Dosen SBM ITB Ikut Sukseskan B20, Hasilkan Komitmen Bisnis Berkelanjutan

SBM ITB
School of Business and Management ITB
Konten dari Pengguna
17 November 2022 22:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SBM ITB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Agung Wicaksono (tengah) sedang berbicara di forum B20 di Bali.
zoom-in-whitePerbesar
Agung Wicaksono (tengah) sedang berbicara di forum B20 di Bali.
ADVERTISEMENT
Bali - Dosen Praktisi Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung Agung Wicaksono sukses merampungkan tugas sebagai Deputy Chair B20 Taksforce Energy Sustainability and Climate, bagian dari Indonesia sebagai presidensi Konferensi Tingkat Tinggi G20 2022. Bersama enam gugus tugas lain di B20 (Business 20 sebagai mitra dialog G20), gugus tugasnya telah menyerahkan kesepakatan antara pelaku bisnis dari negara-negara anggota G20 diwakili Shinta Kamdani Chair B20 kepada Presiden Joko Widodo, Presiden G20 2022, pada Senin, 14 November 2022.
ADVERTISEMENT
Komunike B20 itu menjadi bahan masukan kebijakan dalam KTT G20 pada 15-16 November 2022 di Bali. Setelah Komunike B20 itu kemudian para anggota G20 sepakat melakukan deklarasi bersama sebanyak 52 poin, yang disebut G20 Bali Leaders Declaration pada 16 November 2022.
Menurut Agung, Gugus Tugas B20 yang dipimpin bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sebagai Chair, telah menghasilkan rekomendasi kebijakan dan aksi bisnis. Salah satu aksi bisnis yang disepakati adalah, PT Jababeka Infrastruktur bersama Pertamina dan sejumlah anchor tenant Jababeka seperti Unilever, Loreal, dan Hitachi, berkomitmen mewujudkan kawasan industri Jababeka mencapai emisi nol karbon selambat-lambatnya pada 2050.
"Ini komitmen pertama di Asia Tenggara dari sebuah kawasan industri," kata Agung, yang menjabat Managing Director Jababeka Infrastruktur, pada Kamis, 17 November 2022.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 150 perusahaan dari 17 negara anggota G20 di Taskforce Energy B20 sepakat mendorong transisi energi yang berkeadilan, teratur, dan terjangkau. Jangan sampai transisi energi malah membuat entitas bisnis kehilangan pendapatan secara ekonomi, apalagi sampai masyarakat kesulitan mengakses energi.
"Harus seimbang antara transisi energi dan ketersediaan energi," kata Agung. "Saran Mitsubishi Heavy Industries misalnya sebagai salah satu Co-Chair gugus tugas dari Jepang, transisi bertahap melalui penggunaan gas dan nuklir, yang kendati belum terbarukan (green), tapi lebih bersih (clean)."
Agung merupakan dosen dari kelompok keahlian People and Knowledge Management di SBM ITB. Menurut Agung, dalam perundingan B20, yang sudah berlangsung sejak awal tahun lalu, beberapa akademisi juga terlibat memberikan masukannya. Di antaranya, Prof. Togar Simatupang, gurubesar pada kelompok keahlian Operation and Performance Management SBM ITB, yang menghadiri seminar B20 Task Force Energy Sustainability and Climate bekerjasama dengan BKTI PII (Persatuan Insinyur Indonesia) beberapa pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SBM ITB sendiri sebagai sekolah bisnis yang berkomitmen untuk keberlanjutan, melalui inisiatif global The Principles for Responsible Management Education (PRME) atau Prinsip Pendidikan Manajemen Berkelanjutan Yang Bertanggungjawab. PRME merupakan suatu inisiatif dengan kerangka berfikir dan pola kerja ke arah pembangunan berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, SBM ITB berkomitmen akan mendidik mahasiswa menjadi insan yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip pembangunan yang seimbang dengan kelestarian alam.
SBM pada 2022 ini telah mempersiapkan diri untuk fokus dan memimpin dalam praktik sekolah bisnis yang menerapkan ESG, Environmental, Social dan Governance dengan berkolaborasi bersama berbagai pihak, seperti alumni, industri dan lembaga lain baik dalam dan luar negeri.