Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jalur Sutra Baru Putera-Puteri Indonesia
12 Juni 2018 11:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Pusat media Komunikasi ppit tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lawatan resmi Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok Li Keqiang pada 7 Mei 2018 ke Nusantara membawa angin segar bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi mahasiswa Indonesia yang sedang menjalani studi di negara Tirai Bambu tersebut.
ADVERTISEMENT
Pertemuan antara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan PM Li Keqiang menjadi sinyal kuat tentang kedekatan hubungan pemerintah antara kedua negara. Sebagian orang memandang kedatangan PM Li Keqiang sebagai bentuk dari segi kerja sama ekonomi. Padahal hubungan kedua negara dalam bingkai The Belt and Road Initiative (BRI) atau The Silk Road Program yang digagas oleh Presiden RRT Xi Jinping juga bisa diartikan sebagai arah kebijakan luar negeri di bidang politik.
Sementara itu, mahasiswa Indonesia di Tiongkok melihat bahwa kunjungan PM Li Keqiang pertanda baik bagi dunia pendidikan putera-puteri Indonesia. Tentu pemerintah Indonesia mengetahui jumlah mahasiswa Indonesia di Tiongkok yang melebihi angka 14 ribu orang. Jadi meskipun pertemuan bilateral ini tidak membicarakan secara khusus masalah pendidikan, namun para mahasiswa Indonesia di Tiongkok yakin bahwa pemerintah Indonesia menaruh perhatian khusus mengenai kondisi putera-puteri Indonesia di Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Kunjungan balasan PM Li Keqiang ke Indonesia akan berpengaruh pada tingkat penerimaan mahasiswa Indonesia di Tiongkok di masa mendatang. Hingga kini Pemerintah Cina masih mengutamakan pemberian beasiswa bagi mahasiswa yang berasal dari negara-negara yang tergabung dalam kerja sama BRI. Indonesia sebagai salah satu negara yang tergabung dalam forum internasional BRI mendapat porsi besar dalam penerimaan beasiswa pada berbagai level pendidikan di Tingkok. Ketersediaan beasiswa dari pemerintah Tiongkok ini ibarat jalur sutra baru bagi putera-puteri di Indonesia. Bahkan, saat ini pemerintah Tiongkok mulai mengembangkan jalur beasiswa baru yang dikenal The Silk Road Program yang berkaitan langsung dengan program BRI.
Tentunya beasiswa yang diraih oleh mahasiswa Indonesia akan berdampak positif bagi sektor pendidikan Indonesia. Selain menyandang predikat lulusan luar negeri, harus diakui bahwa kualitas pendidikan di Tiongkok sudah mendunia dan termasuk dalam 100 besar tingkat internasional. Dengan demikian, usai menjalani studi di Tiongkok, putera-puteri Indonesia memiliki nilai lebih dalam memajukan Indonesia ke depan. Selain itu, mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari pemerintah Tiongkok juga berpotensi untuk menjadi jembatan untuk memperluas hubungan bilateral antara RI-Tiongkok.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Indonesia di Tiongkok sangat mendukung penguatan kerja sama antara RI-Tiongkok. Keikutsertaan Indonesia dalam forum BRI adalah langkah tepat dalam membawa kedua negara menjadi lebih maju. Kunjungan PM Li Keqiang ke Indonesia juga menjadi bukti keseriusan Tiongkok dalam agenda Belt and Road. Sejauh ini pemerintah Tiongkok telah memulai proyek raksasanya itu di Indonesia dengan membangun jalur kereta cepat yang menghubungkan antara Jakarta-Bandung. Mahasiswa Indonesia di Tiongkok berharap bahwa pembangunan infrastruktur ini sebagai titik awal pengembangan proyek Belt and Road di Indonesia.
Penulis adalah Mahasiswa Master Public Administration of China University of Geosciences dan Manajer Publikasi Kepenulisan PPI Tiongkok.