Konten dari Pengguna

Pengelolaan Limbah Sabut Kelapa sebagai Bahan Dasar Pupuk Organik Cair

PutrA Fadilah
Mahasiswa Univeritas Pamulang
18 November 2022 17:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari PutrA Fadilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang melakukan kegiatan kemasyarakatan yang biasa disebut Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Melakukan Pemberdayaan kepada masyarakat Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. Untuk melakukan Pengelolaan limbah sabut kelapa menjadi pupuk organik cair, di Desa Terate pada tanggal 15-17 November 2022 Kegiatan tersebut dilakukan oleh kelompok 2 (dua) yang terdiri dari 4 anggota yaitu Eva Fransiska, Febi Febrianur, Putra Fadilah, Vanissa Mayzahri.
dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
dokumen pribadi
Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan kepada warga setempat untuk membuat sebuah produk rumahan yang bisa mengurangi limbah sabut kelapa dan dapat membuka peluang usaha di desa Terate.
ADVERTISEMENT
Di desa Terate terdapat banyak pohon kelapa sehingga banyak limbah sabut kelapa yang dibiarkan begitu saja. oleh karena itu, kelompok kami ingin mengurangi limbah tersebut dengan cara merubahnya menjadikan sebuah pupuk organik cair.
Hal ini didasari juga oleh banyaknya limbah sabut kelapa dan kebutuhan masyarakat untuk penyuburan tanaman mereka serta dapat meningkatkan pendapatan UMKM di desa Terate, Kabupaten Serang
dokumen pribadi
Sabut kelapa merupakan bahan pupuk organik cair yang ramah lingkungan dan penggunaannya lebih baik dibanding pupuk kimia. Pupuk organik sudah pasti tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Selain itu, pupuk organik dari sabut kelapa bisa didapatkan dengan biaya yang murah karena banyak ditemukan di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
ADVERTISEMENT
Pada saat ini masyarakat di Desa Terate lebih sering menggunakan pupuk kimia untuk tanamannya, karena menurut mereka pupuk kimia lebih instan nyatanya penggunaan pupuk kimia secara terus menurus dapat membuat tanah mengeras dan kehilangan porositasnya, serta pupuk kimia juga dapat mengganggu keseimbangan unsur hara tanah . Sedangkan pada pupuk organik sudah pasti tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak lingkungan. Selain itu, pupuk organik sabut kelapa bisa didapatkan dengan biaya yang murah.
Kegiatan PKM ini dilaksanakan melalui beberapa rangkaian acara pertama-tama pembukaan acara oleh Eva Fransiska sebagai moderator, kemudian kata sambutan dari dosen pembimbing yaitu pak Antoni Maulan S.T.,M.T, lalu sambutan dari kepala Desa Terate yaitu Irfan S.Pt, serta pemberian plakat untuk Kepala desa dari mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, acara PKM dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai cara pengelolaan limbah sabut kelapa menjadi pupuk organik cair kepada para ibu-ibu PKK Desa Terate. Lalu dilanjutkan dengan memberi tahu tentang cara pengelolaan sabut kelapa hingga menjadi pupuk cair. Di mana cara pembuatannya dengan cara memotong-motong sabut kelapa lalu merendam potongan sabut kelapa dengan cairan EM4 yang telah dicampur larutan gula merah dan lainnya, kemudian tunggu hingga 14 hari. Manfaat Pupuk Organik Cair antara lain meningkatkan daya tahan terhadap serangan hama penyakit, menjadikan akar lebih banyak dan semakin luas pertumbuhannya serta kualitas hasil tanaman.
Setelah penjelasan materi dan praktek pembuatan pupuk organik cair dilanjut dengan sesi tanya jawab oleh ibu PKK yang belum mengerti cara dan proses pembuatan pupuk organik cair. Selesainya acara pelatihan Pengelolaan limbah sabut kelapa menjadi pupuk organik cair di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten. kemudian pembagian hasil dari praktek Pengelolaan limbah sabut kelapa menjadi pupuk organik cair tersebut untuk ibu PKK yang sudah hadir untuk kegiatan PKM tersebut. Dari hasil pelatihan tersebut banyak ibu-ibu PKK yang tertarik untuk membuat pupuk organik cair untuk diri sendiri ataupun dijadikan sebagai usaha UMKM.
dokumen pribadi