Konten dari Pengguna

Berkuliah di Jerman dengan Program EPOS dari Beasiswa DAAD

Coach Potato
Coach Potato adalah sebuah social enterprise yang berfokus pada pemberdayaan generasi muda Indonesia.
14 Februari 2023 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Coach Potato tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Webinar Series DAAD yang diselenggarakan oleh @coachpotato.id
zoom-in-whitePerbesar
Webinar Series DAAD yang diselenggarakan oleh @coachpotato.id
ADVERTISEMENT
Jakarta, 6 Februari 2023 - Coach Potato, salah satu social enterprise yang memiliki fokus pada pemberdayaan generasi muda kembali mengadakan webinar series selama 2 bulan dengan delapan beasiswa dan pembicara yang berbeda. Delapan beasiswa tersebut antara lain MEXT, Erasmus+, DAAD, Fulbright, AAS, KGSP, LPDP, hingga Turkiye. Webinar ini diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom.
ADVERTISEMENT
Beasiswa DAAD yang diberikan oleh pemerintah Jerman untuk pelajar yang memiliki ketertarikan dalam melanjutkan studi di Jerman. Nurul Izza, penerima beasiswa DAAD membagikan pengalaman dalam mendapatkan beasiswa impiannya. Izza mengambil S2 di TU Dresden, Jerman dengan jurusan Vocational Education and Personnel Capacity Building. Sekarang, Izza telah menyelesaikan S2-nya dan lanjut bekerja di Lawpilots GmbH, Berlin sebagai E-Learning Editorial Assistant.
Izza menjelaskan sembilan program beasiswa DAAD untuk S2/S3 yang dapat diambil oleh fresh graduate. Salah satu program yang dijelaskan lebih lanjut oleh Izza adalah program EPOS yang telah didapatkannya. EPOS adalah program yang ditujukan untuk profesional muda sehingga harus memiliki pengalaman kerja selama 2 tahun. Izza juga menuturkan bahwa latar belakang pekerjaannya yang berbeda dengan jurusannya tidak menghambatnya dalam memperoleh beasiswa ini.
ADVERTISEMENT
“Walaupun memiliki pengalaman kerja yang berbeda dengan jurusan, asalkan teman-teman dapat memberikan alasan yang tepat kenapa harus lanjut studi di jurusan tersebut, peluang meraih beasiswa DAAD EPOS tetap ada,” tutur Izza.
Persyaratan lainnya untuk program EPOS ini adalah memiliki gelar S1, usia ijazah tidak lebih dari 6 tahun, memiliki kemampuan berbahasa inggris atau jerman, dan pelamar WNI yang tinggal di Jerman tidak lebih dari 15 bulan. Proses seleksi DAAD tidak terlalu sulit karena tidak memerlukan tes-tes tertentu seperti tes narkoba misalnya. Berkas-berkas yang diperlukan untuk beasiswa ini seperti beasiswa pada umumnya, yaitu formulir pendaftaran DAAD, Ijazah, CV, surat pengalaman kerja untuk program EPOS, surat rekomendasi, dan surat motivasi. Jika semua sudah lengkap, maka akan lanjut ke wawancara.
ADVERTISEMENT
Selain menjelaskan program dan teknis pendaftaran, Izza juga membagikan berbagai hal yang didapatkannya selama di Jerman. Izza mengungkapkan bahwa dia mendapatkan gambaran nyata mengenai negeri Jerman yang sebelumnya hanya didapatkan melalui buku-buku. Ia juga merasa dirinya haus akan ilmu baru karena banyak yang belum dipahaminya ketika tiba di Jerman.
Pandangan Izza juga berubah karena melihat masyarakat sekitar sangat peduli dengan lingkungan. Hal ini terbukti dari produk-produk Jerman yang hampir semuanya ramah lingkungan. Hal simpel seperti itu sangat dipedulikan oleh warga Jerman.
Izza juga terpukau karena masyarakat Jerman memiliki produktivitas yang tinggi dalam bekerja. Hal tersebut terlihat dari kebiasaan simpel seperti tidak memainkan hp serta obrolan yang hanya berkaitan dengan pekerjaan selama jam kerja. Dari hal-hal kecil seperti itu, Izza belajar untuk mengembangkan kebiasaan positif bagi dirinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain mempelajari budaya Jerman, Izza juga mempelajari budaya negara lain. Lingkungan pertemanan Izza di Jerman memperluas pandangan Izza mengenai dunia luar. Izza jadi mengerti situasi apa saja yang dialami negara berkembang atau di daerah asal teman-teman internasional-nya.
Tidak berhenti di situ, Izza juga mengaku semakin mengenal dirinya sendiri selama tinggal di Jerman. Melalui kesendiriannya itu, Izza memiliki waktu untuk lebih memahami dirinya dan tujuan hidupnya. Sifat mandiri juga semakin tumbuh karena tidak ada keluarga yang mendampingi di Jerman.
Pemaparan dari Izza diakhiri dengan sesi tanya jawab. Para peserta yang penuh rasa penasaran melontarkan banyak pertanyaan yang memunculkan diskusi interaktif. Untuk mengetahui informasi beasiswa studi di luar negeri lainnya, bisa mengikuti Instagram @coachpotato.id atau membaca berita lengkapnya di bit.ly/coachpotatoid.
ADVERTISEMENT