Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Psikologi Pengarang terhadap Amanat dalam Novel Lengking Burung Kasuari
4 Mei 2022 12:38 WIB
Tulisan dari Puji awalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sastra adalah gambaran kehidupan nyata yang dapat menggerakkan perasaan penikmat sastra. Sastra dalam bentuk tulisan maupun lisan dapat menimbulkan keharuan bagi pembaca atau pendengarnya, keharuan tersebut memiliki berbagai jenis seperti rasa indah, kagum, sayang, jengkel, marah bahkan sampai rasa benci.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini menggunakan novel Lengking Burung Kasuari karya Nunuk Y. Kusmiana sebagai sumber penelitian, bertujuan untuk mendeskripsikan pesan moral yang terdapat pada novel.
Novel “Lengking Burung Kasuari” (Gramedia, 2017) sebelumnya menjadi pemenang unggulan Sayembara Novel DKJ 2016, merupakan karya perdana atau kedua terbaik di Kusala Sastra Khatulistiwa 2017.
Novel ini bercerita tentang kehidupan keluarga tentara yang pindah ke Irian Jaya pasca bergabung dengan NKRI. Dengan sudut pandang semesta anak kecil, ramai persoalan ringan namun berkesan. Konflik yang dihadirkan sangat sesuai dengan karakter tokoh dan nalar pembaca. Tidak dilebih-lebihkan dan tidak juga ekstrim. Berkisah tentang seorang anak perempuan yang masih sekolah di SD dan tinggal di Jayapura bersama orang tua nya, dimana bapaknya menjadi tentara yang harus bertugas ke berbagai tempat. Anak tersebut bernama Asih, dan dia mempunyai seorang teman bermain di sekitar rumahnya, bernama Sendy.
ADVERTISEMENT
Pada analisis ini, penulis menggunakan landasan teori formalisme. Formalisme bertujuan mengetahui unsur dalam karya sastra. Didalam unsur-unsur kesastraan terdapat amanat. Amanat yaitu pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat memuat nilai-nilai tertentu bagi pembaca hingga kehidupan pembaca menjadi lebih bermakna.
Beberapa amanat yang terkandung dalam novel Burung Lengking Kasuari karya Nunuk Y.Kusmania yaitu :
Sesama manusia kita harus bertoleransi dan yang paling utama yaitu kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anaknya merupakan sebuah hal yang penting dalam kehidupan.
Melalui cerita pengarang menggambarkan pergaulan Asih yang bebas dengan anak-anak pribumi meski memiliki banyak perbedaan dengannya mulai dari segi fisik hingga agama yang dianutnya. Sendy dan Ansela adalah dua tokoh yang menjadi teman Asih dalam cerita. Keduanya adalah anak asli pribumi yang memiliki fisik yang berbeda dengan Asih. Asih pun diceritakan ikut keluarga Sendy ketika hari natal, Asih yang ketika itu tidak memahami perbedaan antara ajaran agama sehingga tak segan ikut ke gereja demi mendapat gula-gula dan manisan.
ADVERTISEMENT
“Aku terbengong. Tapi tadi kami Cuma menyanyi dan bertepuk tangan dan menyanyi lagi dan banyak tertawa. Aku tak melihat di mana dosaku “ .
Melalui kutipan di atas dapat diketahui bahwa dengan kepolosannya, Asih tidak menganggap bahwa pergi ke gereja adalah sebuah dosa, terlebih hal-hal yang dilakukannya adalah bernyanyi dan juga tertawa. Selain itu toleransi yang disampaikan oleh pengarang dalam cerita juga berhubungan dengan tokoh-tokoh yang berasal dari berbagai daerah kemudian hidup berdampingan dalam satu lingkungan yang sama seperti yang diceritakan bahwa komplek perumahan Paldam ini ditempati oleh pendatang-pendatang dari Makassar, Medan dan juga Pribumi.
Demikian hasil analisis terhadap novel Lengking Burung Kasuari karya Nunuk Y.Kusmiana. Penulis berharap membantu kalian semua yang penasaran dengan apa amanat yang terkadung dalam novel tersebut.
ADVERTISEMENT