Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Merajut Kisah di Ruang Kelas Merdeka
3 Juli 2022 21:37 WIB
Tulisan dari Purwati Yuni Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh Purwati Yuni Rahayu, S.Pd., M.Pd
Program Kampus Mengajar Angkatan ke-3 telah dilaksanakan mulai Februari hingga akhir bulan Juni 2022. Ada banyak pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program Kampus Mengajar, mulai dari Pemerintah, Sekolah, Mahasiswa, serta Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Masing-masing pihak memiliki peran yang berbeda satu sama lain. Pemerintah sebagai pihak pertama penggagas program Merdeka Belajar telah berhasil mengakomodasi simbiosis mutualisme antara Perguruan Tinggi dan Pendidikan Dasar. Ketika pada era sebelumnya hanya mahasiswa berlatar belakang Keguruan yang dapat terlibat dalam pengembangan sekolah maka saat ini hal tersebut sudah tidak berlaku. Latar belakang pendidikan yang beragam dapat mengaplikasikan bekal ilmu yang dimiliki demi pengembangan sekolah khususnya jenjang sekolah dasar.
ADVERTISEMENT
Pihak kedua yang terlibat adalah Sekolah dan seluruh warga sekolah di dalamnya. Kepala Sekolah selaku ujung tombak pengambilan keputusan telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para agent of change untuk datang dan membawa perubahan. Selain kepala sekolah para mahasiswa didampingi oleh Guru Pamong yang bertugas mengawasi terlaksananya program yang telah dirancang. Pihak selanjutnya yaitu Dosen Pendamping Lapangan (DPL). Tugas DPL antara lain koordinasi dengan dinas terkait, membimbing observasi sekolah dan penyusunan rancangan kegiatan mahasiswa, memberikan persetujuan laporan awal, memfasilitasi refleksi pengajaran efektif, dan pelatihan kepada mahasiswa. Dan pihak terakhir yang terlibat sebagai tokoh penting dalam kegiatan ini adalah mahasiswa. Apa saja tugas mahasiswa dalam program Kampus Mengajar? Mahasiswa bertugas membantu pengembangan pembelajaran terutama untuk meningkatkan kompetensi literasi dan numerasi, melakukan adaptasi teknologi, aktualisasi minat dan menggali potensi mahasiswa sesuai bidang studi masing-masing.
ADVERTISEMENT
Tugas-tugas yang didapat oleh para mahasiswa merupakan tujuan utama dari Program Kampus Mengajar Angkatan ke-3. Kampus Mengajar merupakan salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk membantu pembelajaran di SD dan SMP yang terdampak pandemi terutama melalui peningkatan literasi dan numerasi, serta adaptasi teknologi. Mahasiswa yang bertugas pada program Kampus Mengajar diharapkan dapat berkolaborasi dengan guru-guru dan pihak sekolah untuk dapat mensosialisasikan dan memaksimalkan implementasi kurikulum baru yaitu kurikulum Merdeka Belajar.
Sekolah yang terlibat dalam Program Kampus Mengajar Angkatan 3 ini sedikit berbeda dengan angkatan-angkatan sebelumnya. Apabila pada angkatan sebelumnya mahasiswa yang bertugas di sekolah berada dalam wilayah yang sama, maka pada angkatan ke-3 ini sekolah yang dituju dapat berada diluar wilayah domisili para mahasiswa. Dengan perbedaan tersebut Pemerintah berharap agar para mahasiswa dapat lebih mandiri, mampu menghadapi tantangan di luar kampus dan mendorong mahasiswa untuk menjawab permasalahan di lingkungan baru. Salah satu Sekolah yang mendapatkan kesempatan sebagai wahana dalam pelaksanaan program ini adalah SD Negeri Curug 01.
