Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Cali: Kartel Narkoba dan Ibu Kota Salsa yang Mendunia
1 April 2019 0:16 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Puji Sulastri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
'Bienvenidos a Cali, capital mundial de la Salsa' (selamat datang di Cali, ibu kota Salsa dunia), demikian panitia Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Aliansi Pasifik, organisasi regional di Amerika Latin, menyambut para delegasi dari berbagai belahan dunia yang hadir mengikuti KTT tersebut. Kebetulan saat itu saya termasuk satu dari sekian banyak delegasi yang hadir di KTT tersebut untuk mewakili pemerintah Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mulai dari bandara, sepanjang jalan, hingga tempat penyelenggaraan KTT, spanduk dan slogan 'Cali, Capital Mundial de Salsa' menghiasi kota yang saat itu mendapat kehormatan dari pemerintah Kolombia sebagai tempat penyelenggaraan salah satu KTT terpenting di Kawasan Amerika Latin tersebut.
Salsa memang sangat populer di negara asal Shakira tersebut. Namun bagaimana cerita Cali bisa mendapatkan julukan sebagai 'ibu kota' salsa dunia? Hal itu yang kemudian mendorong saya untuk menelisik sejarah salsa di kota ini.
Cali dan Cerita Kartel Cali
Serial Narcos season 3 menceritakan bagaimana aksi Kartel Cali menguasai perdagangan narkoba dunia menggantikan Kartel Medellin pimpinan Pablo Escobar. Meskipun tidak setenar Pablo Escobar, namun cerita Kartel Cali tak kalah melegenda.
Berbeda dengan Escobar yang berambisi untuk masuk ke dunia politik dan menjadi Presiden Kolombia, kartel pimpinan Gilberto Rodríguez Orejuela alias El Ajedrecista bergerak agresif untuk menguasai sektor bisnis.
Dengan profil yang jauh lebih tertutup, Kartel Cali menguasai perusahaan, bank, bisnis, dan semua aspek kehidupan sehari-hari di Cali pada awal 1990-an. Dari bisnis yang semakin kuat tersebut kartel ini kemudian juga berhasil memegang kendali pemerintahan pada masa itu dengan membuat para penguasa dan politisi penting menjadi 'antek-antek'-nya.
ADVERTISEMENT
Kartel Cali juga disebut-sebut berperan penting dalam melenyapkan Escobar dan kartel Medellin yang merupakan saingan terberatnya. Kartel Cali mengekspor 3 kali lipat kokain ke seluruh dunia dibandingkan Kartel Medellin. Kartel ini memiliki kekayaan 4 kali lipat lebih besar dibandingkan kartel Medellin dan bahkan dikatakan menguasai 80 persen perdagangan narkoba pada 1990-an.
Dengan pendapatan USD 15 ribu juta per tahun, anggota Kartel Cali dikenal suka berpesta. Mereka bahkan mendirikan klub-klub khusus di mana mereka sering mengadakan pesta. Klub-klub inilah yang kemudian menjadi tempat yang mendorong lahir dan besarnya salsa di Cali.
Sejarah Salsa di Cali
Meskipun orang-orang Cali terlihat begitu terobsesi dengan Salsa, namun tarian dan musik Salsa bukanlah asli Cali. Musik Salsa berakar dari musik yang ada di Kuba yang masuk ke Kolombia di tahun 1940an. Di sisi lain pada tahun 1960an prajurit Angkatan laut Amerika Serikat yang merapat di Buenaventura membawa budaya tarian dari klub-klub dansa New York yang dikombinasikan dengan musik dan tarian ala Kuba yang kemudian menyebar luas di kalangan masyarakat Kolombia.
Masyarakat Cali yang di antaranya imigran keturunan Afrika yang memiliki ikatan erat dengan masyarakat di Kuba dikenal sangat menyukai tari-tarian dan musik yang 'enak' untuk mengiringi tarian mereka. Dengan gaya adaptif tersebut maka budaya tarian ala New York-Kuba tersebut dengan mudah diserap dan menjadi budaya baru di kalangan masyarakat Cali yang kemudian melahirkan salsa gaya Cali.
