news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Lebaran: Kerinduan, Yogyakarta, dan tiket.com

Putri Anggreni
Saya adalah saya.
Konten dari Pengguna
11 Juli 2018 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Putri Anggreni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita Lebaran: Kerinduan, Yogyakarta, dan tiket.com
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu.
Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna.
ADVERTISEMENT
Terhanyut aku dalam nostalgi, saat kita sering luangkan waktu.
Nikmati bersama, suasana Jogja…
Di hari-hari terakhir bulan Ramadan, entah mengapa lagu Yogyakarta milik KLA Project selalu aku putar. Apakah ini pertanda kerinduan akan kota pelajar yang satu ini? Mungkin iya, karena untukku, Yogyakarta selalu memiliki nuansa tenang, hangat, dan entah mengapa selalu menarikku untuk kembali ke sana. Sayangnya, Yogyakarta bukanlah kampung halamanku.
Setiap momen hari raya Idul Fitri, aku selalu iri dengan kerabat yang mudik ke Yogyakarta. Apalagi ketika melihat postingan sosial media mereka, ugh! rasanya aku juga ingin menghabiskan waktu liburan di daerah istimewa tersebut. Namun sebaliknya, mereka malah selalu iri dengan ku yang setiap Lebaran bisa pulang ke pulau dewata, Bali.
ADVERTISEMENT
Saking terhanyutnya dalam renungan dan lantunan lagu Yogyakarta, sebuah ide gila pun muncul di kepala. Sebuah ide untuk melakukan perjalanan sendirian, atau yang biasa orang sebut solo traveling. Tanpa berfikir panjang, aku langsung membuka sebuah website reservasi online yang selalu menjadi langganan untuk pergi kemanapun, yakni tiket.com.
Cerita Lebaran: Kerinduan, Yogyakarta, dan tiket.com (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sebenarnya, masa libur Lebaran bukanlah waktu yang tepat untuk berlibur. Salah satu alasannya karena masa ini adalah high season yang menyebabkan tingginya harga pesawat hingga penginapan. Ah, tapi tidak masalah, karena niatku sudah bulat, aku harus pergi ke Yogyakarta di libur lebaran kali ini.
Berkat tiket.com, aku berhasil mendapatkan tiket pesawat murah PP Jakarta-Yogyakarta, serta pesan hotel online di kawasan Malioboro, yakni Jambuluwuk Malioboro Hotel, salah satu hotel yang direkomendasikan oleh tiket.com. Akhirnya, semua kebutuhan traveling pun telah tersedia atas bantuan online travel agent ternama tiket.com.
ADVERTISEMENT
“Emang deh, online travel agent selalu bisa jadi andalan gue! Mau kemanapun dan semepet apapun, tiket.com selalu bisa jadi solusi!” Ungkapku kepada seorang sahabat di Yogyakarta ketika memberitahunya kalau aku akan berkunjung.
Cerita Lebaran: Kerinduan, Yogyakarta, dan tiket.com (2)
zoom-in-whitePerbesar
Singkat cerita, Hari Raya Idul Fitri pun tiba. Aku tetap menjalankan tradisi seperti biasa yakni berkunjung ke rumah orang tua, saudara, serta kerabat terdekat. Namun bedanya, jika H+2 biasanya aku dan keluarga berangkat ke Bali, kali ini aku terbang ke Yogyakarta sendirian.
Sesampainya di Bandara International Soekarno-Hatta, sama sekali tidak ada kendala dalam penerbanganku. E-ticket dari tiket.com yang sudah ku cetak, langsung ku tunjukkan pada pegawai check-in untuk ditukar dengan boarding pass. Tidak ada satu menit, semuanya pun berjalan dengan lancar tanpa hambatan. Sampai jumpa Jakarta, see you soon.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di Yogyakarta, aku langsung dijemput oleh seorang kerabat. Bukannya ke hotel terlebih dahulu untuk check-in, aku malah mengajaknya untuk makan gudeg favorit yang ada di depan Pasar Beringharjo. Walaupun banyak gudeg di Jakarta, tetapi makan gudeg di pinggir jalanan Yogyakarta dengan ditemani lantunan lagu dari seniman jalanan memiliki atmosfir tersendiri yang tidak bisa ku temukan di manapun.
Things to do in Yogyakarta number one have been checked! Setelah makan gudeg, jiwa kuliner pun semakin menggebu-gebu ketika mengunjungi kota ini. Seakan tidak peduli dengan timbangan yang akan mengarah ke kanan, kami pun memutuskan untuk makan oseng-oseng mercon kenamaan yang terkenal akan kenikmatan dan rasa pedasnya.
Hari sudah semakin malam, aku pun memutuskan untuk beristirahat dan meminta kerabatku untuk mengantar ke hotel. Sesampainya di hotel, aku langsung menunjukkan e-voucher dari tiket.com kepada resepsionis hotel. Tak perlu waktu lama, sang resepsionis pun langsung memberikan kunci kamar, dan aku pun menutup malam itu dengan perasaan bahagia karena rindu ini akhirnya berhasil terobati.
ADVERTISEMENT
Bagiku, Yogyakarta memang tempat terbaik untuk lepas sejenak dari padatnya rutinitas ibu kota. Walaupun aku masih menemui kemacetan, tetapi tidak masalah. Petualangan ku di Yogyakarta kemarin pun sangat menyenangkan. Dengan bermodal tekad yang kuat dan bantuan GPS, aku pun menjelajahi kota pelajar ini sendirian. Beberapa tempat ku singgahi, mulai dari Jalan Malioboro yang sangat dekat dengan hotel tempatku menginap, Keraton, Taman Sari, hingga pergi ke deretan pantai di Gunung Kidul bersama kerabatku.
Pada akhirnya, perjalanan ini tidak sepenuhnya aku lakoni sendirian. Seperti hakikat hari raya Idul Fitri untuk saling bersilahturahmi, momen perjalanan ini akhirnya juga ku manfaatkan untuk bertemu para kerabat yang tinggal atau sedang mudik ke Yogyakarta. Jadi, tak ada salahnya toh kalau aku mengajak mereka menjadi bagian dalam petualangan ku kali ini. Mungkin, lain kali aku benar-benar bisa menjelajahi kota ini sendirian? Sudah pasti!
ADVERTISEMENT
Yogyakarta selalu memiliki arti, selalu memberikan kerinduan bagi siapapun yang mendatanginya. Yogyakarta, aku akan kembali lagi, pasti.
PS: Aku juga mengucapkan terima kasih kepada tiket.com yang berhasil mewujudkan liburan ku ke Yogyakarta kali ini. #tiketkemanapun pastinya hanya di tiket.com!
Cerita Lebaran: Kerinduan, Yogyakarta, dan tiket.com (3)
zoom-in-whitePerbesar