Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
CEO Airasia, Tiket.com dan Edulab bagikan Tips memulai Karier di Era New Normal
14 Juni 2020 7:33 WIB
Tulisan dari SBM ITB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
BANDUNG – “Karier adalah perjalanan,” ujar CEO AirAsia Indonesia, Veranita Yosephine, dalam Coaching Returning The Business in The New Normal yang diselenggarakan Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (13/6/2020).
ADVERTISEMENT
Perempuan yang akrab disapa Vera ini menjelaskan, karier tidak seindah apa yang dilihat di linkedIn. Ada banyak proses dan lika-liku yang dialami hingga akhirnya tercipta LinkedIn yang indah.
“Zaman saya dulu, lulus kuliah langsung nyemplung. Kalau sekarang ada coaching, ini penting, sebagai support system, memberikan perspektif, dan pertimbangan,” tutur Vera.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk memutuskan pilihan karier, bisa dengan bertanya pada diri sendiri.
“Misal, apa yang kamu cintai. Apa yang dibutuhkan dunia, apa yang kamu kuasai? Itu penting ditanyakan pada diri sendiri saat memulai atau mengembangkan karier,” imbuh Vera.
Dalam proses itu, fokuslah pada apa yang akan dilakukan. Jangan iri dengan pencapaian orang lain. Semakin Anda memikirkan orang lain, banyak waktu yang malah terbuang.
ADVERTISEMENT
Begitupun dalam dunia bisnis, jangan mengeluhkan soal usia. Bisnis bisa dimulai di usia berapapun. Fokuslah, temukan passion, dan lakukanlah.
Chief People Officer Tiket.com, Dudi Arisandi mengatakan, ada empat irisan dalam Ikigai yakni passion, mission, vocation, dan profession. Dalam empat irisan tersebut, terdapat empat hal yang bisa membantu seseorang menemukan apa yang dia mau.
Keempat hal tersebut berupa pertanyaan, apa yang kamu cintai, apa yang dunia butuhkan, what can be paid for, dan apa yang kamu kuasai.
“Ingatlah setiap orang punya waktu yang sama, tinggal pilih waktunya mau digunakan untuk apa,” tutur Dudi.
Ada tiga aturan yang harus diketahui. Pertama, apa yang terjadi di dunia kerja terkadang tidak ada di kampus. Tapi bisa saja ketemunya di pasar basah.
ADVERTISEMENT
Kemudian, bertanyalah. Ketika tidak mengerti, bertanyalah, jangan sok tahu.Lalu, majulah. Kalau tidak maju dan melakukan langkah inovasi atau perubahan, Anda hanya akan berada di posisi tersebut.
“Di perusahaan lama, ada satu orang yang jabatannya sama dengan saya. Karena tidak maju (berinovasi), sampai sekarang orang tersebut masih di posisi itu,” ungkapnya.
Hal penting lainnya adalah integritas. Hal itu mutlak dijaga dan akan sangat berpengaruh pada karier.
CEO Triplogic-Edulab Indonesia, Oky Earlivan menyoroti strategi kepemimpinan di era new normal. Pertama, membangun hubungan. Luangkanlah waktu Anda untuk terhubung dengan kolega, maupun teman untuk membangun kepercayaan.
Kedua, belajar. Apa tujuan pengembangan usaha Anda disaat krisis? Pilih salah satu, kemudian kejarlah.
ADVERTISEMENT
Ketiga, memimpin. Seorang pemimpin sejati akan bersinar di masa krisis.
Terakhir, cita-cita. Tetapkan tujuan Anda selanjutnya. Bagaimana Anda ingin menjadi dan membawa perusahaan ini keluar dari krisis.