Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450 - 1680 by Anthony Reid
20 April 2017 11:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
Tulisan dari Pustaka Madura tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Judul: Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450 - 1680 jilid 1
ADVERTISEMENT
Tanah di Bawah Angin
Penulis: Anthony Reid
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia
Terbit: 2011
Tebal: 361 halaman
Kondisi: segel
Harga: Rp. 95.000,-
Isi
Buku Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680: Tanah di Bawah Angin ini merupakan jilid pertama dari dua jilid penyusunan kronik permulaan kebudayaan Asia Tenggara dari tahun 1450 hingga 1680. Anthony Reid bersemangat meneliti secara cermat kehidupan sehari-hari masyarakat dalam hal wilayah, makanan, perumahan, perniagaan, pola-pola kesejahteraan, dan pertunjukan populer. Kajiannya memungkinkan kita menyadari adanya pertautan dan variasi yang luar biasa dalam mozaik Asia Tenggara yang rumit.
Pembaca bisa menyimak kajian tentang Asia Tenggara sebagai kesatuan fisik dan kesatuan manusia, kesejahteraan fisik (jumlah penduduk, pola pertanian penggunaan tanah, kuliner, hingga wabah dan penyakit epidemik yang melanda Asia Tenggara), kebudayaan material (perabotan, pakaian, kerajinan emas dan perak, serta berbagai produk fisik berupa logam), pengaturan masyarakat (peperangan, mobilisasi buruh, hukum perkawinan, hingga peran perempuan), dan pesta keramaian dan dunia hiburan (Negara panggung, permainan rakyat, hingga kesusastraan lisan dan tulisan).
ADVERTISEMENT
Judul: Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450 - 1680 jilid 2
Jaringan Perdagangan Global
Penulis: Anthony Reid
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia
Terbit: 2011
Tebal: 483 halaman
Kondisi: segel
Harga: Rp. 145.000,-
Isi
Asia Tenggara abad ke-13 sampai abad ke-18, yang cenderung digambarkan statis oleh sebagian sejarawan, kontras dengan pembangunan monumen pada Negara klasik dan dinamika perdagangan dari kolonialis modern, dalam pandangan Anthony Reid harus diubah.
Justru pada abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-17 inilah, Asia tenggara mengalami kotanisasi atau orientasi kota. Di kota-lah serangkaian ide dan teknologi yang menjanjikan peningkatan kebutuhan material dan spiritual saling dipertukarkan, arus urbanisasi kian meningkat, berbarengan dengan makin gencar dan terkristalnya revolusi keagamaan-Budha, Islam, dan Kristen - dan kebangkitan monarki absolut.
ADVERTISEMENT
Kosmopolitanisme ini memungkinkan, lewat jaringan perdagangan, Banten di Jawa Barat mampu bertalian dengan kota Bangkok di Thailand yang terus bersambung ke Kalkuta India, hingga Duke of York dan Raja Charles II di London.
Mengapa pula Asia Tenggara runtuh? Buku ini akan memberikan jawaban secara komprehensif.