Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Waria Berjalan di Acara Grammy, Tampilan Masa Depan Berkembang
7 April 2022 18:19 WIB
Tulisan dari Putra Pratama Nabasa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita sering melihat para artis dan juga miliarder berjalan di acara bergengsi. Kita sering melihat mereka mengenakan pakaian mahal yang berharga ratusan juta hanya untuk dipertontonkan. Kita yang merupakan manusia biasa hanya bisa mengagumi mereka dari kejauhan. Namun, suatu hal menghebohkan sempat terjadi di tahun ini. Hal ini terjadi pada pergelaran Grammy pada tahun ini dimana para "waria" yang merupakan peserta legendaris dari serial televisi kompetisi realitas asal Amerika Serikat, “RuPaul's Drag Race” tampil menawan dengan mengenakan pakaian yang merupakan "tiruan" yang mereka rancang dan terinspirasi dari beberapa musisi terkenal wanita yang sempat menghadiri acara Grammy pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Kedatangan mereka pastinya bukan hal yang biasa saja, melainkan hal yang cukup luar biasa karena hal ini jarang sekali terjadi pada acara seperti ini dan tidak hanya itu saja, kedatangan mereka juga cukup unik karena mereka mengenakan pakaian dari artis yang sebelumnya pernah datang ke Grammy. Hal ini bukanlah sebuah kesalahan yang mereka buat, tetapi tujuan dari mereka menggunakan pakaian tersebut adalah untuk menghormati dan merayakan para musisi wanita yang bertalenta pilihan mereka masing-masing. Derrick Berry dan Naomi Smalls masing-masing berdandan untuk memberi penghormatan kepada Britney Spears dan Cher. Kameron Michael yang berdandan ala Lady Gaga, dan Trinity K. Bonet bergaya ala Ariana Grande dengan gaun abu-abu yang terkenal pada perhelatan acara Grammy pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu saja, pemenang serial televisi "Rupaul’s Drag Race" musim ke 12, Jaida Essence Hall juga menghadiri pergelaran karpet merah acara Grammy ke-64 ini dengan berdandan ala Beyoncé. Ibu dan anak dari keluarga Montrese yaitu Coco Montrese dan Kahanna Montrese juga tidak kalah menawan dengan bergaya ala Janet Jackson dan Toni Braxton. Dan yang terakhir, Alexis Mateo memberikan penghormatannya kepada mendiangg penyanyi berdarah campuran Amerika dan Meksiko, yaitu Selena Quintanilla. Kesembilan "waria" tersebut terlihat anggun dan menawan dengan dibalut pakaian yang mereka tampilkan.
Alasan mereka memilih kesembilan musisi wanita papan atas ini juga bukan dengan sembarang pilih. Pemilihan musisi yang mereka ambil tentu sudah dirancang sedemikian mungkin dan juga dekat dengan hati mereka. Kesembilan musisi yang mereka pilih merupakan wanita-wanita bertalenta yang tidak hanya fokus pada karier bermusiknya, tetapi juga sangat aktif dalam kegiatan sosialnya khususnya terhadap komunitas LGBTQ.
ADVERTISEMENT
Seperti salah satu, yaitu Janet Jackson, adik dari mendiang Michael Jackson, mengenakan busana jas berwarna putih dengan pita merah di dada kanannya pada malam acara penghargaan Grammy Awards 1993 untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya wabah HIV/AIDS yang pada saat itu sedang membeludak dan disaat yang bersamaan, kasus HIV/AIDS merupakan kasus yang sangat dekat dengan komunitas LGBTQ pada masa itu. Dengan pernyataan Janet melalui pakaian yang dia kenakan, tidak hanya Janet membela dan memperjuangkan para korban HIV/AIDS, tetapi Janet juga memperjuangkan hak-hak komunitas LGBTQ untuk mendapatkan perlakuan yang sama dan rata di mata umum termasuk dalam pengobatan medis.
