Konten dari Pengguna

Avirama Nawasena ESG Award SBM ITB 2024, Kandidat Berebut Predikat Berkelanjutan

SBM ITB
School of Business and Management ITB
12 Januari 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SBM ITB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu kandidat pemenang Avirama Nawasena sedang mempresentaikan inisiatif berkelanjutannya kepada dewan juri ESG Award 2024 SBM ITB (10/1).
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu kandidat pemenang Avirama Nawasena sedang mempresentaikan inisiatif berkelanjutannya kepada dewan juri ESG Award 2024 SBM ITB (10/1).
ADVERTISEMENT
Bandung - Sejumlah kandidat pemenang Penghargaan Avirama Nawasena yang digelar oleh Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung atau ESG Award SBM ITB 2024 telah mengikuti penjurian secara virtual pada Rabu (10/1). Lembaga dan individu yang menghadiri penjurian berasal dari berbagai bidang terutama mereka yang bergelut pada masalah sosial dan lingkungan, serta membuat dampak pada bumi dan berkontribusi pada sosial-ekonomi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Environtmental, Social dan Governance SBM ITB Melia Famiola, Penghargaan Avirama Nawasena merupakan pengakuan terhadap organisasi dan individu yang memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi masa depan yang berkelanjutan. Pemenang Penghargaan Avirama Nawasena akan diumumkan pada 18 Januari 2024 dalam puncak perayaan ulang tahun SBM ITB ke-20 di ITB Kampus Jakarta, yang mengusung tema "Indonesian Business Sustainability Towards ESG: Challenges and Implementation".
"Pemberian penghargaan ini adalah puncak dari kegiatan ESG dalam rangkaian peringatan 20 tahun berdirinya SBM ITB," kata Melia di Bandung, Jumat (12/1).
Ada dua kategori penghargaan. Pertama kategori lembaga dengan inovasi produk, layanan, rantai pasok, organasi, sumber daya manusia dan penciptaan laporan berkelanjutan serta inovasi dalam perubahan sosial. Kedua kategori individu yang punya inovasi dalam penciptaan produk berkelanjutan, pelayanan berkelanjutan, dan dampak perubahan sosial.
ADVERTISEMENT
Melia mengatakan kandidat telah memberikan yang terbaik saat mempresentasikan inisiatif mereka, memberikan kesan kuat pada para juri. Para juri terdiri dari profesional, akademisi, pebisnis, serta alumni SBM ITB. SBM ITB juga bekerja sama dengan Emil Salim Institute dan DetikJabar untuk membangun penilaian yang komprehensif.
Sejumlah kandidat yang telah mengikuti penjurian berasal dari organisasi non pemerintah, bisnis individu hingga bagian bisnis dari pemerintah. Kandidat pemenang di kategori lembaga di antaranya PT PLN Nusantara Cirata, PT Pupuk Indonesia, PT Adaro Indonesia, PT Astra International, Waste4Change, Wisnu Foundation, Mitra Bali Fair Trade, Javara, Amartha, e-Fishery. Adapun kategori individu seperti Rendy Aditya Wachid dari Parongpong Recycle and Waste Lab, e-Fishery, Gamal Albinsaid, hingga Tri Mumpuni Wiyatno.
ADVERTISEMENT
Dekan SBM ITB Prof. Ignatius Pulung mengatakan SBM ITB berkomitmen menjadi sekolah bisnis yang mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG secara komprehensif. Fokusnya adalah mempromosikan keadilan, inklusif, membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan, dan melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang.
"Kami sangat bangga, apalagi ITB juga menempati ranking 1 di Indonesia menurut QS Ranking international untuk aspek sustainability. Kami ingin berkontribusi dan terus memberikan societal impact".
Selama ini SBM ITB telah memperkenalkan beberapa inisiatif yang selaras dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya di bidang keberlanjutan. Sebelumnya program-program ini telah dilaksanakan seperti pelatihan dalam manajemen vegetasi, pengembangan masyarakat, dan manajemen pariwisata di wilayah aset nasional Cirata, Jawa Barat, yang melibatkan pemerintah daerah, dosen lintas keilmuan di ITB, industri dan masyarakat.
ADVERTISEMENT