Konten dari Pengguna

Bogota, Pelopor Car Free Day di Amerika Latin

23 Februari 2019 15:35 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Puji Sulastri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Taukah anda bahwa kota Bogota yang merupakan ibu kota negara Kolombia merupakan pelopor kegiatan Ciclovia atau car free day di Amerika Latin?
Ciclovia (car free day) di Bogota (sumber: IDRD/Instituto Distrital de Recreación y Deporte, www.idrd.gov.co)
zoom-in-whitePerbesar
Ciclovia (car free day) di Bogota (sumber: IDRD/Instituto Distrital de Recreación y Deporte, www.idrd.gov.co)
Ya, tak banyak yang tau bahwa Bogota merupakan Amsterdam-nya Amerika Latin. Di kota ini semakin banyak masyarakat pengguna sepeda. Pemerintah Kota Bogota pada tahun 2018 mengklaim bahwa 6 dari 100 warganya beraktivitas dengan menggunakan sepeda.
ADVERTISEMENT
Setiap hari diperkirakan ada 900.000 pengguna sepeda di kota ini. Jumlah tersebut meningkat menjadi 1,7 juta pada hari minggu atau hari libur nasional saat kegiatan Ciclovia di Bogota.
Sejarah Ciclovia Bogota
Ciclovia pertama di Bogota tahun 1974 (sumber: IDRD / Instituto Distrital de Recreación y Deporte)
Berbicara tentang Ciclovia, sejarah kegiatan ini telah dirintis sejak tahun 1974 oleh sebuah kelompok masyarakat bernama “Procicla”. Kelompok tersebut memobilisasi sekitar 5.000 orang untuk melakukan aksi bersepeda di jalan protokol kota Bogota yaitu jalan 7, 13, 72, dan pusat kota.
Mereka menuntut dilakukannya pembatasan penggunaan kendaraan bermotor, perbaikan lingkungan dan kualitas udara, serta sarana rekreasi di Bogota yang dianggap sangat kurang. Mereka juga melakukan aksinya selama 3 jam dari jam 09.00 - 12.00 waktu setempat.
Pada tahun 1976 pemerintah Kota Bogota mengesahkan peraturan tentang kegiatan Ciclovia di Kota Bogota, yang disetujui untuk dapat dilakukan di rute-rute yang telah ditentukan pada hari Minggu daan hari libur nasional.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Ciclovia tersebut mendapat sambutan baik tak hanya dari masyarakat penggemar sepeda di Bogota, namun juga dari organisasi-organisasi lainnya yang kemudian bergabung seperti organisasi pro-rekreasi, persatuan para olahragawan, serta mahasiswa di kota Bogota.
Tak berhenti sampai di itu, pada 2 Agustus 1981 pemerintah kemudian menetapkan Hari Sepeda Nasional yang kemudian dirayakan setiap tahun di Kolombia. Selanjutnya pada 1982 pemerintah kota memutuskan untuk memperpanjang jam kegiatan Ciclovia dai 3 jam menjadi 6 jam yaitu dari pukul 07.00 -13.00 waktu setempat.
Keberhasilan Ciclovia di Bogota ini juga diikuti kota-kota lainnya di Kolombia seperti Medellin dan Cali, maupun di Amerika Latin lainnya seperti Rio de Jaineiro di Brasil, Santiago di Chile, Mexico City di Mexico, Quito di Ekuador, Lima di Peru dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Sejak tahun 1997, Ciclovia tidak hanya menjadi kegiatan yang bersifat olahraga, namun juga sarana rekreasi bagi masyarakat di Bogota hingga kemudian diciptakanlan jingle Ciclovia yaitu “Bogotá No Tiene Mar Pero Tiene Ciclovía” atau “Bogota tidak memiliki laut tapi memiliki Cicovia”.
Rute Ciclovia pun semakin panjang dari awalnya hanya 21 km menjadi 81 km kemudian 121 km dan hingga 2017 mencapai 131 km yang utamanya berada di jalan-jalan protokol.
