Jasa Laksamana Tadashi Maeda Masa Proklamasi Kemerdekaan

Jihan Aulia F
Mahasiswa Pendidikan Sejarah UNNES
Konten dari Pengguna
10 Juni 2022 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jihan Aulia F tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
foto: dokumen pribadi
Salah satu orang Jepang yang terlibat langsung adalah Laksamana Tadashi Maeda, seorang perwira senior di Angkatan Laut Jepang. Maeda berencana mengunjungi beberapa tokoh nasional di pemerintahan TNI AL.
ADVERTISEMENT
Maeda mendirikan Asrama Mandiri Indonesia untuk membangun pemimpin masa depan Indonesia.
Berkat jaminan keamanan Maeda, Soekarno dan Hatta dibebaskan dari pemuda Rengasdengklok. Maeda menyediakan rumahnya untuk merumuskan teks proklamasi dan untuk menjamin keamanan kaum Nasionalis di kediaman resminya.
Namun, sikap Laksamana Maeda bertentangan dengan sikap pemerintah Jepang pada umumnya. Mereka tidak ingin memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia saat itu. Namun, Maeda membantu dalam perjuangan Soekarno-Hatta.
Dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia, berarti bangsa Indonesia secara resmi telah mendeklarasikan kemerdekaannya, baik kepada dunia internasional maupun kepada bangsa Indonesia sendiri, sejak saat itu bangsa Indonesia telah merdeka.
Kemerdekaan berarti sejak saat itu bangsa Indonesia mengambil sikap untuk menentukan nasibnya dan nasib tanah airnya di segala bidang (Joeniarto, 1996:4).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Proklamasi Kemerdekaan juga merupakan pernyataan bahwa bangsa Indonesia mampu menjalankan rumahnya sendiri dan menyatakan telah mendirikan negara-bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Oleh karena itu, diputuskan bahwa kemerdekaan Indonesia harus ditentukan oleh bangsa Indonesia sendiri, di samping bangsa Jepang.
Setelah pengkhianatan Maeda terungkap, hanya sedikit sumber yang mendokumentasikan kehidupan Tadeshi Maeda setelah Revolusi Indonesia.
Namun, ia dihentikan oleh Sekutu karena gagal mempertahankan status quo di Hindia Belanda. Dia juga didakwa oleh pengadilan militer Jepang karena perilakunya yang tidak profesional sebagai seorang perwira militer.Di persidangan, Maeda dinyatakan tidak bersalah dan diberhentikan dari dinas militer.