Tidak hanya Janet Jackson saja, Ariana Grande juga merupakan salah artis yang cukup dekat komunitas LGBTQ. Baru saja Ariana Grande menggalang dana untuk para komunitas transgender di seluruh dunia terutama para anak-anak muda yang merupakan bagian dari komunitas transgender. Total yang berhasil diraih oleh Ariana adalah sebesar tiga juta dollar atau setara dengan 43 Milliar rupiah. Nominal yang fantastis ini akan disebarkan ke 18 organisasi yang memperjuangkan hak-hak komunitas transgender. Gerakan ini Ariana lakukan sebagai perayaan "#TransDayOfVisibility" yang jatuh pada 31 Maret 2022 dan menunjukkan bahwa Ariana sangat menghargai perbedaan serta rela memperjuangkan hak-hak komunitas LGBTQ salah satunya orang-orang transgender.
ADVERTISEMENT
Para musisi yang dirayakan kecantikan fisik maupun hatinya ini ingin dijadikan pelajar bagi seluruh masyarakat dunia bahwa ketenaran dan kesuksesan bukan menjadi halangan seseorang untuk berbuat baik dan membela keadilan serta hak-hak masyarakat yang tertindas. Lady Gaga, Cher, Brintey Spears, biarlah segelintir dari musisi yang mereka tampilkan pada malam Grammy kali ini dapat menginspirasi jutaan masyarakat dunia dan juga mengobati rasa rindu para penggemar mereka yang sudah tidak lama melihat sebagian dari mereka di acara Grammy Awards.
Kehadiran para "waria" atau yang akrab disapa dengan sebutan "drag queen" ini merupakan sebuah "nuansa baru" di Grammy terkhususnya di perhelatan tahun ini karena sebelumnya jarang dijumpai komunitas mereka di ajang-ajang bergengsi seperti salah satunya, Grammy. Selain itu, dengan kedatangan para peserta dari serial televisi "Rupaul's Drag Race" ini diharapkan dapat menjadi contoh untuk memberikan peluang kepada setiap kalangan, terlepas dari latar belakang yang mereka miliki, untuk mendapatkan perlakuan yang sama di mata publik. Walaupun setiap orang pasti memiliki tanggapan negatif maupun positif tentang tindakan yang mereka lakukan, tapi bukan berarti kita bisa menghina apa yang mereka lakukan. Apa yang mereka lakukan merupakan sebuah seni bukanlah hinaan maupun candaan yang diharapkan semua orang dapat mengapresi hal tersebut dan memahami makna mereka melakukan hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya kehadiran para "waria" tersebut pada malam Grammy diharapkan dapat menumbuhkan rasa toleransi yang semakin besar di dalam masyarakat. Hal ini juga bisa menjadi contoh pembelajaran terutama kepada para generasi muda agar tidak malu dan takut untuk menjadi diri mereka sendiri. Kesembilan pejuang hak dan persamaan di dunia ini juga menginginkan agar manusia bisa semakin terbuka dan memiliki wawasan yang lebih luas. Mereka ingin agar setiap manusia berani tampil beda, berani tampil dengan penuh percaya diri, dan berani untuk membela keadilan bagi seluruh kalangan tanpa memperdulikan ras, suku, agama, latar belakang ekonomi, dan warna kulit.
Kedatangan para "waria" ke dalam acara Grammy kali ini, diharapkan dapat menjadi contoh bagi para penyelenggara acara-acara bergengsi lainnya di seluruh dunia untuk dapat mengikutsertakan semua orang dari berbagai kalangan untuk ikut serta menjadi acara tersebut. Diharapkan juga, dengan datangnya para "waria" dapat menumbuhkan semangat dan motivasi terutama kepada golongan minoritas bahwa siapapun dapat melakukan apapun yang mereka ingin lakukan selama tidak merugikan orang lain. Semoga kejadian seperti ini bisa terus lanjut dan semoga semakin banyak komunitas, organisasi, maupun golongan minoritas yang sering dirundung maupun dicemooh dapat diundang dan merepresentasikan komunitas mereka ke mata dunia bahwa mereka juga manusia, mereka sama, dan mereka juga berhak berada di panggung besar dunia.
ADVERTISEMENT