Mahasiswa SBM ITB: Keterbatasan Lahan kerap buat Perusahaan Rugi, ini solusinya

SBM ITB
School of Business and Management ITB
Konten dari Pengguna
24 September 2020 4:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari SBM ITB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Peta perusahaan kawasan industri di Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Peta perusahaan kawasan industri di Indonesia
ADVERTISEMENT
BANDUNG - Mahasiswa Program Doktor Sains Manajemen Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Christina Wirawan, dinyatakan lulus sebagai doktor, dalam sidang promosi doktor yang digelar virtual, Selasa (22/9/2020).
ADVERTISEMENT
Christina dinyatakan lulus setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul "Manajemen Sistem Produk-Jasa Menuju Keberlajutan Perusahaan (Studi Kasus di Perusahaan Kawasan Industri Indonesia.
Sidang tersebut dihadiri dua promotor yakni Gatot Yudoko, Ph.D dan Yuliani Dwi Lestari, Ph.D. Adapun penguji sidang ini adalah Dedy Sushandoyo, Ph.D, Harimukti Wandebori, Ph.D, dan Naniek Utami Handayani, S.Si., M.T. dari Undip.
Di hadapan promotor dan penguji ia menceritakan persoalan yang dialami perusahaan di Indonesia. Saat ini, perusahaan kawasan industri umumnya memiliki bisnis utama menjual atau menyewakan lahan dalam jangka panjang.
"Namun persoalannya, ketersediaan lahan terbatas. Saat lahan terjual atau tersewa habis, perusahaan kawasan industri umumnya mengalami penurunan penghasilan," ujar Christina.
Untuk tetap mendapatkan keuntungan, perusahaan kawasan industri perlu mencari penghasilan alternatif melalui inovasi jasa.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara yang dilakukan adalah penerapan konsep sistem produk-jasa (product-service system=PSS) yang mengkombinasikan produk dan jasa untuk menciptakan keunggulan kompetitif menuju sustainability.
Konsep PSS berusaha untuk menggeser produksi dan konsumsi produk menjadi jasa tanpa mengurangi kemaslahatan bagi konsumen.
Framework untuk penerapan manajemen PSS dirancang dengan mengkombinasikan tiga konsep yang sudah ada yaitu konsep PSS, siklus hidup perusahaan dan resource-based view (RBV).
Konsep siklus hidup perusahaan dipergunakan sebagai analogi kondisi perusahaan kawasan industri yang mengalami peningkatan penghasilan saat masih memiliki lahan, lalu mulai stabil saat penjualan stabil dan lalu menurun saat lahan habis.
Pola inilah yang dianalogikan dengan siklus hidup perusahaan. Konsep PSS dipakai sebagai konsep inti yang menyatakan bahwa perusahaan perlu mengelola PSSnya sesuai dengan kondisi.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, kondisi yang dimaksud adalah siklus hidup perusahaan. Konsep RBV digunakan untuk membedah manajemen PSS yang dilakukan perusahaan kawasan industri pada tiap tahap siklus hidup perusahaan.
Dari penelitiannya terhadap 12 perusahaan kawasan industri di Indonesia, menunjukkan bahwa perusahaan kawasan industri di Indonesia dapat dikelompokan menjadi 4 pola siklus hidup perusahaan.
Pola pertama, perusahaan berkelanjutan pada tahap pertumbuhan. Pola kedua, perusahaan berkelanjutan pada tahap maturity.
Pola ketiga, perusahaan yang mengalami maturity, lalu menurun dan naik kembali. Dan pola terakhir adalah yang mengalami penurunan dan naik kembali.
Terjadinya keempat pola ini ditentukan oleh waktu perusahaan kawasan industri melakukan inovasi dan melakukan manajemen PSS untuk mendapatkan sumber penghasilan baru dari inovasi jasa.
ADVERTISEMENT
Kunci keberhasilan dalam tahap pertumbuhan adalah pemilihan lokasi dan ketersediaan infrastruktur, sedangkan kunci keberhasilan untuk dapat naik kembali adalah kerja sama dan pengembangan sumber daya manusia untuk mendapatkan inovasi.
"Penelitian ini dapat membantu perusahaan kawasan industri di Indonesia untuk dapat berkelanjutan dan membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan," tutur Christina.