ADVERTISEMENT
Salsa caleña atau salsa Cali ditandai dengan gerak kaki yang cepat, gerakan tubuh yang seksi, dan gaya akrobatik yang spektakuler. Tidak seperti gaya tarian Kuba di mana penarinya saling menempel, penari salsa Cali tidak menempel. Hal ini karena mereka lebih mempertunjukan gerakan kaki yang cepat dan gerakan-gerakan akrobatik yang membuatnya berbeda dari tari-tarian lain di Amerika Latin.
Di tahun 1980-an popularitas salsa di Cali didukung dengan banyaknya klub-klub dansa yang didirikan oleh Kartel Cali sebagai salah satu tempat pencucian uang dari bisnis kokainnya. Kartel Cali sering mengundang musisi-musisi salsa terkenal dari berbagai penjuru dunia. Salah satu grup musik salsa yang saat ini paling tenar dan menjadi langganan kartel ini adalah grup Niche dengan karya legendarisnya `Cali Pachanguero` yang menjadi himne salsa Cali. Meskipun demikian, di masa itu salsa Cali belum bisa mendunia karena tertutup kepopuleran kartel-kartel yang ada di Kolombia.
ADVERTISEMENT
Cali Sebagai Pusat Salsa Dunia
Hari ini di Cali terdapat lebih dari 200 sekolah salsa. Sekolah-sekolah ini memiliki peranan penting dalam mengatasi masalah sosial dengan menampung anak-anak jalanan yang sebagian juga merupakan korban dari sejarah kelam masa kejayaan kartel-kartel di Cali. Di sekolah-sekolah ini mereka belajar tarian dan musik salsa. Mereka yang berbakat kemudian bisa bergabung dengan kelompok-kelompok pertunjukan salsa dan beberapa bahkan ada yang merantau ke luar negeri.
Selain sekolah salsa di Cali, juga terdapat lebih dari 80 grup band salsa dan 40 tempat pertunjukan khusus salsa. Salah satu tempat pertunjukan salsa terbesar yang sempat saya kunjungi adalah Delirio.
Delirio mengklaim memiliki lebih dari 200 artis salsa. Delirio bahkan menjadi tempat yang wajib dikunjungi oleh siapa saja yang singgah ke Cali. Dengan tempat pertunjukan yang mirip dengan tempat sirkus, setiap hari Jumat malam Delirio menampilkan pertunjukan salsa spesial yang megah dipadukan dengan sirkus manusia yang membuatnya sangat menarik.
ADVERTISEMENT
Selain Delirio, ada sekitar 400 bar di Cali yang setiap hari juga menampilkan salsa di mana para pengunjung dapat ikut menari mengikuti ritme musik yang disajikan.
Popularitas salsa di Cali juga didukung dengan adanya Festival Cali yang dirayakan setiap bulan Desember menjelang Natal. Seperti halnya Carnaval Rio di Brasil dengan Sambodromo-nya, Cali juga memiliki Salsodromo sepanjang 1 kilometer untuk menampilkan para penari dari sekolah salsa yang ada di Cali.
Selain itu, antara bulan Juli sampai Agustus di Cali diselenggarakan Festival Salsa dan Musim Panas yang menarik ribuan pengunjung. Dan yang paling peting adalah Festival Salsa dunia pada bulan September yang menampilkan lebih dari 5.000 penari salsa dari berbagai penjuru dunia.
Hari ini salsa Cali telah menjadi salah satu aset budaya penting bagi Kolombia dan salah satu ikon yang dianggap bisa mengubah citra Kolombia dari negeri para mafia narkoba menjadi negeri Salsa. Salsa bahkan telah menjadi salah satu ikon dari ekonomi oranye yang dicetuskan oleh Presiden Kolombia saat ini Ivan Duque.
ADVERTISEMENT
Industri salsa ini diklaim mampu menarik wisatawan dan menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 4.200 orang. Di Cali, perputaran uang di industri ini diperkirakan mencapai USD 2.000 juta per tahun.
Di Indonesia sendiri, Salsa bisa dibilang masih menjadi salah satu tarian Amerika Latin paling populer saat ini. Terdapat puluhan kelas yang mengajarkan tarian salsa di Jakarta. Pada 2011 dan 2018 lalu ketika grup salsa Kolombia melakukan pertunjukan di Jakarta, penonton begitu membludak. Hal ini merupakan bukti keberhasilan tarian Kolombia ini merebut hati masyarakat Indonesia.