Konten dari Pengguna

Love Language Baru: Playlist Menjadi Alat Koneksi Gen Z

Muhamad Putra Ariansyah
Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Sastra Indonesia
1 Desember 2024 13:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhamad Putra Ariansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: Gen Z mendengarkan musik bersama (Sumber: https://pexels.com/photo/young-couple-sharing-earphones-9654033/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: Gen Z mendengarkan musik bersama (Sumber: https://pexels.com/photo/young-couple-sharing-earphones-9654033/)
ADVERTISEMENT
Gen Z, yang dikenal sebagai generasi digital, memiliki cara unik untuk mengekspresikan diri dan membangun hubungan dengan orang lain. Salah satu tren yang sedang berkembang di kalangan mereka adalah penggunaan playlist sebagai bentuk love language atau cara untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
ADVERTISEMENT
Di masa lalu, mixtape fisik sering dianggap sebagai simbol cinta yang klasik. Namun, di era teknologi ini, playlist digital menjadi evolusi modern yang lebih praktis dan tetap bermakna. Lewat playlist, Gen Z mampu menyampaikan emosi yang mungkin sulit diutarakan melalui kata-kata.
1. Playlist Sebagai Ekspresi Diri
Playlist bukan hanya kumpulan lagu, melainkan refleksi dari kepribadian, perasaan, dan hubungan emosional pembuatnya. Ketika seseorang membuat playlist khusus untuk orang lain, setiap lagu yang dipilih sering kali mengandung makna mendalam.
Playlist yang dibuat sama teman buat aku terasa lebih personal,” ujar Distika (21), seorang mahasiswa. “Setiap lagu seperti ada cerita kecil yang terhubung antara hubungan kami.”
Dengan membagikan playlist, seseorang juga dapat memperkenalkan sisi lain dari dirinya—baik melalui pilihan genre, lirik yang bermakna, atau suasana yang tercipta dari lagu-lagu itu.
ADVERTISEMENT
2. Alat Koneksi yang Sederhana Tapi Bermakna
Berbagi playlist juga menjadi cara non-verbal yang intim untuk membangun koneksi. Gen Z sering menciptakan playlist bertema, seperti:
• "Lagu untuk menemanimu di perjalanan."
• "Soundtrack momen spesial kita."
• "Musik untuk hari-hari ketika kamu merasa lelah."
Playlist seperti ini menunjukkan perhatian terhadap detail kehidupan orang lain, menjadikannya lebih dari sekadar hadiah sederhana. Dalam hubungan jarak jauh atau lebih dikenal dengan Long Distance Relationship (LDR), playlist sering menjadi "jembatan emosional" yang membuat dua orang tetap merasa terhubung meski berada di tempat berbeda.
3. Peran Platform Digital dalam Tren Playlist
Platform musik digital seperti Spotify dan Apple Music memainkan peran besar dalam popularitas tren ini. Dengan fitur seperti collaborative playlist, dua orang dapat bersama-sama membuat daftar lagu yang mencerminkan perjalanan hubungan mereka.
ADVERTISEMENT
Menurut data internal Spotify, pengguna Gen Z adalah kelompok yang paling sering berbagi playlist melalui aplikasi pesan instan atau media sosial. Beberapa bahkan memanfaatkan playlist untuk “menyampaikan kode” secara halus kepada orang yang mereka sukai.
Playlist yang dibagikan seseorang kepada kita sering kali lebih bermakna daripada cuma obrolan di media sosial,” ujar Alfan (20), seorang penggemar musik. “Itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar memikirkan kita saat memilih lagu-lagu tersebut.”
4. Playlist Sebagai Love Language Generasi Baru
Bagi Gen Z, playlist menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan perhatian dengan cara yang personal, kreatif, dan praktis. Beberapa alasan mengapa playlist begitu relevan sebagai love language baru:
Personal dan Unik: Setiap playlist disusun berdasarkan pemikiran dan emosi yang spesifik.
ADVERTISEMENT
Cerminan Kedekatan Emosional: Melalui lagu-lagu pilihan, pembuat playlist dapat menyampaikan perasaan tanpa perlu berkata-kata.
Mudah Diakses dan Dibagikan: Playlist digital dapat dengan cepat dikirimkan ke siapa saja, kapan saja.
Playlist menawarkan fleksibilitas untuk berbagai situasi. Dari playlist yang menyemangati hingga yang penuh kenangan romantis, Gen Z menggunakan alat ini untuk memperdalam hubungan mereka dengan orang-orang yang penting dalam hidup mereka.
5. Masa Depan Playlist Sebagai Medium Koneksi
Seiring berkembangnya teknologi, playlist kemungkinan akan terus menjadi bagian integral dari cara Gen Z membangun koneksi emosional. Inovasi seperti algoritma kecerdasan buatan atau integrasi virtual reality dapat membuka dimensi baru dalam menciptakan dan berbagi playlist.
Namun, inti dari tren ini tetap sama. Playlist adalah cara bagi Gen Z untuk menunjukkan bahwa mereka peduli. Dengan setiap lagu yang dipilih, mereka menciptakan ruang emosional yang dapat dinikmati bersama oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Jadi, jika seseorang membuat playlist untuk Anda, jangan anggap itu sekadar daftar lagu. Di balik pilihan-pilihan itu, ada perhatian, kreativitas, dan mungkin rasa cinta yang ingin mereka sampaikan dengan cara yang sederhana tetapi sangat bermakna.