Menikmati Ciclovia di Bogota
Penjual salpicon/ sup buah saat ciclovia di Bogota (sumber: IDRD/Instituto Distrital de Recreación y Deporte, www.idrd.gov.co)
Ciclovia hingga kini telah menjadi semakin popular bahkan lebih dari 70 persen warga, baik penduduk lokal maupun para ekspatriat di kota Bogota mulai dari tua, muda, hingga anak-anak berpartisipasi dalam kegiatan mingguan ini. Tak hanya itu, hewan kesayangan pun tak ketinggalan ikut menikmati hari tanpa kendaraan bermotor tersebut.
ADVERTISEMENT
Berbagai kegiatan mulai dari kegiatan seni, olahraga seperti senam, basket, skateboard dan BMX free style, panjat dinding, berbagai permainan untuk anak-anak seperti trampolin, melukis di taman-taman kota yang luas dan hijau juga turut meramaikan Ciclovia.
Para penjual makanan seperti jus buah, yogurt buah, jagung bakar, arepa dan empanada (sejenis roti sarapan khas Kolombia) tak ketinggalan turut memanfaatkan kegiatan ini untuk mencari nafkah.
Ciclovia juga menjadi ajang kampanye lingkungan hidup dan mempopulerkan olahraga di kalangan masyarakat Bogota. Sebagi metropolitan, seperti halnya Jakarta, Bogota memiliki masalah dengan kepadatan penduduk dan kemacetan yang makin hari makin parah.
Sebagai imbasnya selain polusi yang makin meningkat, tingkat stress penduduknya pun makin tinggi. Untuk itu membudayakan olah raga dan rekreasi dinilai penting untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat Bogota.
ADVERTISEMENT
Tiga tahun tinggal di Bogota, Ciclovia merupakan satu dari sekian banyak kenangan indah dari kota ini yang tak terlupakan. Bagi kami yang memiliki anak usia balita yang sedang senang-senangnya bermain di taman, Ciclovia menjadi sarana berkumpul bersama keluarga.
Bersama-sama dengan keluarga besar WNI di Bogota, kami pun sering menggunakan Ciclovia ini sebagai sarana untuk mempererat kebersamaan dan kekeluargaan. Selain bersepeda bersama, kami biasanya menghabiskan waktu di taman-taman menikmati jus jeruk dan jagung bakar ataupun empanada sambil menunggui anak-anak bermain.
Nah, bagi yang berencana mengunjungi Bogota, jangan sampai lupa merasakan pengalaman bersepeda di Ciclovia. Jangan khawatir juga bagi yang tidak memiliki sepeda, pemerintah kota daan beberapa organisasi sosial masyarakat ataupun perusahaan- perusahaan di Bogota biasanya memberikan fasilitas sewa sepeda gratis untuk 1 hingga 1,5 jam.
ADVERTISEMENT
Atau bisa juga menyewa sepeda berbayar dengan tarif berfariasi tergantung waktu dan jenis sepeda mulai dari 30.000 pesos (11 USD) hingga 120.000 pesos (42 USD) untuk 4 jam hingga satu harí penuh. Tempat penyewaannya pun bisa ditemukan dengan mudah di jalan-jalan utama tempat Ciclovia.
45 Tahun Ciclovia Bogota
Ciclovia malam hari pada libur Natal di Bogota (foto: Alcalcia Mayor Bogota)
Hingga kini Ciclovia di Bogota telah berusia 45 tahun. Selain berhasil mengurangi kemacetan dan polusi, Ciclovia juga telah menjadi brand kota Bogota dan menjadi aktivitas yang "wajib" bagi wisatawan yang mengunjungi Bogota.
Seiring dengan makin tingginya animo masyarakat, rute-rute, dan waktu Ciclovia pun semakin diperpanjang. Jika dulu ciclovia hanya sampai jam 13.00 kini menjadi jam 07.00 - 14.00 dan kadang di waktu dan tempat tertentu hingga jam 15.00.
ADVERTISEMENT
Tak hanya di lakukan pada pagi hingga siang hari, di hari-hari tertentu seperti hari libur natal, paskah, dan tahun baru, Ciclovia juga dilakukan pada malam hari sebagai ajang rekreasi.
Ciclovia juga dinilai efektif untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas serta kecelakaan akibat menyalakan kembang api pada perayaan tahun baru. Mungkin hal ini bisa jadi contoh alternatif kegiatan yang posistif yang bisa diterapkan di Jakarta pada malam perayaan Lebaran atau tahun baru nanti.