Konten dari Pengguna

Peran Perempuan Dalam Kepemimpinan Indonesia: Sebuah Pilar Kemajuan

Puspita Uci Maharani
History Student at Semarang State University
16 Oktober 2024 16:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Puspita Uci Maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar: https://www.shutterstock.com/image-vector/continuous-line-drawing-politician-woman-standing-2176681319
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar: https://www.shutterstock.com/image-vector/continuous-line-drawing-politician-woman-standing-2176681319
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah Indonesia, kepemimpinan perempuan seringkali menghadapi tantangan besar, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kontribusi mereka telah membawa perubahan yang signifikan. Sejak menjabat sebagai Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri menghadapi krisis ekonomi dan politik yang melanda Tanah Air. Salah satu permasalahan yang sudah lama ada di Indonesia saat itu adalah korupsi, yang tidak hanya melemahkan sistem pemerintahan tetapi juga menghambat pembangunan negara.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemimpin di era peralihan demokrasi pasca orba, Megawati mempunyai visi yang jelas. Membangun pemerintahan yang stabil memerlukan reformasi penegakan hukum yang komprehensif. Salah satu tonggak penting kepemimpinannya adalah ditandatanganinya Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 yang membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2002.(Safitri, 2014). Didirikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai badan independen yang mempunyai kewenangan luas untuk menyelidiki dan mengadili kasus korupsi tanpa campur tangan pemerintah. Pembentukan KPK di bawah pemerintahan Megawati merupakan bukti nyata tekad lembaga ini dalam memberantas korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah secercah harapan baru yang menawarkan solusi terhadap kebuntuan upaya pemberantasan korupsi yang telah lama melemahkan birokrasi Indonesia. Support dari masyarakat Indonesia terhadap berdirinya lembaga ini mencerminkan betapa besarnya kebutuhan akan lembaga yang mampu memberantas korupsi berdasarkan transparansi dan kejujuran. Bagi Megawati, membangun pemerintahan yang bersih adalah sikap awal menuju pemerintahan yang kuat dan efektif, dan KPK merupakan warisan penting dari kepemimpinannya. Namun, meski Komisi Pemberantasan Korupsi telah sukses, perjuangan Indonesia melawan korupsi masih jauh dari kata sempurna. (Maksum Rangkuti, 2023).
ADVERTISEMENT
Selain peran Megawati, masih ada figur perempuan lain yang menjadi contoh nyata bagaimana perempuan bisa memimpin dan memberi pengaruh. Salah satunya ialah Susi Pudjiastuti yang menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2014 hingga 2019. Selama menjabat, beliau mengambil langkah kontroversial namun ampuh untuk menenggelamkan kapal asing yang melakukan penangkapan ikan ilegal di perairan Indonesia. Cara ini tak hanya membantu memerangi aktivitas penangkapan ikan ilegal, namun juga menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjaga sumber daya alamnya dengan gigih.
Susi Pudjiastuti adalah contoh yang bagus tentang bagaimana pemimpin perempuan bisa teguh dalam menerapkan kebijakan yang berani. Meski tindakannya membawa keuntungan dan kerugian, ia tetap membela kedaulatan maritim Indonesia. Keberaniannya dalam mengambil keputusan penting membuatnya sangat disegani secara nasional dan internasional. Kepemimpinannya menunjukkan bahwa keberanian dan tekad dalam menghadapi tantangan adalah kunci kesuksesan.
ADVERTISEMENT