untuk berpartisipasi menghasilkan motif batik yang akan digunakan untuk desain grafis.
Kemudian pada tahun 2019, MATA Studio juga turut berpartisipasi dalam proyek pameran seni Karya Kita di Senayan City dengan PT. Tangkas Cipta Optimal Citra Towers (TACO), juga untuk memperingati kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan tema Mosaic of Diversity. Dalam proyek ini, MATA Studio membangun brand activation untuk identitas pameran sehingga menarik di media sosial dan berusaha untuk meminimalisir cost dan waste seperti menggunakan material TACO edging untuk memenuhi fungsi lain dari yang seharusnya.
ADVERTISEMENT
Kerja sama dengan TACO dilanjutkan pada tahun 2021 dengan proyek Karya Kita II di Ashta District 8 Jakarta untuk launching katalog besar TACO sebagai penyedia produk hardware furniture. Selain itu, Sejauh Mata Memandang juga turut berpartisipasi dalam proyek ini dan mengusung tema sustainability dengan menyediakan wadah untuk menampung baju bekas layak dan tidak layak pakai yang disumbangkan oleh pengunjung. “Kami tidak menyangka kalau box-box ini bakal penuh dengan baju”, ujar Nasha.
Proyek terakhir dalam pemaparan ini adalah Biyan X Club 21 yang ada di Gaysorn Village Bangkok pada tahun 2021. Biyan, yang merupakan high-end fashion brand Indonesia, ingin memperkenalkan produk-produknya di pusat-pusat perbelanjaan di Bangkok. Nasha menyampaikan, “seluruh anggota tim kami tidak ada yang pernah ke Mall Gaysorn, jadi semua dikerjakan berdasarkan foto dan ukuran yang dikasih”.
ADVERTISEMENT
Berbeda dari proyek-proyek sebelumnya, seluruh proses instalasi dilakukan di Bangkok, Thailand sementara tim dari MATA Studio tetap di Indonesia, sehingga proyek ini sangat berat untuk perencanaan proyek dan pemberian arahan untuk tim di Bangkok.
Learning by Doing
Para peserta yang hadir dari beragam latar belakang keilmuan dan profesi sangat antusias dengan pemaparan dari kedua narasumber. Beragam pujian dan juga pertanyaan dilontarkan oleh peserta melalui kolom chat. Banyak peserta yang penasaran jenjang pendidikan yang harus ditempuh untuk dapat menghasilkan desain instalasi dan grafis sebagus yang telah dipaparkan oleh tim MATA Studio.
Untuk menjawab antusias penonton yang ingin memulai di bidang ini, Agra dan Nasha mengatakan, “dasar-dasar yang diperlukan untuk menekuni bidang ini ada di arsitektur atau desain interior sebagai pendidikan formal, baru dilanjutkan dengan mencari studio yang berfokus ke exhibition atau lainnya. Jika tertarik lebih jauh, bisa dilanjutkan ke pendidikan S2, namun tidak selalu dibutuhkan karena pada dasarnya bidang ini dapat dipelajari dengan learning by doing, terutama di bagian software”.
ADVERTISEMENT
Sebagai penutup, Agra dan Nasha berpesan bagi peminat desain grafis dan spasial untuk terus belajar dan lebih membuka wawasan untuk ilmu dan kesempatan-kesempatan baru untuk menekuni bidang ini, walaupun dalam keterbatasan pandemi COVID-19 ini.
***
Kontributor Berita
Notulis : Adzra Aliyya dan Stiven Daniel
Reporter : Nasywa Kamilah
Editor : Ahmad Amiruddin
Diproduksi oleh Tim PR & Alumni Network bekerja sama dengan Academic Support & Advocacy PPI Australia 2021/2022