ADVERTISEMENT
SD Negeri Curug 01 terletak di daerah Curug, Kecamatan Jasingan, Kabupaten Bogor. Keberadaan sekolah ini tidak terlalu jauh dari jalan Raya dan cukup mudah untuk diakses baik menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Saat ini yang menjabat sebagai Kepala Sekolah di SD Negeri Curug 01 adalah Bapak Sumitra, S.Pd. Sd. Belia mengatakan bahwa bersyukur dengan kehadiran para mahasiswa yang telah membantu pihak sekolah dengan membuat dan menjalankan program yang telah disusun sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan sekolah tersebut.
Dalam menjalankan tugas pada program Kampus Mengajar, pada tahap awal mahasiswa diminta untuk melakukan kunjungan awal dan observasi sehingga dapat menyusun program yang sesuai dengan tujuan utama program Kampus Mengajar dan kebutuhan serta keadaan di sekolah. Program utama yang wajib dijankan adalah peningkatan literasi dan numerasi bagi peserta didik. Mahasiswa di SD Negeri Curug menyusun dan menjalankan program tersebut dengan cara mengoptimalkan perpustakaan, membuat pojok baca dan mading sekolah sehingga lebih ramah anak dan menarik untuk dibaca. Selain itu mahasiswa juga aktif menggunakan media pembelajaran maupun metode-metode pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan misalnya dengan media gambar, memberikan ice breaking dan mendongeng. Program selanjutnya terkait dengan adaptasi teknologi mahasiswa mengenalkan beberapa aplikasi pembelajaran seperti quiziz dan kahoot kepada guru maupun peserta didik. Fokus pengembangan sekolah tidak hanya di peserta didik tetapi juga manajemen administrasi pihak sekolah. Mahasiswa membantu para guru dalam melakukan efisiensi pekerjaan dengan beberapa cara seperti membantu proses input nilai, penggunaan google form, serta google drive untuk pengarsipan.
ADVERTISEMENT
Program yang dijalankan oleh mahasiswa Kampus Mengajar tidak hanya fokus ke bidang akademik, tetapi juga terdapat kegiatan-kegiatan non akademik sebagai wujud penerapan pelajar pancasila dan perilaku baik di sekolah. Selama pandemi berlangsung para peserta didik tidak melakukan aktivitas upacara bendera, oleh sebab itu mahasiswa membantu untuk melatih kembali para peserta didik yang ditunjuk sebagai petugas upacara, aktif dalam kegiatan seni tari, menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengenalkan jenis dan fungsi tanaman obat keluarga.
Setiap kegiatan ataupun program yang dilaksanakan pasti akan memiliki hambatan baik ringan maupun sulit. Misalnya saja seperti kurangnya fasilitas teknologi seperti laptop, komputer, lcd proyektor, dan printer. Kemudian kurangnya literasi dan minat baca siswa/i SD Negeri Curug 01. Disamping itu, ada beberapa hambatan khusus untuk siswa kelas 1 SD Negeri Curug 01, yaitu beberapa siswa kemampuan akademiknya kurang dibandingkan dengan siswa lainnya dikarenakan tidak memulai sekolah dari TK (Taman Kanak-Kanak)/PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Sulitnya akses internet juga masih menjadi permasalahan yang cukup merata di sekolah-sekolah yang ada di daerah.
ADVERTISEMENT
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka sudah berlajalan hingga angkatan ke-3. Harapannya pemerintah mampu belajar dari setiap kesalahan maupu temuan-temuan yang ada pada setiap angkatannya. Jangan sampai kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi di periode sebelumnya masih terus berulang hingga kemudian hari. Tujuan yang begitu baik yaitu akselerasi peningkatan literasi dan numerasi bagi peserta didik, adaptasi teknologi serta penataan administrasi yang baik di sekolah hendaknya juga dilengkapi dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung. Sehingga pada akhirnya harapan tercapainya program ini tidak hanya angan-angan atau berjalan sementara namun dapat diimplementasikan seterusnya meskipun sudah tidak ada mahasiswa yang bertugas disana. Maju terus Pendidikan Indonesia, Indonesia Maju Indonesia Jaya !